Sukses

Gara-gara Toilet Mampet, Pesawat Austrian Airlines dengan 300 Orang Penumpangnya Putar Balik

Toilet yang tersumbat di pesawat Austrian Airlines memaksa penerbangan mundur dua jam dari perjalanannya.

Liputan6.com, Wina - Lantaran toiletnya tersumbat, pesawat Austrian Airlines terpaksa putar balik ke bandara semula.

Penerbangan pada Senin, 17 April 2023 itu berangkat dari Wina ke New York dan biasanya perjalanan berdurasi delapan jam. Namun, pesawat harus berbalik setelah kru menemukan bahwa lima dari delapan toilet di pesawat tidak dapat disiram alias tersumbat, kata juru bicara maskapai kepada AFP.

Sekitar 300 orang berada di dalam Boeing 777 tersebut, dan kemudian para penumpang dipesankan lagi tiket pesawat untuk tujuan ke New York.

Hal itu pertama kalinya toilet pesawat tersebut rusak, dan mengganggu penerbangan Austrian Airlines, kata juru bicara maskapai kepada AFP, seperti dilansir dari Yahoo News, Senin (24/4/2023).

Kabar baiknya, pesawat sekarang sudah kembali beroperasi, kata juru bicara itu.

Pada Januari 2018, sebuah penerbangan Norwegian Air dengan 85 tukang pipa kembali ke Oslo ketika toiletnya rusak. Beberapa tukang ledeng mengatakan, mereka tidak dapat memperbaiki sumbatan di langit karena harus mengakses bagian luar pesawat.

Satu penerbangan American Airlines dari Phoenix ke Hawaii pada Agustus 2018 juga tidak dapat dialihkan ke bandara setelah popok memblokir toilet karena pesawat terbang di atas Samudera Pasifik. Penumpang mengatakan, mereka disuruh buang air kecil di kantong plastik dan botol.

Demikian pula, penerbangan United Airlines Desember 2013 dari Phoenix ke Cleveland juga dibatalkan karena popok menyumbat toiletnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sulit Jangkau Toilet Pesawat, Staf Penerbangan di Inggris Minta Penumpang Disabilitas Pakai Popok

Kabar tidak menyenangkan mengenai toilet di pesawat datang dari dunia penerbangan yang melibatkan penumpang disabilitas.

Kisah datang dari seorang advokat hak-hak disabilitas, Jennie Berry, setelah lepas landas dari Bandara Internasional Newcastle di Inggris.

Jennie adalah penyandang disabilitas daksa yang tidak bisa menggerakkan tubuhnya dari pinggang ke bawah. Ketika dalam penerbangan, ia ingin pergi ke toilet tapi pesawat tidak dilengkapi dengan kursi roda khusus.

Akibatnya, ia terpaksa harus menggeser tubuhnya di lantai pesawat dengan kedua tangannya. Dengan cara itu, ia menyusuri lorong secara perlahan hingga sampai ke toilet pesawat.

Itu adalah satu-satunya pilihan setelah staf menolak permintaannya untuk membantunya pergi ke toilet, menurut sebuah unggahan yang ia bagikan ke Instagram.

"Mereka hanya mengatakan 'tidak, kami tidak memiliki kursi lorong', tanpa saran lain tentang apa yang harus saya lakukan," kata Jennie, dikutip dari New York Post, Kamis (22/9/2022).

"Seperti yang Anda semua tahu, ketika Anda harus pergi ke toilet, ya Anda harus segera pergi, untungnya karena saya memiliki kekuatan tubuh bagian atas yang baik, saya terus menyeret diri ke lorong menuju toilet, sementara staf terus menyajikan minuman."

Setelah sampai di toilet, situasinya menjadi lebih buruk. Staf pesawat mengatakan kepadanya bahwa penyandang disabilitas harus mengenakan popok.

Baca selebihnya di sini...

3 dari 4 halaman

Curhat Penumpang Pesawat Dikunci Pramugari di Toilet Bersama Anak Balitanya karena Diduga Teroris

Selanjutnya, seorang penumpang pesawat mengklaim telah dikunci di dalam toilet pesawat bersama anak balitanya yang berusia tiga tahun oleh seorang pramugari. Ia menyebut si pramugari juga telah menuduhnya sebagai "teroris".

Yazz Giraldo, seorang ibu dua anak keturunan Timur Tengah dan Latin, mengaku trauma akibat insiden tersebut. Ia yakin telah menjadi target rasisme karena ia dan suaminya, Ali Moghaddam, berbicara bahasa Farsi pada dua balita mereka.

Drama di pesawat itu terjadi saat keluarga itu terbang dari Fort Lauderdale ke New York pada September 2022 untuk menghadiri pernikahan di Long Island. Saat di penerbangan, kedua anak Giraldo harus ke kamar mandi. Giraldo pun berusaha membawa balitanya ke toilet kelas utama yang dekat dengan posisi kursi pesawat mereka.

"Semuanya menggunakan itu (toilet)", ucapnya. Namun, seorang pramugari berusaha menghalanginya tanpa penjelasan saat ia melakukan hal yang sama.

Giraldo lalu mengganti popok bayinya di bagian belakang pesawat tempat suaminya duduk terpisah. Kemudian, pramugari kedua memberitahunya bahwa tidak ada larangan menggunakan kamar mandi terdekat sehingga ia membawa putranya ke toilet dimaksud. Namun, pramugari yang sempat melarangnya tadi kembali mencoba menghentikannya, bahkan ketika balita itu hampir tak bisa lagi menahannya.

Giraldo yang terdesak langsung masuk ke toilet. "Saya menutup pintu, ketika saya di dalam kamar mandi saya mulai mendengar suara, 'tik, tik, tik,'" katanya meniru suara pintu terkunci.

"Saya ketakutan. Saya sudah sangat tertekan. Saya mulai panik, saya menggedor pintu beberapa kali."

Baca selebihnya di sini...

4 dari 4 halaman

Mantan Pramugari Ungkap Toilet adalah Tempat Paling Kotor dalam Pesawat, Ini Sebabnya

Bicara soal toilet pesawat, seorang mantan pramugari telah membuka tentang realitas toilet dalam penerbangan dan telah mendesak penumpang untuk tidak menggunakan toilet setelah turbulensi atau waktu makan.

Pramugari, yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, memiliki pengalaman lebih dari lima tahun bekerja untuk maskapai besar dan mengklaim kamar mandi adalah tempat paling kotor di dalam pesawat.

Berdasarkan pengalaman mereka selama bertahun-tahun, profesional perjalanan ini telah membagikan beberapa informasi orang dalam yang kurang diketahui, termasuk seberapa sering toilet pesawat dibersihkan dan mengapa Anda tidak boleh menyikat gigi di wastafel pesawat.

Berbicara dengan spesialis kamar mandi, Sanctuary Bathrooms, mereka juga menyampaikan beberapa kata bijak yang sangat berguna tentang waktu terbaik untuk menggunakan toilet selama penerbangan, dan bagaimana memastikan Anda menggunakannya dengan cara yang paling higienis.

Dalam sebuah pengungkapan yang mungkin menakutkan sejumlah germaphobes, mantan anggota awak kabin itu mengatakan, "Bagian penting dari industri penerbangan adalah pergantian. Ini terkadang berarti bahwa pembersihan toilet pesawat secara menyeluruh dan dalam, tidak selalu memungkinkan karena kurangnya waktu dan prioritas yang lebih tinggi."

"Umumnya, bilik-bilik itu dibersihkan dengan cepat sebelum penerbangan. Kemudian selama penerbangan, mereka cenderung diperiksa setiap setengah jam atau lebih tetapi sekali lagi, jika ada hal-hal yang lebih mendesak, memeriksa kebersihan toilet bisa masuk dalam daftar prioritas."

Baca selebihnya di sini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini