Sukses

Tragis, Pria Australia Tewas Diduga Diserang Kanguru Peliharaan

Pria Australia dibunuh oleh kanguru yang dia pelihara sebagai hewan peliharaan, kata polisi. Ini serangan fatal yang pertama dilaporkan di Australia sejak 1936.

Liputan6.com, Perth - Polisi mengatakan ada pria Australia dibunuh oleh kanguru yang dia pelihara sebagai hewan peliharaan.

"Seorang pria Australia telah meninggal setelah diserang oleh seekor kanguru yang dia pelihara sebagai hewan peliharaan," kata polisi seperti dikutip dari BBC, Rabu (14/10/2022). 

Seorang kerabat menemukan pria berusia 77 tahun itu dengan luka serius pada Senin 12 September di rumahnya di Redmond, sekitar 400 km (250 mil) selatan Perth.

Ketika kru ambulans tiba di properti pedesaan, keberadaan kanguru mencegah upaya mereka merawat pria itu.

Polisi mengatakan mereka terpaksa menembak mati hewan berkantung itu agar paramedis bisa mendekati si pria. Namun ia dinyatakan tewas di tempat.

Seorang juru bicara polisi mengatakan kepada media bahwa mereka yakin pria itu telah diserang oleh kanguru - binatang buas - pada hari sebelumnya.

Australia adalah rumah bagi sekitar 50 juta kanguru, yang beratnya bisa mencapai 90 kg dan tumbuh setinggi 2 meter.

Tapi serangan fatal jarang terjadi - ini adalah yang pertama dilaporkan di Australia sejak 1936.

"Kanguru memiliki "banyak senjata" seperti gigi tajam, cakar, dan kaki yang kuat," kata pakar perilaku kanguru Graeme Coulson kepada Australian Broadcasting Corporation.

"Tentu saja jika mereka terpojok atau dalam keadaan tertekan, itu bisa sangat berbahaya," kata Associate Professor Coulson.

"Masalah dengan kanguru dan manusia adalah kami berdua adalah hewan yang tegak, kami berdiri dengan kedua kaki, dan sikap tegak seperti itu merupakan tantangan bagi kanguru jantan."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Deretan Serangan Kanguru

Pada Juli lalu, seekor kanguru meninggalkan seorang wanita berusia 67 tahun dengan luka dan patah kaki setelah menyerangnya di jalan-jalan di Queensland.

Dan seorang gadis berusia tiga tahun menderita cedera kepala serius dalam serangan di New South Wales pada bulan Maret.

Pembangunan perkotaan di seluruh Australia semakin merambah habitat kanguru liar.

Seekor kanguru juga menyerang anak berusia sembilan tahun, lalu menggigit telinganya. Insiden itu terjadi di Harmony Park di Alabama, Amerika Serikat.

Dalam video yang beredar seperti dimuat News.com.au, Rabu 9 Juni 2018, terlihat hewan berkantung itu menjambak rambut dan menggigit si anak yang kemudian menjerit.

Akibat serangan kanguru itu, bocah bernama Cheyenne mendapat 14 jahitan pada lukanya.

Berbicara tentang serangan yang terjadi tahun lalu, Cheyenne White bersyukur karena kanguru menargetkannya bukan sang adik.

"Aku senang kanguru itu menyerangku bukan adik bayiku, karena pasti serangan itu akan lebih menyakitinya," kata Cheyenne.

Ibu Cheyenne White, Jennifer kemudian menggugat pihak kebun binatang terkait serangan mengerikan Mei 2017 yang mengakibatkan putrinya dirawat di rumah sakit.

Dalam gugatannya, Jennifer mengklaim putrinya menderita kerusakan "fisik dan mental yang luas". Meski pada kenyataannya diketahui sang buah hati mendapat 14 jahitan.

Menurut gugatan itu, kanguru bernama Erwin yang menyerang Cheyenne memang memiliki sejarah kekerasan di masa lalu. Oleh sebab itu ada tanda peringatan di kandangnya yang berbunyi: "Saya menggigit."

Kendati demikian Jennifer bersikeras menuduh pihak kebun binatang lalai dan gagal melindungi pelanggannya.

Di Alabama, undang-undang menyatakan bahwa perusahaan agritourism --seperti kebun binatang-- tak dapat bertanggung jawab atas cedera pengunjung.

Undang-undang itu berbunyi: "Anda menanggung risiko karena berpartisipasi dalam kegiatan agritourism ini...".

Juli 2017 lalu, pihak kebun binatang itu kabarnya menerima perintah dari pemerintah AS untuk membangun penghalang baru bagi hewan-hewan di sana.

 

3 dari 4 halaman

Bonyok Dijotos Kanguru

Insiden pemukulan yang dilakukan kanguru juga pernah dialami remaja asal Northam, Australia ini. Ia bonyok babak belur usai dipukuli binatang sasaran berburunya.

Joshua 'Josh' Hayden (19) mengalami cedera tulang di bagian rahang dan pipi setelah berjibaku dengan mamalia berkantung itu. Demikian seperti dikutip dari The West Australian pada 16 Februari 2018.

Hayden mengatakan, kejadian bermula saat ia berkendara menggunakan mobil di sebuah peternakan Wheatbelt, Kota Kelleberrin, Australia Barat untuk berburu seekor kanguru pada Selasa 13 Februari 2018.

Remaja itu kemudian menepikan kendaraannya beberapa meter dari apa yang menjadi sasarannya.

Ia lantas membuka jendela mobil, menyiapkan senapan, dan mendongakkan kepalanya keluar untuk membidik mamalia berkantung itu.

Saat hendak menembak, sekelebat kemudian, kanguru yang hendak menjadi buruan Hayden mendadak menghampiri dan mendaratkan bogem serta sepak mentah ke kepalanya.

Tak berdaya, kanguru itu dikabarkan melancarkan amuk yang luar biasa kepada Hayden, tepat di wajah dan kepala.

Luka yang ia derita pun kabarnya cukup parah. Bengkak berwarna biru hitam membulat pun tampak di mata kirinya.

Sampai-sampai, Hayden harus menjalani operasi medis akibat bengkak itu tak kunjung mengempis selama beberapa hari.

Di sisi lain, pihak keluarga mengatakan, cedera rahang yang diderita Hayden usai dijotos kanguru, membuatnya tak mampu mengunyah dan memaksanya mengonsumsi makanan cair dari sedotan.

4 dari 4 halaman

Foto Kanguru Kekar Bertubuh 'Macho' Viral di Dunia Maya

Bicara soal salah satu hewan khas Australia, seorang tukang kebun terkejut melihat kanguru yang penampilannya bak 'binaragawan. Hewan' berbobot 100 kg itu punya otot-otot biseps yang menonjol.

Jackson Vincent, nama tukang kebun itu, kemudian mengabadikan momen langka di Boodjidup Creek di Margaret River, Australia Barat itu.

Awalnya pria berusia 27 tahun itu tak percaya apa yang dilihatnya di dalam air. Kanguru bertubuh kekar, yang separuh badannya terendam itu, bahkan balas menatapnya.

Jackson pun sempat khawatir hewan berkantung itu tengah bersiap untuk menyerang anjing kesayangannya, Dharma.

Jackson dari Freemantle, Perth, tengah mengunjungi sang nenek di Margaret River saat melihat binatang raksasa itu sekitar pukul 11.30.

"Saya kerap ke sungai sejak kecil dan selalu ada kanguru di sana. Saat itu saya sedang berjalan-jalan bersama anjing dan melihat kanguru besar itu berdiri di air. Saya belum pernah melihat kanguru berdiri di air seperti itu, awalnya hanya terlihat kepalanya," ujar Jackson seperti dikutip dari News.com.au, Kamis (12/11/2017).

"Ketika saya berlari mengitarinya untuk memotret, kanguru itu mendekat. Dan saat itulah saya menyadari binatang itu sangat besar, yang terbesar yang pernah saya lihat."

"Tadinya saya yakin akan berhadapan langsung dengan kanguru itu. Tapi saat dia mulai keluar dari air, jantungku berdegup kencang sehingga saya memutuskan untuk mundur. Dia terlihat setinggi dua meter atau lebih, dengan berat minimal sekitar 100 kg".

"Dia memiliki tubuh yang sangat besar dan lebih tinggi dariku. Ada banyak kanguru di tempat nenekku, tapi aku belum pernah melihat yang berotot sebelumnya - dia seperti pria macho berbadan besar.

"Saya memutuskan untuk memulangkan Dharma dari sana, karena kami pikir kanguru akan terpikat untuk menenggelamkannya ke dalam air."

Setelah mengembalikan Kelpie Dharma kembali ke rumah sang nenek, ia kembali ke sungai untuk melihat kanguru itu lagi.

"Cakar-cakarnya sangat besar, sepanjang tanganku. Bagiku bahkan itu lebih menakutkan daripada ototnya, terlihat mengerikan," tutur Jackson. 

"Saya belum pernah melihat kanguru begitu defensif...," jelas Jackson.

Postingan foto di Facebook Jackson yang memperlihatkan gambar fisik kanguru bertubuh kekar itu kemudian viral dengan cepat. Gambar tersebut mendapat ribuan likes dan telah banyak dibagikan.

Para komentator online kemudian merespons cepat, mempertanyakan bagaimana hewan itu bisa memiliki otot bahu, bisep dan dada serta postur tubuh seperti binaragawan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.