Liputan6.com, Seoul - ASEAN-BAC punya peran dalam mempromosikan pertumbuhan ekonomi, integrasi regional, dan inisiatif yang dipimpin sektor swasta di dalam kawasan ASEAN.
Menyoroti peranan tersebut, Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto menilai bahwa kepemimpinan ASEAN saat ini punya peran besar dalam kehidupan di masa mendatang.
Baca Juga
Dubes RI di Seoul Bersama Dita Karang Secret Number Menggagas Penguatan Promosi Wisata Indonesia di Korea Selatan
50 Tahun Kerja Sama Indonesia-Korea Selatan, Mahfud MD: Kedua Negara Punya Modal Kuat dan Unik
1.579 Anggota Pramuka Indonesia Siap Ikuti Jambore Dunia di Korea Selatan, Dubes Gandi: Sejalan dengan Visi Emas 2045
Menurut Dubes Gandi, ASEAN-BAC menekankan bahwa sentralitas adalah tujuan akhir, dengan inovasi yang berfungsi sebagai kendaraan dan inklusivitas sebagai praktik yang tidak dapat dinegosiasikan.
Di sisi lain, ASEAN-BAC juga menguraikan lima prioritas utama dan delapan proyek warisan yang dipromosikan di bawah kepemimpinan Indonesia.
"Prioritas tersebut meliputi fasilitasi perdagangan dan investasi, berkelanjutan pembangunan, transformasi digital, ketahanan pangan, dan ketahanan kesehatan," kata Dubes Gandi.
Duta Besar Gandi Sulistiyanto turut menjelaskan keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023, menyoroti tiga pilar utama yang memandu kepemimpinannya.
"Pilar pertama, 'ASEAN Matters,' bertujuan untukmemperkuat persatuan, sentralitas, dan kapasitas ASEAN untuk mengatasi tantangan saat ini dan masa depan."
Menurutnya, "Visi 2045" telah ditetapkan untuk meningkatkan daya tanggap dan kemampuan beradaptasi ASEAN.
"Pilar kedua, "Epicentrum of Growth," memperkuat mekanisme regional untuk bernavigasi eksternal guncangan ekonomi. ASEAN punya tujuan untuk menjadi kawasan yang damai, bebas dari konflik proksi, sebagai jangkar bagi stabilitas dan kemakmuran global. Pilar ketiga menekankan implementasi dari Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP) untuk mendorong kerja sama konkret di bidang-bidang prioritas utama."
Meski Presiden Joe Biden harus mempersingkat lawatannya ke Asia Pasifik, agenda pemerintahannya dalam forum G-7 dan the Quad relatif padat. Isu Ukraina dan ancaman dari Tiongkok kembali mengemuka. Berikut laporan tim VOA.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini
Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum ASEAN-Indo-Pasifik
Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Korea juga mengumumkan soal Forum ASEAN-Indo-Pasifik yang akan datang, di mana Indonesia akan menjadi tuan rumah di bawah kepemimpinannya.
"Itu Forum ASEAN-Indo-Pasifik: Implementasi AOIP akan berlangsung pada 5-6 September 2023 di Indonesia. Ini akan menampilkan diskusi panel, talk show, menampilkan proyek, dan bisnis pencocokan, mengatasi sub-tema seperti pembangunan infrastruktur hijau, digital inklusiftransformasi, dan pembiayaan berkelanjutan."
Peserta dari sektor publik dan swasta Negara Anggota ASEAN, Eksternal ASEAN Mitra, negara-negara di kawasan Samudra Hindia dan Pasifik Selatan, Keuangan InternasionalInstitutions (IFIs), dan organisasi internasional akan diundang untuk menghadiri ASEAN-Indo-PasifikForum.
Negara-negara yang berpartisipasi didorong untuk berkontribusi pada daftar infrastruktur konkretproyek, memberikan peluang untuk menampilkan proyek, investasi, dan kemitraan.
Â
Advertisement
Pusat Pertumbuhan Ekonomo Asia dan Dunia
Sementara itu, menurut Ketua ASEAN-BAC, Arsjad Rasjid, peran penting dewan akan mempengaruhi kepemimpinan Indonesia di ASEAN.
"ASEAN-BAC didedikasikan untuk mengemudi reformasi kebijakan dan inisiatif yang dipimpin swasta yang menguntungkan bisnis dan ekonomi," kata Arsjad.
"Di bawah Tema "ASEAN: Epicentrum of Growth", ASEAN-BAC bertujuan untuk memposisikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Asia dan dunia."
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.