Sukses

Bos Gandum Ukraina Ikut Tewas Akibat Hantaman Rudal Rusia

Konglomerat gandum di Ukraina tewas akibat hantaman rudal Rusia.

Liputan6.com, Jakarta - Pada dini hari tadi, Rusia melakukan dua serangan MLRS besar-besaran di ibu kota wilayah Ukraina selatan, Mykolaiv. Laporan awal menunjukkan bahwa satu warga sipil tewas dalam serangan Rusia, dan dua lainnya terluka.

Walikota Mykolaiv Oleksandr Sienkevych menyebut serangan Rusia sebagai yang "terberat" sejauh ini.

Dilansir dari laman Euromaidanpress, Senin (1/8/2022), kemudian, anggota parlemen Oleksii Honcharenko melaporkan bahwa serangan penembakan Rusia di Mykolaiv menewaskan salah satu pengusaha pertanian utama Ukraina, Oleksii Vadaturskyi.

Kemudian, Kepala Administrasi Militer Oblast Mykolaiv, Vitalii Kim , membenarkan laporan ini.

Oleksii Vadaturskyi adalah pemilik perusahaan Nibulon yang berbasis di Mykolaiv, konglomerat penghasil dan perdagangan biji-bijian pertanian yang mengolah 83.000 hektar lahan pertanian dan mengekspor produk pertanian ke lebih dari 60 negara sebelum invasi skala penuh Rusia ke Ukraina.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Serangan di Kota Mykolaiv

Kota Mykolaiv, Ukraina selatan, mendapat serangan hebat pada Minggu dini hari, menurut pejabat di sana, ketika Presiden Rusia Vladimir Putin menggunakan Hari Angkatan Laut negaranya untuk mengeluarkan lebih banyak ancaman militeristik kepada siapa pun yang merusak "kedaulatan dan kebebasan Rusia.

"Walikota Mykolaiv Oleksandr Senkevych mengatakan munisi tandan meledakkan jendela dan menghancurkan balkon.

"Mykolaiv berada di bawah penembakan massal hari ini. Mungkin yang terkuat sepanjang masa," katanya dalam sebuah pernyataan. Sebuah tim CNN di lapangan mendengar ledakan yang disebabkan oleh serangan tersebut dan melihat kebakaran yang terjadi di dalam penembakan tersebut. 

Warga yang diwawancarai oleh CNN juga mengatakan itu adalah penembakan terberat di kota itu sejak dimulainya perang.  

Setidaknya satu orang tewas dan dua terluka dalam serangan itu, menurut Vitalii Kim, kepala administrasi militer regional Mykolaiv.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Rusia Makin Keras

Dalam pidato memperingati Hari Angkatan Laut Rusia di Saint Petersburg, Putin tidak menyebutkan perang Rusia di Ukraina, tetapi mengatakan "situasi negaranya saat ini menuntut tindakan yang sangat menentukan."

“Kami akan memberikan perlindungan dengan tegas dan dengan segala cara. Kuncinya di sini adalah kemampuan Angkatan Laut, yang mampu merespons dengan kecepatan kilat kepada siapa pun yang memutuskan untuk melanggar kedaulatan dan kebebasan kami,” kata Putin.

Putin mengatakan pengiriman sistem rudal jelajah hipersonik Zirkon negara itu akan dimulai dalam beberapa bulan mendatang. Rusia mengatakan pada bulan Mei bahwa mereka berhasil menguji rudal Zirkon pada jarak 1.000 kilometer (621 mil).

4 dari 4 halaman

Kejahatan Perang

Secara terpisah, sedikitnya tiga orang tewas dan delapan terluka dalam pertempuran di Ukraina timur, menurut administrasi militer-sipil Donetsk, yang mengatakan desa-desa di wilayah itu menjadi sasaran artileri, rudal Grad Rusia dan roket Uragan.

"11 bangunan tempat tinggal pribadi dan gedung bertingkat tinggi, kantor polisi, pasar, kantin rusak, dan tiga ladang dibakar," kata pemerintah.Staf Umum Ukraina mengatakan pasukan Rusia menyerang garis depan di wilayah Donetsk dan Luhansk.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Sabtu meminta penduduk yang tersisa di wilayah Donetsk untuk segera mengungsi dalam apa yang disebutnya "keputusan pemerintah."

"Semuanya sedang diatur. Dukungan penuh, bantuan penuh -- baik logistik maupun pembayaran," katanya dalam pidato malamnya.

"Kami hanya membutuhkan keputusan dari orang-orang itu sendiri, yang belum membuatnya untuk diri mereka sendiri."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.