Sukses

Terjangan Badai Fiona Tewaskan 8 Orang di Puerto Rico, Kini Menuju Bermuda

Badai Fiona yang sempat menerjang Puerto Rico hingga menewaskan beberapa orang dan membuat listrik penduduk padam kini bergerak ke arah Bermuda.

Liputan6.com, Bermuda - Badai Fiona kini dikategorikan menjadi badai kategori 4 yang artinya semakin menguat atau tertinggi dalam perjalanannya menuju Bermuda pada Rabu 21 September 2022. Badai ini diperkirakan akan bergerak menuju Bermuda setelah merusak Puerto Rico dan Republik Dominika yang menyebabkan listrik mati dan delapan orang tewas.

Di Puerto Rico, badai ini menyebabkan banjir dan tanah longsor yang secara tidak langsung telah menghancurkan pulai itu, kemudian dua hari berikutnya meluncur ke Republik Dominika dan Kepulauan Turks dan Caicos, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (22/9/2022).

Fiona membawa angin dengan kecepatan 215 km/jam pada Rabu dan diperkirakan akan makin kuat saat bergerak ke utara ke arah Bermuda, kata US National Hurricane Center (NHC). Fiona juga diperkirakan bisa mencapai pantai Atlantik Kanada pada Jumat 23 September nanti.

Eric Blake, kepala cabang NHC di Miami mengatakan Bermuda akan mengalami ombak tinggi, gelombang badai, curah hujan lebat, serta angin kencang. Bahkan jika Fiona tetap berada di jalurnya dan bergerak ke arah barat pulau itu. Bermuda akan mengalami badai terburuk pada Kamis, kata NHC.

“Mudah-mudahan, pusat badai ini tetap berada di barat, walaupun masih bisa bergerak ke timur dan menghantam Bermuda,” kata Blake, seraya menambahkan bahwa Pantai Timur AS akan mengalami gelombang besar dan arus rip saat badai menuju Kanada.

“Ini akan menjadi masalah besar di sana,” katanya kepada Reuters, mengacu pada jalur Fiona menuju Nova Scotia, Atlantik serta Newfoundland dan Labrador.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bermuda Siap Menghadapi Fiona

Di Puerto Rico kini sekitar 40% dari 3,3 juta penduduknya hidup tanpa air dan kekurangan listrik, pihak berwenang masih mencoba untuk menentukan tingkat kehancuran untuk pembangunan kembali.

Badai Fiona telah menyebabkan setidaknya delapan kematian, termasuk bayi berusia 4 bulan yang sakit yang ibunya berjuang ke rumah sakit karena jalan diblokir, kata Dr Maria Conte Miller, direktur Institut Ilmu Forensik dalam sebuah pertemuan pada Selasa (20/9).

US Federal Emergenc sejauh ini melaporkan bahwa ada empat kematian yang diakibatkan oleh badai di Puerto Rico, dengan orang kelima tewas di Guadeloupe.

Diperkirakan 1,07 juta rumah dan bisnis masih belum mendapatkan listrik di Puerto Rico, menurut LUMA Energy pada Rabu (21/9), seraya mengatakan bahwa pemulihan listrik penuh bisa memakan waktu berhari-hari.

Layanan Cuaca di Bermuda telah mengeluarkan peringatan badai tropis untuk wilayah Inggris, 966 km sebelah timur negara bagian North Carolina, AS. Angin berkekuatan badai adalah kemungkinan tergantung pada jalur badai, katanya.

Michelle Pitcher, wakil direktur layanan tersebut, mengatakan negara itu "seperti titik yang menonjol dari lautan" yang tidak memiliki pantai pelindung, yang berarti jika terjadi banjir akan lebih berbahaya.

Meski begitu, Pitcher mengatakan, Bermuda siap menghadapi badai Fiona.

3 dari 4 halaman

Badai Terbesar di Jepang

Selain di Puerto Rico, beberapa hari yang lalu Jepang dihantam oleh badai terbesar. 

Topan Nanmadol yang sebelumnya sudah diperkirakan akan menghantam wilayah Kyushu pada Minggu (18/9/2022), telah membawa angin berkecepatan sekitar 180 km/jam (112mph). Beberapa daerah diprediksi mengalami curah hujan 500mm (20 inci) selama hari ini hingga malami.

Sekitar empat juta orang telah diberitahu untuk mengevakuasi diri dari rumah mereka, akibat salah satu topan terbesar yang pernah menghantam Jepang telah mendarat di pulau selatan Kyushu.

Diperkirakan akan terjadi banjir dan tanah longsor yang luas, sementara layanan kereta cepat, feri, dan ratusan penerbangan telah dibatalkan.

Topan Nanmadol mendarat di dekat Kota Kagoshima, di ujung selatan Kyushu, pagi waktu Jepang.

Kyushu adalah pulau paling selatan dari empat pulau yang membentuk tubuh utama Jepang dan memiliki populasi lebih dari 13 juta orang.

Pihak berwenang telah mengumumkan "peringatan khusus" untuk pulau Kyushu, yang pertama kali diberlakukan di luar Prefektur Okinawa, yang terdiri dari pulau-pulau Jepang yang lebih kecil dan terpencil di Laut China Timur, demikian laporan Japan Times.

Badan Meteorologi Jepang mengatakan Topan Nanmadol akan membawa hujan lebat, gelombang badai di sepanjang pantai, dan angin yang begitu kuat sehingga ada risiko rumah-rumah bisa runtuh.

Topan ini sekarang bergerak ke utara melintasi Kyushu, menjatuhkan hujan dalam jumlah besar di pusat pegunungan pulau tersebut.

Selengkapnya di sini...

4 dari 4 halaman

China Dilanda Badai Terbesar

Selain di Jepang dan Puerto Rico, kabar terkait Badai juga datang dari China. 

Topan pertama di China pada tahun ini membawa angin kencang dan hujan ke pantai selatannya pada Sabtu (2 Juli), ketika para peramal memperingatkan rekor curah hujan dan risiko bencana yang tinggi di provinsi-provinsi termasuk Guangdong, negara berpenduduk terpadat di negara itu.

Dilansir dari laman Channel News Asia, Minggu (3/7/2022), Topan Chaba, nama Thailand untuk bunga kembang sepatu, bergerak ke barat laut dengan kecepatan 15 km/jam hingga 20 km/jam setelah mata badai mendarat di kota Maoming, Guangdong, Sabtu sore, kata Pusat Meteorologi Nasional dalam sebuah pernyataan.

Chaba, meskipun intensitasnya sedang dan diperkirakan akan kehilangan kekuatannya seiring waktu, kemungkinan akan membawa hujan yang sangat lebat dan dapat memecahkan rekor curah hujan kumulatif karena menarik sabuk hujan monsun di wilayah tersebut ke pedalaman, kata Gao Shuanzhu, kepala peramal pusat tersebut.

"Uap air monsun yang melimpah akan menyebabkan hujan lebat dan curah hujan kumulatif besar yang bersifat ekstrem," kata Gao, memperkirakan curah hujan kumulatif hingga 600 mm di beberapa daerah.

Yang berisiko adalah bagian barat Guangdong, tempat topan China biasanya berlama-lama, bagian timur wilayah otonomi Guangxi dan provinsi pulau Hainan, dengan badai hujan yang menyebabkan tanah longsor, genangan air perkotaan, dan banjir, kata Gao.

Selengkapnya di sini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini