Sukses

11 Bayi Dimakamkan Usai Tewas Akibat Insiden Kebakaran di RS Senegal

Kebakaran yang terjadi pada Rabu (25/5) malam di kota Tivaouane itu adalah yang terbaru dalam serangkaian kematian di rumah sakit.

Liputan6.com, Dakar - Senegal pada Minggu (29/5) menguburkan 11 bayi yang tewas dalam sebuah insiden kebakaran di sebuah rumah sakit, kata wali kota setempat. Tragedi tersebut memicu kemarahan terkait sistem layanan kesehatan di negara itu.

Kebakaran yang terjadi pada Rabu (25/5) malam di kota Tivaouane itu adalah yang terbaru dalam serangkaian kematian di rumah sakit yang telah mengekspos kelemahan sistem layanan kesehatan Senegal, demikian dikutip dari situs berita VOA Indonesia, pada Senin (30/5/2022).

Presiden Macky Sall pada Kamis (26/5) memecat menteri kesehatannya. Tapi bagi banyak warga Senegal, hal tersebut tidaklah cukup, dan mereka mengkhawatirkan akan kemungkinan terjadinya lebih banyak tragedi di masa depan.

Bulan lalu, seorang perempuan yang sedang hamil tua meninggal setelah permohonannya untuk melahirkan secara caesarean di sebuah rumah sakit umum di Kota Louga, ditolak.

Ke-11 bayi yang tewas dalam kebakaran pada Rabu (25/5) di bangsal bersalin itu dimakamkan di taman pemakaman Tivaouane, setelah pelaksaan sebuah upacara pemakaman sesuai permintaan keluarga yang berkabung.

Kebakaran di Rumah Sakit Mame Abdou Aziz Sy Dabakh itu diduga disebabkan oleh listrik yang korslet.

Tiga bayi berhasil diselamatkan, tambahnya. Menteri Kesehatan Senegal Abdoulaye Diouf Sarr sejak itu dipecat.

Tragedi itu telah memicu gelombang kesedihan dan kemarahan di seluruh Senegal atas keadaan rusaknya beberapa fasilitas perawatan kesehatan negara itu.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Keluarga Merasa Hancur

 

Keluarga bergegas ke Rumah Sakit Mame Abdou Aziz Sy Dabakh untuk mencari tahu apakah bayi mereka selamat. 

Beberapa terlihat duduk di luar sambil menangis dengan kepala bertumpu di tangan, diliputi oleh berita bahwa bayi mereka termasuk di antara yang meninggal.

"Kami hancur," kata seorang pemuda, yang hanya menyebut namanya sebagai Abdou, kepada BBC. 

"Adik ipar saya melahirkan bulan lalu tapi kemudian dia meninggal. Bayi itu lahir di kehamilan tujuh bulan, jadi dia harus dirawat dan sekarang dia menjadi salah satu korban kebakaran ini," katanya.

Moustapha Cissé mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa keponakannya yang berusia tiga minggu, Mohamed, termasuk di antara yang tewas.

Ibunya Ramata Gueye juga meninggal setelah melahirkan. Dia dan suaminya, El Hadj Gueye, telah berusaha untuk memiliki bayi selama tujuh tahun dan Mohamed adalah anak tunggal mereka.

"Sungguh memilukan melihat dia kehilangan istri dan sekarang anaknya," kata Cisse. 

"Aku bahkan tidak bisa menatap matanya."

"Apakah ini rencana Tuhan atau hanya rumah sakit Senegal yang gagal? Kita perlu mengajukan pertanyaan ini kepada pemerintah," tambah Cisse.

3 dari 4 halaman

Rumah Sakit Baru Diresmikan

Rumah sakit itu baru saja diresmikan, menurut AFP, mengutip laporan media lokal. Presiden Macky Sall telah mengumumkan tiga hari berkabung nasional. 

"Kepada ibu dan keluarga mereka, saya menyampaikan simpati saya yang terdalam," tulisnya dalam tweet.

"Saya mendengar berita kebakaran tadi malam, tetapi saya tidak memberi tahu putri saya. Saya menunggu sampai pagi untuk memberi tahu dia," kata Ndeye Absa Gueye, yang kemudian mengetahui cucunya termasuk di antara yang tewas.

"Ini menyakitkan seluruh Senegal," kata penduduk Tivaouane Ousmane Kane kepada Reuters.

Sebelum pemecatannya, Menteri Kesehatan Sarr mengatakan: "Situasi ini sangat disayangkan dan sangat menyakitkan."

Dia menghadiri pertemuan Organisasi Kesehatan Dunia di Jenewa pada saat itu, di mana dia mengatakan penyelidikan sedang berlangsung dan dia akan mempersingkat perjalanannya untuk segera kembali ke Senegal.

4 dari 4 halaman

Sistem Kesehatan Senegal

Banyak pengamat mengatakan bahwa sistem kesehatan Senegal dilanda masalah kepegawaian, infrastruktur, peralatan, dan pendanaan. 

Ada juga keluhan tentang standar kesehatan di perkotaan seperti ini, dan apa yang bisa diakses masyarakat di pedesaan.

Kerabat yang tiba di rumah sakit ini ingin tahu apa yang terjadi pada anak-anak mereka - dan mengapa.

Anggota parlemen oposisi Mamadou Lamine Diallo mengkritik pemerintah, tweeting: "Lebih banyak bayi terbakar di rumah sakit umum ... Ini tidak dapat diterima".

Kelompok hak asasi Amnesty International telah mendesak pemerintah untuk membentuk "komisi penyelidikan independen untuk menentukan tanggung jawab dan menghukum para pelakunya, tidak peduli tingkat apa mereka dalam aparatur negara," kata direktur negara Seydi Gassama dalam sebuah tweet.

Amnesty menyerukan agar semua bangsal bayi baru lahir Senegal diperiksa setelah insiden serupa terjadi di kota utara Linguère tahun lalu.

Empat bayi yang baru lahir tewas di sana setelah kebakaran terjadi di bangsal bersalin rumah sakit. Saat itu, wali kota mengatakan ada korsleting listrik di unit pendingin ruangan bersalin. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.