Sukses

Topan Mawar Hantam Jepang Tewaskan 1 Orang, Ribuan Orang Diimbau Mengevakuasi Diri

Topan Mawar mengakibatkan hujan lebat di beberapa bagian Jepang dan menewaskan satu orang serta menyebabkan dua orang hilang.

Liputan6.com, Toyohashi- Topan Mawar menerjang Jepang. Kedatangannya mengakibatkan hujan lebat di beberapa bagian Negeri Sakura dan menewaskan satu orang serta menyebabkan dua orang hilang, kata pihak berwenang Sabtu (3/6/2023). Ribuan orang pun mendapat peringatan evakuasi dan terputusnya aliran listrik.

Genangan juga dilaporkan terjadi dari sisa-sisa kekuatan Siklon Tropis Mawar yang kini diturunkan menjadi badai tropis.

Sebuah tim penyelamat terdampak Topan Mawar di Toyohashi, di wilayah Aichi tengah, tempat peringatan evakuasi tingkat tertinggi negara itu akibat dikeluarkan Jumat 2 Juni, "menemukan seorang pria berusia 60-an di dalam mobil yang terendam kemudian dipastikan tewas", kata seorang pejabat kota kepada AFP seperti dikutip dari Channel News Asia (CNA).

Di Wakayama barat, di mana beberapa sungai meluap, para pejabat mengatakan kepada AFP bahwa mereka terus mencari satu pria dan satu wanita yang hilang di daerah tersebut.

Di Jepang tengah dan barat, banyak perintah evakuasi - yang tidak wajib, bahkan di tingkat tertinggi - dikeluarkan pada hari Sabtu saat hujan mulai reda. Namun peringatan baru dikeluarkan di daerah yang dekat dengan Tokyo pada dini hari karena risiko banjir.

Sekitar 4.000 rumah tangga di daerah yang dekat dengan Tokyo mengalami pemadaman listrik, kata Tokyo Power Company.

Kereta peluru Shinkansen masih ditangguhkan antara Tokyo dan Nagoya, menurut Japan Railway, tetapi outlet berita Jepang NHK mengatakan layanan tersebut akan dilanjutkan sekitar tengah hari.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Potensi Hujan Lebat dan Badai Petir

Pada Jumat 2 Juni 2023, juru bicara pemerintah Hirokazu Matsuno memperingatkan "hujan sangat lebat dengan badai petir" di wilayah yang luas selama tiga hari ke depan.

Dia mengatakan satu orang luka berat dan tujuh orang luka ringan.

Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim mengintensifkan risiko hujan lebat di Jepang dan di tempat lain, karena atmosfer yang lebih hangat menampung lebih banyak air.

Hujan lebat pada tahun 2021 memicu tanah longsor dahsyat di kota resor pusat kota Atami yang menewaskan 27 orang.

Dan pada tahun 2018, banjir dan tanah longsor menewaskan lebih dari 200 orang di Jepang barat selama musim hujan tahunan negara tersebut.

Awal pekan ini, Mawar - yang saat itu merupakan topan - melintas tepat di utara pulau Pasifik Guam, menumbangkan pohon dan meninggalkan puluhan ribu rumah untuk sementara waktu tanpa listrik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini