Sukses

Detik-Detik Eks PM Pakistan Ditembak Saat Berada di Atas Kontainer

Penyerangan terhadap eks PM Pakistan Imran Khan diduga sebagai percobaan pembunuhan. Begini detik-detik jelang ia ditembak.

Liputan6.com, Islamabad - Eks PM Pakistan Imran Khan ditembak. Dia dilaporkan mengalami luka tembak pada bagian kaki.

Detik-detik Eks PM Pakistan Imran Khan ditembak terjadi pada Kamis, 3 November 2022 waktu setempat. Saat dia berdiri di atas bak truk terbuka yang bersama oleh para staf dan anggota partainya ketika penembakan dimulai.

Itu adalah hari ketujuh dari perjalanan panjang "long march", yang bertujuan untuk tiba di Islamabad minggu depan. Truknya berada di Wazirabad, sekitar 100 km (60 mil) dari Lahore.

Menurut laporan BBC, yang dikutip Jumat (4/11/2022), korban selamat dari konvoi mengatakan Khan melambai kepada para pendukung dan akan mulai berbicara kepada orang banyak ketika terdengar tembakan.

"Kami dapat dengan jelas melihat penyerang dari atas kontainer," kata salah satu staf partai, Mueezuddin.

"Kami melihat penyerang telah mengosongkan seluruh peluru... [dan dia] memuat peluru lain ketika dia ditahan oleh seorang anak laki-laki dari belakang."

Dia menambahkan, "Itu sangat tiba-tiba sehingga saya butuh beberapa saat untuk menyadari apa yang sedang terjadi."

Satu orang tewas dan sedikitnya 10 orang terluka dalam penembakan Imran Khan konvoi itu.

Mengutip Associated Press, Imran Khan terluka ketika tembakan ditembakkan ke arahnya dan pejabat lainnya yang berdiri di atas truk kontainer yang dimodifikasi saat perlahan melewati kerumunan massa di dekat Gujranwala.

Pejabat dari Khan Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) - partai Khan - mengatakan Khan dirawat di sebuah rumah sakit di Lahore dan dalam kondisi stabil.

Video yang dipublikasikan di media sosial menunjukkan Khan berada di rumah sakit dengan perban di sekitar betis kanannya.

Dalam sebuah twit, Presiden Pakistan Arif Alvi menyebutnya sebagai "upaya pembunuhan yang keji".

Sejauh ini belum ada komentar resmi mengenai motif serangan penembakan Imran Khan, yang menurut sekutunya adalah upaya pembunuhan.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kondisi Imran Khan Stabil dan Dalam Pemulihan

Imran Khan yang berusia 70 tahun, kini sedang dalam pemulihan di rumah sakit setelah ditembak di kaki pada hari Kamis 3 November 2022 saat pawai protes di Warzirabad di timur laut negara Pakistan.

Pihaknya mengatakan, dia dalam kondisi stabil dan berpotensi meninggalkan rumah sakit dalam beberapa hari mendatang.

Serangan terhadap Imran Khan telah menggemparkan negara Pakistan. Partai Khan, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) menyerukan protes nasional setelah salat Jumat (4/11/2022). Bahkan, sekolah-sekolah di ibu kota Islamabad juga ditutup.

Para pemimpin Pakistan mengutuk serangan terhadap lawan mereka. Presiden Arif Alvi menyebutnya sebagai "usaha pembunuhan keji" dan Perdana Menteri Shehbaz Sharif segera memerintahkan penyelidikan.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga menyerukan perdamaian dengan mengatakan, "Kekerasan tidak memiliki tempat dalam politik. Kami meminta semua pihak untuk menahan diri dari kekerasan, pelecehan dan intimidasi."

Bintang kriket yang beralih menjadi politikus ini populer di kalangan pemilih. Akan tetapi, ia digulingkan pada bulan April dalam pemungutan suara parlemen.

Sejak itu, mantan PM Pakistan ini berjuang untuk kembali ke kantor.

Didukung oleh kemenangan PTI yang kuat dalam pemilihan lokal baru-baru ini, Khan memimpin pawai protes "long march" yang menyerukan pemilihan awal untuk memfasilitasi kembalinya dia.

Dia menyebut pemecatannya sebagai konspirasi politik. Selama berbulan-bulan, dia mengkritisi pemerintah dan pemimpin militer saat ini.

Sebelum pawai ini, pengadilan telah menghukumnya atas tuduhan kasus korupsi, tetapi dia membantah putusan tersebut bermotif politik.

Pakistan memiliki catatan kekerasan politik terdahulu, yakni pembunuhan mantan perdana menteri Benazir Bhutto pada tahun 2007. Oleh karena itu, banyak yang mengungkit kembali pembunuhannya setelah serangan terhadap Khan.

Negara ini juga tengah kewalahan karena krisis ekonomi yang sedang berlangsung dan banjir yang parah.

3 dari 4 halaman

Video Penembakan yang Beredar

Video di media sosial menunjukkan seorang penyerang di kerumunan mengarahkan pistolnya ke konvoi Khan, sebelum pelaku ditahan oleh pendukung Khan.

Mueezuddin mengatakan, Khan dan orang-orang di sekitarnya segera merunduk setelah tembakan pertama. Ketika tertembak, dia tetap tenang saat diberi pertolongan pertama oleh pengawalnya.

Dia kemudian dipindahkan ke mobil antipeluru dan dilarikan ke rumah sakit di Lahore.

Rekaman insiden dan laporan saksi menunjukkan seorang penjaga keamanan juga terlihat menembak dari kontainer.

Kepala Menteri Punjab Pervez Elahi beranggapan bahwa ada kemungkinan terdapat lebih dari satu penyerang. Ia mengatakan, "Khan telah ditembak di kaki dari depan, sementara tersangka penyerang yang ditangkap di tempat berada di sisi kanan".

4 dari 4 halaman

Perdebatan tentang Motif Pelaku

Segera setelah penembakan itu, beberapa sekutunya mengatakan kepada media bahwa Khan yakin para pemimpin politik saat ini -- PM Sharif, Menteri Dalam Negeri, dan seorang jenderal militer -- berada di balik serangan itu.

Seorang juru bicara, Raoof Hasan, mengatakan, "pemerintah berusaha untuk melenyapkan (Imran Khan) secara fisik".

Para pemimpin Pakistan belum menanggapi tuduhan tersebut.

Sementara itu, polisi telah merilis video tentang pengakuan seorang pria yang dikatakan berusaha membunuh Khan.

Tidak jelas, di mana wawancara dilakukan, tetapi dalam menanggapi polisi yang menanyakan mengapa dia melepaskan tembakan, pria itu berkata, "Dia menyesatkan orang-orang. Saya ingin membunuhnya. Saya mencoba membunuhnya."

Video tersebut telah dibantah oleh sekutu Khan sebagai "alibi".

Saat ini, satu tersangka telah ditahan, tetapi belum ada dakwaan yang ditetapkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.