Sukses

Pasca-Ratu Elizabeth II Meninggal, Australia Mulai Bicara Soal Punya Kepala Negara Baru

Anggota parlemen Australia pada Jumat (23/9) memberikan penghormatan kepada Ratu Elizabeth II. Beberapa juga menyarakan debat terkait status republik.

Liputan6.com, Canberra - Anggota parlemen Australia pada Jumat 23 September 2022 memberikan penghormatan kepada Ratu Elizabeth II. Beberapa juga menyarakan debat terkait status republik.

Protokol dari Kerajaan Inggris sudah berlangsung lama di Australia, yaitu melarang parlemen untuk bekerja selama 15 hari setelah kematian seorang ratu Inggris. Perdana Menteri Anthony Albanese pun telah memutuskan untuk mengikuti protokol.

Albanese sebelumnya mengatakan bahwa dia ingin ada seorang presiden Australia menggantikan posisi raja Inggris sebagai kepala negara, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (23/9/2022). 

Setiap anggota parlemen Australia -- Senat dan DPR -- sudah menyampaikan mosi belasungkawa untuk mendiang Ratu Elizabeth II serta memberi selamat kepada Raja Charles III atas aksesnya ke takhta.

Albanese mengatakan, sulit untuk memahami bahwa ratu sekarang hanya tinggal kenangan setelah tujuh dekade memerintah.

“Dia adalah konstanta yang langka dan meyakinkan di tengah perubahan yang cepat,” kata Albanese.

Elizabeth mengunjungi Australia 16 kali selama masa pemerintahannya.

“Dia mengenal kami, menghargai kami, merangkul kami, dan perasaan itu sangat saling menguntungkan,” kata Albanese.

Perdana menteri menyampaikan belasungkawa kepada Raja Charles III.

"Kami memikirkan Raja Charles yang merasakan beban kesedihan ini saat ia mengambil alih jabatan," kata Albanese.

"Pada awal masa pemerintahannya, kami berharap Yang Mulia baik-baik saja."

Adam Bandt, pemimpin partai kecil Australian Greens, menyatakan belasungkawa tetapi menegaskan kembali dukungannya untuk Australia menjadi sebuah negara republik.

“Kepergian ratu berarti kita mendapatkan kepala negara baru tanpa memiliki suara apa pun dalam masalah ini. Ini benar-benar waktu yang tepat untuk berbicara dengan hormat tentang apakah itu tepat bagi kita sebagai sebuah negara republik,” katanya.

“Kami dapat menyampaikan belasungkawa kami kepada mereka yang berduka secara pribadi, sambil juga berbicara dengan hormat tentang apa artinya bagi kami sebagai manusia.”

Senator Sarah Hanson-Young juga menyampaikan belasungkawa tetapi juga berbicara tentang perlunya rekonsiliasi dengan masyarakat Pribumi Australia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

4,1 Miliar Orang Diperkirakan Nonton Pemakaman Ratu Elizabeth II

Penonton pemakaman Ratu Elizabeth II pada Senin 19 September 2022 diproyesikan mencapai 4,1 miliar. Angka itu lebih dari setengah populasi dunia sejumlah 7,7 miliar. 

Berdasarkan laporan Newsweek, Selasa (20/9/2022), angka itu melewati jumlah penonton Royal Wedding Pangeran Charles dan Diana Spencer, maupun pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle dengan estimasi 1,9 miliar penonton. 

Daily Express menyebut pernikahan Harry-Meghan ditonton 1,9 miliar orang, sementara BBC menyebut pernikahan Charles-Diana ditonton 750 juta orang di 74 negara.

Jumlah penonton pemakaman Putri Diana pada September 25 tahun yang lalu disaksikan 2,5 miliar orang, berdasarkan laporan NBC.

Analis televisi Carolina Beltramo dari WatchTVAbroad.com menjelaskan banyak orang menonton pemakaman Ratu Elizabeth II karena acara sebesar ini memang jarang ada.

Raja Inggris sebelumnya, Raja George VI, meninggal 70 tahun yang lalu. Pemakaman Ratu Elizabeth II maka menjadi hal baru bagi sejumlah generasi. 

"Meski ini adalah saat yang sedih, mereka bisa dimaafkan karena terpukau dengan pelaksanaan yang bergema dalam sejarah," ujarnya. "Atas alasan itulah miliaran orang akan tertarik untuk menyaksikan terbitnya era baru."

Associated Press melaporkan pemakaman Ratu Inggris ditayangkan live di 200 negara dan wilayah seluruh dunia.

Pemakaman Ratu Elizabeth II menjadi bersejarah karena ini pertama kalinya media massa bisa mendapatkan akses luas untuk menayangkan proses pemakaman. Sebelumnya, ada proses-proses yang tak bisa ditonton publik, seperti deklarasi raja di St. James's Palace, hingga pematahan tongkat Lord Chamberlain sebelum peti mati ratu diturunkan ke vault.

3 dari 4 halaman

4 Kuda Ratu Elizabeth II Ikut Terlibat di Proses Pemakaman

Kuda-kuda milik Ratu Elizabeth II ikut terlibat dalam proses pemakaman kenegaraan yang berlangsung Senin (19/9) waktu setempat. Ratu Elizabeth II memang dikenal hobi berkuda semasa hidupnya.

Dilaporkan People.com, Selasa (20/9/2022), kuda-kuda milik Ratu Elizabeth II yang terlibat di proses itu bernama George, Elizabeth, Darby, dan Sir John. Keempatnya merupakan hadiah dari polisi berkuda dari Kanada, yakni Royal Canadian Mounted Police. 

Sejak 1969, Royal Canadian Mounted Police memang punya tradisi memberikan kuda kepada Ratu Elizabeth II. Kuda pertama yang diberikan ke ratu adalah kuda hitam bernama Burmese.

Empat kuda yang terlibat di pemakaman Ratu Elizabeth II juga berwarna hitam. Kuda-kuda itu memang dilatih untuk acara-acara seperti pemakaman.

Kuda itu ditunggangi dua laki-laki dan dua perempuan. Sersan Mayor Scott Williamson berkata dirinya merasa rendah hati karena bisa terlibat proses tersebut.

"Kami berada apa yang kami sebut 'misi tak boleh gaga', dan itu mewakili kekuatan dan rakyat yang hebat dari negara ini selama upacara," ujarnya kepada media The National.

Empat kuda hitam itu ditempatkan di Royal Mews ketika tidak bertugas. Situs Royal Central menjelaskan bahwa Royal Mews adalah lokasi penyimpanan kendaraan-kendaraan kerajaan.

Hobi berkuda Ratu Elizabeth II telah ia miliki sejak masa kanak-kanak. Tak hanya naik kuda, Ratu Elizabeth II juga tertarik pada kesehatan kuda-kudanya.

Anak perempuan Ratu Elizabeth II, Putri Anne, juga merupakan atlet berkuda.

Kecintaan Ratu Elizabeth II pada berkuda masih terus ia nikmati hingga usia lanjut, bahkan di pandemi COVID-19.

4 dari 4 halaman

Lonceng di Westminster Abbey Berdentang 96 Kali

Lonceng di Westminster Abbey berdentang 96 kali, menghitung tahun umur Ratu Elizabeth II.

Di dalam Westminster Abbey, dipenuhi dengan pasukan seragam, wajah-wajah terkenal dan sekelompok pejabat yang diantar ke bangku di bawah patung dan tugu peringatan.

Mengutip ABC News, lonceng Tenor Abbey berbunyi mulai 19 September 2022 pada pukul 09.24 pagi waktu London  dan akan dibunyikan satu menit sekali sampai upacara pemakaman ratu dimulai pada pukul 11.00 pagi.

Ratusan pelayat telah tiba di katedral Gotik untuk kebaktian. Mereka bergabung dengan bangsawan, kepala negara dan pemimpin politik dari seluruh dunia.

Anggota masyarakat yang diundang dalam prosesi tersebut termasuk perawat lama Nancy O'Neill, yang diakui atas usahanya dalam memerangi COVID-19, dan Pranav Bhanot, yang membantu memberikan 1.200 makanan gratis selama pandemi.

Setelah itu, prosesi pemakaman Ratu Elizabeth II akan melewati jalan-jalan kota. Peti mati dibawa dengan kereta meriam negara saat menuju Kastil Windsor untuk dimakamkan.

Pihak berwenang London mengatakan hampir tiga jam sebelum prosesi bahwa semua area tontonan publik sudah penuh.

Secara global, jutaan orang diperkirakan akan melihat liputan upacara di Westminster Abbey, tempat Elizabeth menikah dengan Pangeran Philip dan penobatannya.

Ini akan menjadi pemakaman pertama bagi seorang pemimpin monarki Inggris yang diadakan di Westminster Abbey sejak abad ke-18, dan untuk pertama kalinya kamera akan diizinkan di dalam upacara pemakaman untuk seorang pemimpin monarki Inggris.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.