Sukses

2 Bank China Batasi Pendanaan ke Rusia, Sanksi Beijing ke Moskow atas Invasi Ukraina?

Setidaknya dua bank negara terbesar China membatasi pembiayaan untuk pembelian komoditas Rusia

Liputan6.com, Beijing - Setidaknya dua bank negara terbesar China membatasi pembiayaan untuk pembelian komoditas Rusia, menggarisbawahi batas-batas janji untuk menjaga hubungan ekonomi dengan salah satu mitra strategis terpentingnya dalam menghadapi sanksi oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.

Industrial & Commercial Bank of China Ltd. (ICBC) berhenti mengeluarkan letter of credit berdenominasi dolar AS untuk pembelian komoditas fisik Rusia yang siap diekspor, dua orang yang akrab dengan masalah tersebut mengatakan sebagaimana diwartakan oleh Bloomberg, dikutip pada Sabtu (26/2/2022).

Surat kredit berdenominasi yuan masih tersedia untuk beberapa klien, namun, tunduk pada persetujuan dari eksekutif senior, kata narasumber yang berbicara dalam kondisi anonimitas.

Langkah ini diikuti oleh aksi Rusia yang menginvasi Ukraina, yang memicu gelombang sanksi dari negara-negara termasuk AS, Inggris dan Jepang dan memicu spekulasi bahwa lebih banyak negara yang mungkin mengikuti.

Karena surat kredit terkait komoditas dikeluarkan begitu sering, mereka akan menjadi salah satu transaksi pertama yang terkena dampak ancaman sanksi.

Bank of China Ltd. Juga telah membatasi pembiayaan untuk komoditas Rusia berdasarkan penilaian risikonya sendiri, kata sumber lain.

Pemberi pinjaman belum menerima panduan eksplisit tentang Rusia dari regulator China, kata dua orang narasumber.Tanggapan bank-bank China bisa bersifat sementara, terutama mengingat bahwa sanksi Barat sejauh ini telah menyelamatkan sektor energi Rusia. Tidak jelas apakah bank-bank China telah menarik diri dari bentuk pembiayaan lain untuk perusahaan dan individu Rusia, dan kebijakan mereka dapat berubah.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

China di Antara Sejumlah Sanksi Internasional

Pembatasan tersebut menyoroti tindakan penyeimbangan yang sulit yang dihadapi lembaga keuangan terbesar China dan presiden negara itu, Xi Jinping.

Sementara Rusia adalah pemasok energi utama ke China dan kedua negara sering menemukan diri mereka selaras dalam perselisihan geopolitik dengan AS, bobot ekonomi Rusia tidak berarti dibandingkan dengan negara-negara Barat yang membeli banyak ekspor China dan mengendalikan aksesnya ke sistem keuangan internasional yang didominasi dolar.

Empat bank terbesar China telah mematuhi sanksi AS sebelumnya terhadap Iran, Korea Utara dan bahkan pejabat tinggi di Hong Kong karena mereka membutuhkan akses ke sistem kliring dolar AS, kata seseorang yang akrab dengan masalah tersebut.

Dalam panggilan telepon dengan Vladimir Putin pada hari Jumat, Xi Jinping mendesak Pemimpin Rusia bernegosiasi dengan Ukraina untuk meredakan ketegangan.

ICBC, Bank of China dan Komisi Regulasi Perbankan dan Asuransi China tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Dengan pemberi pinjaman internasional termasuk ING Groep NV dan Rabobank juga memaksakan Pembatasan pembiayaan perdagangan komoditas yang terkait dengan Rusia, permintaan untuk ekspor sumber daya negara bisa berkurang.

Importir batubara milik negara China tidak dapat mendapatkan jalur kredit dari bank-bank di Singapura untuk pengiriman dari Rusia, kata orang-orang yang akrab dengan masalah tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini