Sukses

Kasus dan Kematian COVID-19 Australia Saat Ini Salah Satu yang Tertinggi di Dunia

Kasus COVID-19 di Australia terpantau kembali naik.

, Melbourne - Kasus COVID-19 di Australia saat ini terpantau kembali naik.

Jumlah kasus dan kematian per kapita akibat COVID-19 di Australia dalam sepekan terakhir merupakan ketiga tertinggi di dunia dan angkanya terus memburuk.

Mengutip ABC Australia, Rabu (27/7/2022), angka terbaru menunjukkan lebih dari 12.625 warga Australia meninggal karena COVID, lebih dari 5 ribu orang dirawat di rumah sakit, termasuk 159 di ruang perawatan intensif.

Professor Mike Toole, epidemiolog dari Burnet Institute, mengatakan Australia saat ini mengalami masa pandemi terburuk.

"Sembilan puluh lima persen kasus yang dilaporkan terjadi di tahun 2022," katanya.

Professor Toole sudah mempelajari data internasional dan menemukan Australia merupakan salah satu negara dengan jumlah kematian karena COVID tertinggi di dunia per kapita.

"Dalam sepekan terakhir, Australia berada di peringkat ketiga dalam kasus per satu juta penduduk," kata Professor Toole.

"Kita juga berada di peringkat ketiga dalam jumlah kematian per jumlah penduduk, jauh lebih tinggi dari Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pakar Desak Warga Pakai Masker

Keharusan menggunakan masker di tempat-tempat yang berisiko tinggi seperti rumah sakit, fasilitas perawatan lansia atau transportasi umum sudah diterapkan, namun Professor Toole mengatakan hal ini masih belum cukup.

"Kalau kita melihat negara lain, sejumlah negara di Eropa masih menerapkan penggunaan masker yang lebih ketat dibandingkan Australia dan kepatuhannya juga lebih tinggi," katanya.

Professor Toole merujuk penelitian yang dilakukan Burnet Institute yang menunjukkan penggunaan masker meningkat dua kali lipat ketika negara bagian Victoria menerapkan keharusan menggunakan masker di tahun 2020.

"Pesan yang disampaikan saat ini sangat membingungkan," katanya, karena warga Australia tidak mendapatkan pesan yang jelas apakah saat ini masih harus menggunakan masker atau tidak, begitu juga soal tes rapid antigen.

"Kita harus menyampaikan pesan yang lebih jelas bahwa bila kita mengalami gejala sekecil apa pun, lakukan tes antigen."

"Kalau negatif, lakukan PCR untuk memastikannya."

"Hal lain yang perlu dilakukan adalah vaksinasi booster. Dua dosis saja belum cukup."

Kepala Bidang Medis Australia, Paul Kelly, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan petunjuk yang ada sudah jelas bahwa warga harus mengenakan masker di dalam ruangan yang ramai.

3 dari 4 halaman

Beban Bagi Pekerja Kesehatan

Para pekerja kesehatan tampaknya yang paling menanggung beban selama pandemi.

Dengan kasus masih tinggi, termasuk mereka yang harus dirawat di rumah sakit, para dokter dan perawat menjadi lebih sibuk.

Kylie Ward Direktur Eksekutif Ikatan Perawat Australia mengatakan ia sangat prihatin mengenai keadaan para petugas kesehatan.

"Tidak saja mengenai kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental dan emosional  mereka yang saya khawatirkan," ujarnya.

"Saya sudah menyampaikan keprihatinan soal stres dan cedera moral yang mereka alami selama ini."

Dia menambahkan para tenaga kesehatan patut mendapatkan simpati mendalam.

"Kita tidak memiliki perawat yang cukup dan mereka yang sudah ada sekarang pasti sudah sangat kelelahan," katanya.

"Jadi tolonglah untuk bersikap sabar, gunakan masker, cuci tangan dan juga tindakan lain untuk memperkecil kemungkinan penyebaran virus."

4 dari 4 halaman

Kasus Kematian COVID-19 Naik, Australia Berjuang Lawan Penyebaran Varian Omicron

Sebelumnya, Australia melaporkan salah satu angka kematian harian tertinggi akibat virus corona baru pada Kamis (21/7/2022). Angka keterisian rumah sakit juga mendekati level rekor, karena pihak berwenang sedang berjuang untuk mengatasi COVID-19 varian Omicron yang sangat menular.

Dilansir laman Channel News Asia, Kamis (21/7/2022), varian COVID-19 BA.4/5 bisa menghindari perlindungan kekebalan dari vaksinasi atau infeksi sebelumnya dan telah mendorong lonjakan infeksi baru secara global.

Australia melaporkan jumlah harian tertinggi sejak gelombang Omicron pertama awal 2022, dengan 89 kematian akibat virus corona pada Kamis dan 90 pada Rabu. Lebih dari 55.600 kasus baru tercatat pada hari Kamis, tertinggi sejak 18 Mei.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan, para pemimpin negara bagian dan pejabat kesehatan federal tidak merekomendasikan membuat masker wajib di tempat-tempat dalam ruangan, meskipun ada panggilan oleh beberapa dokter untuk melakukannya.

Australia menghindari tingginya angka kematian yang terlihat di negara-negara lain selama gelombang pertama pandemi sebagian besar berkat tingkat kepatuhan publik yang tinggi terhadap pembatasan jarak sosial yang ketat.

Tetapi ada sedikit keinginan publik untuk kembali ke langkah-langkah seperti itu untuk mengalahkan lonjakan infeksi terbaru dan orang Alba menolak tekanan dari beberapa pakar kesehatan untuk memberlakukan mandat masker.

"Tidak ada gunanya memiliki mandat kecuali jika dipaksakan," kata Albanese kepada Radio ABC.

Dia mengatakan pejabat kesehatan juga harus mempertimbangkan efek dari pembatasan ketat pada kesehatan mental warga Australia.

 Selengkapnya klik di sini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.