Sukses

Jelang G20, Menko Luhut Ungkap Janji Wujudkan Dekarbonisasi Industri Indonesia Bagi Generasi Masa Depan

Menkomarves Luhut berjanji akan mengupayakan aksi perubahan iklim yang nyata untuk generasi selanjutnya.

Liputan6.com, Bali - Jelang pertemuan puncak G20, Menkomarves Luhut Binsar Panjaitan mengungkap janjinya untuk mewujudkan dekarbonisasi industri bagi generasi masa depan yang lebih baik.

Walaupun dekarbonisasi industri masih dalam proses, Menko Luhut menegaskan bahwa Indonesia sudah paham sepenuhnya soal urgensi perubahan yang harus dilakukan terkait perubahan iklim. Hal ini semakin ditegaskan ketika posisi Asia Tenggara sering dikatakan sebagai salah satu wilayah paling rentan terhadap dampak krisis iklim.

“Saya akan memastikan bahwa kebijakan yang kami buat hari ini tidak akan merugikan masa depan generasi selanjutnya," katanya dalam pembukaan Indonesia Net Zero Summit 2022 yang digagas oleh Kadin Indonesia dalam rangkaian acara B20 Summit di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali pada Jumat (11/11/2022). 

Demi mengubah Indonesia menjadi negara net zero akan membutuhkan aksi kolektif oleh semua sektor.

Transisi nasional ini perlu melibatkan sektor publik maupun swasta untuk membangunekosistem yang mendukung, seperti pengadaan insentif atau skema investasi yang dapat memfasilitasi bisnis untuk berpindah ke energi terbarukan.

Perwakilan pemerintah lain yang turut hadir dalam acara di Nusa Dua itu adalah Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia.

Berkaitan dengan investasi energi bersih, Indonesia berencana untuk menginstalasi PLTA dengan total kapasitas 9.000 MW di Kalimantan Utara.

“Energi bersih yang dihasilkan akan memberi pasokan ke Green Industrial Estate (KIPI TanahKuning), dengan total komitmen investasi sebesar 130 miliar dolar AS,” tutur Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sumber Daya Alam Jadi Potensi Besar

Selain itu, Bahlil Lahadalia mengingatkan para tamu yang hadir akan kekayaan Sumber Daya Alam Indonesia yang menjanjikan potensi besar untukmendukung transisi ke energi bersih.

Dalam hal energi baru dan terbarukan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi energi terbarukan paling besar di Asia Tenggara.

3 dari 4 halaman

Upaya Transisi Net Zero

Digelar oleh KADIN Net Zero Hub, acara ini menjadi kesempatan untuk perusahaan nasional maupun internasional untuk membahas tantangan,kesempatan, dan perkembangan transisi Indonesia menuju negara yang memiliki resiliensi terhadap krisis iklim.

Acara ini dibuka oleh Shinta Widjaja Kamdani selaku Chairwoman B20, Norimasa Shimomura selaku Kepala Perwakilan UNDP, M. Arsjad Rasjid P.M. selaku Ketua Umum KADIN Indonesia,dan diikuti penjelasan konteks isu oleh Bahlil Lahadalia selalu Menteri Investasi. Pembukaan acara diakhiri dengan Keynote Speech yang disampaikan oleh Luhut B. Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Acara ini diinisiasi oleh Kadin untuk menggandeng perusahaan nasional dalam upaya transisi menuju net zero Upmelalui KADIN Net Zero Hub.

Dibentuk sesaat setelah COP26 tahun lalu, hingga saat ini KADIN Net Zero Hub telah membantu lebih dari 50 perusahaan untuk merealisasikan komitmen netzero mereka. Dikepalai oleh Ketua Komite Tetap Energi Baru dan Terbarukan KADIN Indonesia,

Muhammad Yusrizki, inisiatif ini menyediakan pelatihan dan sumber daya yang membantu perusahaan menghitung emisi mereka, untuk memastikan perusahaan menetapkan target penurunan emisi dengan berstandarkan sains.

4 dari 4 halaman

Penuh Tantangan

Ketua B20 sekaligus Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Koordinator Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri, Shinta Widjaja Kamdani, menekankan dalam sambutannya tentang peran bisnis dalam merealisasikan tema “Recover Together, Recover Stronger” yang diangkat G20.

Shinta Widjaja Kamdani mengungkit dilema yang dihadapi industri.

"Walau sektor bisnis selaludikatakan sebagai kontributor terbesar emisi karbon, dengan 74,5% emisi GRK duniabersumber dari rantai nilai industri di waktu yang bersamaan, bisnis memiliki tanggungjawab untuk mempercepat pemulihan ekonomi,” ujarnya.

Menjalankan tanggung jawab ini akan membutuhkan dukungan dan kerja sama, utamanya untuk memastikan transisi energi yang adil dan berkelanjutan, sebagaimana dinyatakan oleh Kepala Perwakilan UNDP, Norimasa Shimomura, dalam kata sambutannya.

Pada pembukaan acara, UNDP dan KADIN Indonesia menandatangani MoU untuk bekerja sama mengajak danmendukung perusahaan dalam mengambil aksi iklim dan merealisasikan komitmen mencapai net zero.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.