Sukses

Ilmuwan Temukan SpongeBob dan Patrick Nyata di Samudra Atlantik

Kapal milik Angkatan Laut AS tak sengaja menemukan dua kartun dalam serial SpongeBob SquarePants.

Liputan6.com, Samudra Atlantik - Bagaimana jadinya jika SpongeBob SquarePants yang hidup di Bikini Bottom ternyata ada di dunia nyata. Pastinya para penggemar SpongeBob SquarePants akan senang sekali.

Menyadur dari Oddee pada Minggu, 8 Augstus 2021, belum lama ini para ilmuwan menemukan sesuatu yang unik. Wujudnya menyerupai karakter SpongeBob berwarna kuning dan Patrick berwarna merah muda. Para penggemar sungguh bersuka cita dan berterima kasih kepada kapal penelitian Okeanos Explorer National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) atas penemuan tersebut.

Jadi saat itu, kapal bekas Angkatan Laut AS tengah berlayar di atas New England Seamounts di Samudra Atlantik. Dimana waktu itu sedang meluncurkan kapal selam jarak jauh untuk perjalanan rutin ke dasar laut.

Menanggapi penemuan tersebut, Nickelodeon mengklaim bahwa Bikini Bottom terletak di bawah Bikini Atoll dekat Gunung Laut Retriever di Pulau Marshall. Meski begitu ini hanya fiksi belaka.

Kapal selam tersebut menyelam hingga kedalaman sekitar 1,2 mil di dekat gunung bawah laut ketika itu terjadi. Di sana, menempel pada batu vulkanik, ada spons persegi panjang berwarna kuning cerah.

Menariknya, di sebelah spons terdapat bintang laut merah muda. Pemandangan ini seperti SpongeBob dan Patrick.

Penemuan ini pertama kali diumumkan oleh Christopher Mah, seorang peneliti di National Museum of Natural History. Mah sering berkolaborasi dengan NOAA dan pada saat itu, menonton video langsung dari kapal selam.

Mah tak sengaja melihat kemiripan yang luar biasa antara makhluk laut dalam dengan duo kartun terkenal garapan Nickelodeon. Kemudian, Mah mencuit di twitter mengenai penemuan tersebut.

"Mereka seperti duo karakter kartun," kata Mah kepada NPR.

Warga Twitter usai menyaksikan gambar yang dibagikan oleh Mah, merasa antusias dan senang. Lucunya, para pengguna Twitter ikut berkomentar mengenai rumah SpongeBob dan Patrick beserta bagian wajah mereka. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dalam Kehidupan Nyata Saling Bermusuhan

Menurut NOAA, SpongeBob adalah spons kaca kuning dalam genus Hertwigia. Spons ini membentuk tubuh mereka dari silika yang disekresikan secara biologis, atau kaca.

Patrick, di sisi lain, adalah bintang laut poraniid dalam genus Chondraster. Keluarga bintang laut Poraniidae tidak memiliki duri, dan mereka sangat mirip dengan penggambaran kartun bintang laut biasa.

Penemuan NOAA membuktikan bahwa SpongeBob adalah serial kartun tentang kehidupan laut dalam. Secara tidak langsung, kita akan mengenali bagaimana kehidupan laut.

"Citra ini menyoroti fakta bahwa pemahaman kita tentang keragaman di laut yang masih sangat terbatas. Contohnya, kedua hewan ini mungkin benar-benar mewakili spesies baru!" jelas NOAA.

Tidak heran kami berpikir begitu lama bahwa SpongeBob hanyalah sebuah kartun. Kami hanya belum menemukan semua spesies yang digambarkan pada serial kartun favorit warga dunia.

Meski mirip SpongeBob dan Patrick, hubungan antara spons dan bintang laut tidak begitu bersahabat alias bermusuhan. Kemungkinan besar, Patrick di kehidupan nyata hendak melahap si SpongeBob ke dalam perutnya dan mati.

"Spesies Chondraster yang berpotensi baru ini telah diamati memangsa spons, yang terlihat di sini kemungkinan besar sedang dalam perjalanan untuk melahap ‘teman!’ kuningnya!" beber NOAA.

Para ilmuwan belum memiliki cukup data tentang bagaimana tepatnya bintang merah muda baru ini hidup. Akan tetapi, mereka dapat menarik generalisasi dari spesies yang diketahui.

Mereka mungkin tampak lambat dan pasif, tetapi bintang laut dalam sebenarnya adalah pemangsa yang rakus.

Beberapa makanan favorit bintang laut adalah spons dan karang. Mereka dapat melahapnya dalam jumlah besar. Sehingga akhirnya mengubah habitat mereka secara permanen.

 

Reporter: Bunga Ruth

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.