Sukses

Penembakan Massal di Bar Meksiko, 12 Orang Dilaporkan Tewas

Penembakan melanda sebuah bar di Meksiko tengah pada Sabtu 15 Oktober 2022 malam waktu setempat.

Liputan6.com, Irapuato - Penembakan melanda sebuah bar di Meksiko tengah pada Sabtu 15 Oktober 2022 malam waktu setempat.

Pihak berwenang Meksiko sedang mencari orang-orang bersenjata yang menewaskan sedikitnya 12 orang, dan melukai tiga lainnya setelah melepaskan tembakan di sebuah bar di Meksiko tengah pada Sabtu malam.

"Tembakan dilaporkan terjadi di bar di Kota Irapuato di negara bagian Guanajuato sekitar pukul 20.00 malam. waktu setempat hari Sabtu," Sekretaris Keamanan Warga kota mengatakan dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari CNN, Minggu (16/10/2022).

Paramedis mengkonfirmasi kematian enam pria dan enam wanita setelah tiba di tempat kejadian, menurut pernyataan itu. Tidak jelas siapa korbannya dan berapa banyak pria bersenjata yang terlibat dalam penembakan itu.

Operasi pencarian untuk para penyerang sedang berlangsung dengan dukungan dari Sekretaris Keamanan Publik Guanajuato serta kantor kejaksaan negara bagian, Sekretaris Pertahanan Nasional, dan Garda Nasional.

Ini adalah penembakan massal kedua dalam waktu kurang dari sebulan di negara bagian Guanajuato, yang dalam beberapa tahun terakhir diguncang oleh perang brutal antara geng narkoba yang bersaing, menurut Reuters.

Negara bagian ini merupakan pusat manufaktur dan lokasi produksi utama bagi banyak pembuat mobil top dunia.

Lokasi ini menarik bagi kartel narkoba karena alasan yang sama dengan produsen mobil: jaringan jalan dan kereta api yang mengarah langsung ke perbatasan AS.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penembakan di North Carolina

Sebelumnya, seorang penembak meneror Kota Raleigh di North Carolina, Amerika Serikat. Ia menembak sejumlah orang dan masih diburu polisi.

Insiden itu terjadi pada Kamis (13/10) waktu setempat. Polisi lantas memburu pelaku dan menutup sejumlah jalan.

Dilansir AP News, Jumat (14/10/2022), sejumlah mobil polisi dan ambulans terpantau turut ke TKP. Gubernur North Carolina Roy Cooper meminta warga tetap di rumah. 

"Petugas negara bagian dan lokal ada di lapangan dan bekerja untuk menyetop penembak dan menjaga masyarakat agar aman," ujar Gubernur Cooper via Twitter. Ia mengirim tweet itu menjelang pukul 19.00. 

Belum ada laporan korban jiwa atas insiden ini. AP News menyebut pejabat kota menyebut pelaku sudah ditangkap, namun kepolisian setempat berkata belum ada yang ditahan, investigasi berlanjut, dan ada jalanan yang masih ditutup.

Sebelumnya, polisi meminta warga di area McConnell Oliver Drive, Tarheel Club Drive, dan Old Milburnie Road supaya tetap di rumah, serta menghindari berkendara di jalan-jalan tersebut.

"Masih ada investigasi aktif. Ruas-ruas di perumahan Hedingham masih tutup. Warga perlu mengikuti arahan-arahan penegak hukum di TKP. Ini masih investigasi aktif. Tidak ada tersangka yang ditahan saat ini. arga di area terdampak disarankan tetap di rumahnya hingga pemberitahuan selanjutnya," tulis akun resmi Raleigh Police di Twitter.

Aksi penembakan terjadi di area perumahan. Korban terluka dilaporkan setidaknya ada empat orang. Mereka telah dibawa ke rumah sakit. 

  

3 dari 4 halaman

Tragedi 100 Peluru Novita Kurnia Putri

Sementara itu, publik Indonesia dibuat kaget dengan sebuah tragedi penembakan terhadap Novita Kurnia Putri (Vita Brazil). Wanita asal Indonesia itu menjadi korban tembakan di rumahnya. 

Ada lebih dari 100 peluru yang ditembakan ke arah rumahnya di San Antonio, Texas. Peristiwa terjadi pada tengah malam, Selasa 4 Oktober 2022. Wanita berusia 25 tahun itu diduga merupakan korban salah tembak. 

Berdasarkan laporan My San Antonio, Selasa (11/10/2022), pelaku penembakan ternyata masih remaja. Yang termuda masih berusia 14 tahun. 

Investigator menemukan lebih dari 100 peluru dekat rumah Novita. Satu wanita lain yang menginap di kediaman Novita juga terluka, namun lukanya tidak fatal, yakni tertembak di kaki.

Awalnya, polisi menangkap remaja berusia 14 dan 15 tahun yang mencoba kabur dari TKP. Pelaku berusia 14 tahun menyetir mobil. Mereka melakukan aksi penembakan di atas mobil curian.

Pada pekan yang sama, polisi menangkap tiga orang lagi yang berusia 17, 14, dan 15 tahun. 

Polisi belum mengungkap keterkaitan antara lima remaja itu mengingat mereka ditangkap pada hari berbeda. Namun, polisi menyebut kedua kelompok itu mengganggu keamanan perumahan.

"Ketidakpedulian yang terang-terangan terhadap nyawa manusia ditunjukkan dua kelompok itu mengubah perumahan pinggir kota yang tenang menjadi sebuah zona perang, dan membuat dua wanita muda tak bersalah tertembak, salah satunya kehilangan nyawa," ujar Sheriff Javier Salazar 

Salah satu yang ditangkap berusia 17 tahun disebut bernama Johnny Bermea. Ia terjerat pasal perilaku membahayakan nyawa dengan senjata api.

Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI) berkata siap membantu pemulangan jenazah Novita ke Indonesia. Pihak kementerian juga bisa membantu fasilitasi pemakaman di AS jika itu kehendak keluarga. Berdasarkan informasi di gofundme untuk Novita, wanita itu diketahui menikah dengan seorang bule di AS sejak tiga tahun lalu.

4 dari 4 halaman

Penembakan Massal di Penitipan Anak Thailand

Duka peristiwa penyerangan berupa penembakan dan penikaman massal di tempat penitipan anak Thailand, juga dirasakan Indonesia. Melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, disampaikan ungkapan duka cita atas tragedi tersebut.

"Kami sangat sedih dengan serangan penembakan yang mengerikan di Provinsi Nong Bua Lam Phu. Belasungkawa tulus kami kepada para korban dan orang yang mereka cintai," tulis Kemlu RI melalui akun Twitter resmi, MoFA Indonesia @Kemlu_RI, Jumat 7 Oktober 2022.

Sebanyak 37 orang dilaporkan meninggal dunia akibat peristiwa tersebut.

Mengutip VOA Indonesia, Sabtu (8/2022), kerabat-kerabat yang berduka karena kehilangan yang mengejutkan, dilaporkan pada Jumat 7 Oktober meletakkan karangan-karangan bunga di sebuah pusat penitipan anak di kawasan pedesaan timur laut di Thailand. Lokasi pembantaian oleh seorang polisi yang dipecat karena kasus penyalahgunaan narkoba.

Korban tewas termasuk anak-anak berusia 2 tahun yang sedang tidur siang.

Tragedi mengejutkan itu tidak hanya mengguncang rakyat negara tersebut, tapi juga dunia. Sedikitnya 24 dari 36 orang yang tewas dalam aksi penembakan yang paling banyak menelan korban jiwa di Thailand itu adalah anak-anak.

"Saya menangis sampai tidak ada lagi air mata yang keluar,” kata Seksan Sriraj, 28.

Sriraj kehilangan istrinya yang sedang hamil dan akan melahirkan bulan ini, dalam serangan di Uthai Sawan. "Istri dan anak saya telah pergi ke tempat yang damai. Saya hidup dan harus hidup. Jika saya tidak bisa melanjutkan, istri dan anak saya akan mengkhawatirkan saya, dan mereka tidak akan dilahirkan kembali di kehidupan berikutnya,” katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.