Sukses

Ketua ASEAN 2023: Retno Marsudi Sambut Para Menlu ASEAN, Kecuali Myanmar

Menlu RI Retno Marsudi menyambut kehadiran para menlu dari negara-negara ASEAN.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyambut para menteri luar negeri negara-negara ASEAN yang datang ke Jakarta, kecuali Myanmar.

Para menlu itu hadir dalam rangka ASEAN Foreign Ministers' (AMM) Retreat. Tahun ini, Indonesia memegang keketuaan ASEAN.

Para menlu ASEAN sudah bertemu lebih dahulu Presiden Joko Widodo. Kemudian, para menlu ASEAN disambut oleh Menlu Retno di kantor Sekretariat ASEAN di Jakarta Selatan, Jumat siang (3/2/2023). 

Menlu dari Myanmar tidak diundang ke acara. Seperti diketahui, junta militer masih berkuasa di Myanmar setelah melakukan kudeta. Meski begitu, ada kehadiran dari anggota baru yaitu Timor Leste. 

Sejumlah menteri yang hadir adalah: 

1. Dato Erywan Pehin Yusof (Brunei Darussalam)

2. Prak Sokhonn (Kamboja) 

3. Saleumxay Kommasith (Laos) 

4. Zambry bin Abd Kadir (Malaysia) 

5. Enrique Austria Manalo (Filipina) 

6. Vivian Balakrishnan (Singapura) 

7. Don Pramudwinai (Thailand) 

8. Bui Thanh Son (Vietnam) 

9. Adaljiza Magno (Timor Leste)

Terkait permasalahan di Myanmar, pihak Menlu RI Retno Marsudi menyebut akan terus berusaha membantu agar situasi di Myanmar lebih damai, tetapi Menlu Retno tidak ingin apabila isu Myanmar mendominasi agenda ASEAN 2023 yang ingin fokus pada pembangunan komunitas ASEAN (ASEAN community). ASEAN masih akan terus mengandalkan Five-Point Consensus agar kondisi Myanmar leibih kondusif.

Sementara itu, Timor Leste "secara prinsip" memang sudah diterima oleh ASEAN setelah bertahun-tahun ingin bergabung. Presiden Timor Leste  Jose Ramos-Horta bahkan menyebut masuk ASEAN sangat sulit, dan berkata lebih mudah masuk surga ketimbang ASEAN.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

AS Puji Konsensus ASEAN di Myanmar

Pejabat tinggi Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat memberikan pujian kepada usaha ASEAN dalam membantu situasi di Myanmar. Five-Point Consensus (Konsensus Lima Poin) yang selama ini belum efektif juga diberikan pujian oleh AS.

Pihak AS pun mengaku siap membantu ASEAN, terutama Indonesia selaku Ketua ASEAN 2023, untuk mencari solusi atas isu Myanmar yang hingga kini negara itu masih dikuasai militer. 

 "Kami berkomunikasi terus-menerus dengan para kolega kami di ASEAN tentang pendekatan kolektif mereka pada krisis ini. Kami secara tegas mendukung Five-Point Consensus, dan kami sangat menanti untuk bekerja dengan Indonesia sebagai ketua di ASEAN tahun ini," ujar Konselor Kemlu AS Derek Chollet dalam media briefing melalui telepon, Rabu (2/1).

Lebih lanjut, Chollet turut mengapresiasi langkah ASEAN yang tidak melibatkan Myanmar dalam level politik dalam ASEAN 2023. AS berkata langkah itu juga patut dipuji.

"Saya pikir ASEAN pantas mendapat banyak pujian karena mengutamakan pendirian yang sangat prinsipil dan kuat untuk memastikan bahwa Myanmar tidak diwakili pada level politik di pertemuan level senior. Saya tahu itu bukan konsensus yang mudah untuk dipegang, tetapi ASEAN terus memegangnya, dan saya percaya ASEAN pantas dipuji karena melakukan hal tersebut," lanjut Chollet.

Hal lain yang disorot Chollet adalah hubungan AS-ASEAN yang semakin mesra dalam dua tahun terakhir. AS juga disebut siap bekerja dengan ASEAN untuk menyediakan bantuan kemanusiaan dan mencari jalan keluar di krisis Myanmar. 

Chollet juga mengingatkan bahwa AS telah memberikan sanksi berat ke junta militer Myanmar, sehingga berdampak ke ekonomi, serta menyulitkan junta militer mendapat senjata.

"Kami pikir sangat penting untuk mencoba memastikan bahwa junta memiliki cara yang lebih sedikit untuk mendapatkan persenjataan, meraih untung, atau meraih legitimasi," tegas Chollet.

3 dari 4 halaman

Jokowi Tekankan ASEAN Tak Boleh Jadi Proxy Siapapun

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan para Menteri Luar Negeri (Menlu) ASEAN dan Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (3/2/2023). Jokowi meminta ASEAN tak menjadi proxy siapapun.

"Di dalam pertemuan tadi, bapak presiden menekankan dua hal. Yang pertama, adalah bahwa ASEAN tidak boleh menjadi proxy siapapun. Disini Bapak Presiden menekankan pentingnya sentralitas dan kesatuan ASEAN yang perlu terus dijaga karena ini adalah modal utama ASEAN," jelas Menlu RI Retno Marsudi usai mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan, Jumat (3/2/2023). 

Kemudian, kata dia Jokowi menyampaikan pentingnya penghormatan terhadap prinsip-prinsip demokrasi hukum internasional, hak asasi manusia sesuai piagam ASEAN.

Selain itu, Jokowi juga mengatakan bahwa Five-Point of Consensus atau 5 Poin Konsensus menjadi mekanisme utama ASEAN membantu penyelesaian isu Myanmar.

"Bapak Presiden juga menekankan bahwa five point of consensus akan tetap menjadi mekanisme utama ASEAN di dalam meng-address isu atau perkembangan di Myanmar," jelas Retno.

Hal kedua yang ditekankan Jokowi yakni, ASEAN harus menjadi pusat pertumbuhan ditengah gelapnya proyeksi ekonomi dunia saat ini. Kendati begitu, Jokowi mengingatkan hal ini bisa tercapai apabila stabilitas perdamaian di kawasan terjaga.

"Namun, Bapak Presiden kembali lagi mengingatkan bahwa kita akan dapat menjadikan ASEAN sebagai epicentrum of growth kalau kita mampu menjaga stabilitas perdamaian di kawasan," tutur Retno.

"Jadi intinya itu yang disampaikan oleh Bapak Presiden 2 hal, tetapi sangat substantif, sangat signifikan dan apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden tadi diapresiasi oleh semua menteri luar negeri ASEAN," sambung dia.

4 dari 4 halaman

Mendag Bicara Visi Besar Indonesia dalam ASEAN Business Advisory Council

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan, kerja sama pemerintah dan ASEAN Business Advisory Council (ABAC) perlu lebih ditingkatkan. Khususnya, dalam berkolaborasi mendukung prioritas ekonomi Indonesia pada masa Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini.

Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan dalam seremoni serah terima keketuaan ABAC Indonesia 2023 di Jakarta.

Sebagai Ketua ASEAN pada 2023, Indonesia mengangkat tema “ASEAN Matters: Epicentrum Of Growth”. Visinya, untuk membangun ASEAN yang tangguh, adaptif, dan inklusif, berperan sentral; serta memberikan manfaat bagi masyarakat di kawasan maupun di dunia.

"Semoga kerja sama antara pemerintah dan ABAC lebih ditingkatkan dengan berkolaborasi mendukung prioritas ekonomi Indonesia pada masa Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini," kata Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan, perdagangan global mengalami kondisi yang sulit saat ini, termasuk perdagangan intra-ASEAN yang mengalami pertumbuhan stagnan sejak 2008 berkisar 21—25 persen. Padahal, ASEAN memiliki potensi perekonomian yang besar, salah satunya sektor logistik.

Selain perdagangan, lanjutnya, peningkatan investasi juga penting karena akan menjaga tingkat pertumbuhan dan daya saing di kawasan dan global.

"Hal ini perlu didukung dengan langkah-langkah konkret melalui tujuh Prioritas Ekonomi Indonesia 2023. Prioritas Ekonomi tersebut dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu pemulihan dan pembangunan kembali, ekonomi digital, serta ekonomi keberlanjutan," terang Mendag Zulkifli Hasan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.