Sukses

Bertemu Jokowi, Sekjen PBB Ungkap Dukungan Penuh untuk KTT G20 di Bali

Perhelatan puncak G20 akan berlangsung dalam hitungan hari, yakni pada 15-16 November 2022. Sebelumnya, ada gelaran KTT ASEAN di Kamboja.

Liputan6.com, Phnom Penh - Perhelatan puncak G20 akan berlangsung dalam hitungan hari, yakni pada 15-16 November 2022. Sebelumnya, ada gelaran KTT ASEAN di Kamboja.

Di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Ke-40 dan Ke-41 itu, Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan terima kasih atas konfirmasi kehadiran Sekjen PBB di KTT G20 Indonesia.

"Saya juga ingin menyampaikan terima kasih atas kesediaan Yang Mulia (Sekjen PBB) untuk menyampaikan pandangan di sesi Ketahanan Energi dan Pangan,” kata Presiden Jokowi di Hotel Sokkha, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu 12 November 2022 seperti dikutip dari Antara.

Selain itu Jokowi juga mengucapkan terima kasih atas dukungan PBB sepanjang Presidensi G20 Indonesia.

Sementara itu dalam sambutan pengantarnya, Sekjen PBB Antonio Guterres mengungkapkan bahwa ia sangat menghargai kepemimpinan Indonesia dalam mengelola G20 hingga saat ini dan akan memberikan dukungan penuh saat KTT nanti.

Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan Sekjen PBB, yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Turut hadir mendampingi Jokowi dalam KTT ASEAN-AS di Kamboja yaitu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sekjen PBB Sebut ASEAN Berperan Penting Memajukan HAM dan Kebebasan Fundamental

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres hadir di KTT ASEAN yang berlangsung di Kamboja. Pada momen tersebut, ia mengatakan ASEAN memiliki peran penting dalam memajukan hak asasi manusia dan kebebasan fundamental.

"Serta partisipasi politik yang inklusif sebagai elemen dalam membangun masyarakat yang benar, stabil dan damai. Dan ASEAN memiliki peran kunci dalam pengembangan ekonomi global yang kuat di seluruh dunia,” ujar Antonio Guterres di sela-sela KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, Sabtu 12 November 2022 seperti dikutip dari Antara.

Ia mengatakan Perserikatan Bangsa-Bangsa sangat menghargai kemitraan kuat ASEAN dan komitmen teguh terhadap multilateralisme serta kerja sama regional.

Menurutnya, ASEAN memiliki peran penting dalam memajukan hak asasi manusia, kebebasan fundamental dan partisipasi politik yang inklusif sebagai elemen dalam membangun masyarakat yang benar, stabil dan damai. Dan ASEAN memiliki peran kunci dalam pengembangan ekonomi global yang kuat di seluruh dunia.

"Perserikatan Bangsa-Bangsa akan tetap menjadi mitra utama ASEAN," kata Sekjen PBB itu.

Di samping itu, dia mengatakan negara-negara maju harus memimpin pengurangan emisi sebesar 45 persen pada 2030 untuk mencapai netralitas karbon pada pertengahan abad ini.

"Saya baru saja menghadiri COP27, di mana saya mendesak para pemimpin negara-negara penghasil emisi tinggi untuk memenuhi urgensi saat ini," kata Guterres.

Negara-negara maju, lanjut dia, juga harus memobilisasi 100 miliar dolar yang dijanjikan untuk mendukung negara-negara berkembang untuk mengatasi dampak iklim dan membangun ketahanan dan adaptasi.

"Dan mereka harus mencapai kesepakatan tentang kompensasi bagi negara-negara yang tidak melakukan apa pun mengenai iklim– termasuk melalui mekanisme kelembagaan untuk mengatasi kerugian dan kerusakan yang ditimbulkan dari perubahan iklim," kata dia.

Sekarang adalah waktunya untuk Pakta Solidaritas Iklim antara negara maju dan berkembang.

Negara maju dan berkembang harus menyepakati strategi bersama untuk menggabungkan kapasitas dan sumber daya mereka, untuk kepentingan umat manusia.

"Negara-negara yang lebih kaya, Bank Pembangunan, dan perusahaan teknologi harus memberikan bantuan keuangan dan teknis dalam skala besar sehingga negara-negara berkembang dapat beralih ke energi terbarukan," kata Guterres.

Ia memuji negara-negara ASEAN yang berpartisipasi dalam kemitraan untuk mencapai transisi yang adil ke energi terbarukan.

"Ambisi iklim yang lebih besar diperlukan dari ASEAN, dimulai dengan penghapusan semua investasi batu bara baru dan penghentian pembangkit listrik tenaga batu bara secara bertahap pada tahun 2030 untuk negara-negara OECD, dan tahun 2040 untuk semua negara lainnya," kata dia.

Selain itu ia mengatakan krisis akses pangan, energi dan keuangan akan menjadi prioritas utama PBB saat bertemu dengan para pemimpin G20 di Bali mendatang.

"Saya mendorong para pemimpin G20 untuk mengadopsi stimulus SDGs yang akan memberi pemerintah negara-negara belahan bumi Selatan, investasi dan likuiditas yang mereka butuhkan, dan mempercepat keringanan utang dan restrukturisasi utang," kata dia.

 

3 dari 4 halaman

Jokowi Resmi Terima Keketuaan KTT ASEAN 2023 dari Kamboja ke Indonesia

Sementara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi secara resmi menerima menerima estafet kepemimpinan KTT ASEAN 2023 dari Kamboja. Seremoni tersebut dilakukan saat penutupan KTT ASEAN 2022 di Sokha Phnom Penh, hari ini.

“Sebuah kehormatan bagi Indonesia menjadi Ketua ASEAN tahun 2023. Keketuaan Indonesia akan menjadikan ASEAN Matters: Epicentrum of Growth,” kata Jokowi diterima di Hotel Sokha Phnom Penh, seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (13/11/2022).

Penyerahan keketuaan itu dilakukan langsung oleh Perdana Menteri Kamboja Hun Sen dan ditandai dengan penyerahan palu ke Presiden Jokowi. Melalui prosei tersebut, Indonesia resmi memegang tampuk keketuaan KTT ASEAN pada tahun berikutnya.

“ASEAN harus menjadi kawasan yang bermartabat, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi,” yakin Jokowi.

Melalui berpindahnya tongkat estafet tersebut, Jokowi ingin ASEAN harus menjadi kawasan ekonomi yang tumbuh cepat, inklusif, dan berkelanjutan. Peningkatan kapasitas institusi ASEAN juga menjadi perhatian Presiden Jokowi, agar mampu menjawab tantangan 20 tahun ke depan. Presiden berharap pada 2045 ASEAN harus lebih adaptif, responsif, dan berdaya saing.

“Semua itu harus diperjuangkan dengan cara ASEAN yaitu konsisten dengan semangat kerja sama serta menjalankan Piagam ASEAN seutuhnya,” dorong Jokowi.

4 dari 4 halaman

Jokowi Undang Hadiri KTT ASEAN

Selanjutnya, Presiden Jokowi menginginkan ASEAN harus memperkuat diri untuk menjadi kawasan ekonomi yang tumbuh cepat, inklusif, dan berkelanjutan. Di sisi lain, peningkatan kapasitas institusi ASEAN juga menjadi perhatian, agar mampu menjawab tantangan 20 tahun ke depan.

“ASEAN 2045 harus lebih adaptif, responsif, dan berdaya saing. Semua itu harus diperjuangkan dengan cara ASEAN yaitu konsisten dengan semangat kerja sama serta menjalankan Piagam ASEAN seutuhnya,” tegas Jokowi.

Untuk mencapai tujuan tersebut dan sekaligus menghadapi tantangan ke depan, diperlukan dukungan penuh dari seluruh negara anggota ASEAN.

Di akhir sambutan, Presiden Joko Widodo mengundang seluruh pemimpin ASEAN untuk hadir pada KTT ASEAN di Indonesia di tahun depan.

“Saya tunggu kehadiran Yang Mulia di Indonesia tahun depan,” pungkas Presiden Joko Widodo.

Turut hadir mendampingi Presiden Joko Widodo dalam Upacara Penutupan KTT ASEAN ke-40 dan ke-41 yaitu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.