Sukses

Vaksinasi Warga Australia Terhambat Lantaran Gangguan Sistem Pendaftaran

Laporan terkait masalah pendaftaran vaksinasi nasional menyebabkan kebingungan dan frustasi sejumlah warga Australia.

Liputan6.com, Canberra - Arsip atau dokumen yang salah maupun hilang di daftar imunisasi nasional menyebabkan beberapa orang ditolak untuk menerima vaksin COVID-19 di Sydney.

Sementara yang lain salah dicantumkan menerima vaksinasi hepatitis atau tidak ada catatan daftar vaksinasi sama sekali, demikian dilansir dari laman The Guardian, Rabu (3/8/2021).

Pada hari Sabtu, Guardian Australia melaporkan bahwa sopir bus Sydney, Ke Hua salah dicatat telah divaksinasi lengkap pada Australian Immunisation register (AIR) atau  Register Imunisasi Australia, meskipun ia belum menerima satu dosis pun. Hal tersebut menyebabkan kebingungan ketika ia muncul di rumah sakit Royal Prince Alfred untuk vaksinasi.

Lebih banyak laporan kini muncul tentang masalah signifikan dengan pencatatan vaksinasi COVID-19 di fase register yang dikelola oleh Services Australia dan berfungsi sebagai basis data utama status vaksinasi seseorang.

Banyak kesalahan yang dilaporkan tampaknya terkait dengan pusat vaksinasi NSW massal di Homebush.

Warga Sydney, Gary, menerima dosis vaksin pertamanya di Homebush bulan lalu, tetapi ia tidak tercatat di daftar.

"Akibat anomali ini saya ditolak vaksinasi kedua saya minggu ini," ujar Gary.

"Pusat vaksinasi berhasil mengonfirmasi secara lisan bahwa dosis pertama telah saya telah saya terima, tetapi menolak (memberikan dosis kedua) tanpa bukti tertulis."

"Ini memakan waktu satu jam lagi. Saya telah menghabiskan berjam-jam untuk menelepon NSW, AIR, dan hotline virus nasional, tetapi tidak ada yang dapat membantu atau memberi saran kapan ini akan diperbarui."

Adapun warga lain yang mengatakan bahwa ia telah menunggu selama dua minggu untuk catatan daringnya diperbarui dengan dosis kedua, yang telah diterima di pusat Homebush. Ia diberitahu bahwa adalah masalah yang meluas dan mempengaruhi catatan orang yang sudah divaksinasi di situs tersebut. Ia diminta mengisi formulir untuk memperbaiki catatannya tersebut.

"Saya mengajukan formulir saya lebih dari seminggu yang lalu tetapi masih belum mendengar apa-apa, meskipun mereka mengatakan itu akan memakan waktu hingga 10 hari untuk diproses," katanya. "Saya tidak segera membutuhkan catatan vaksinasi, tetapi saya yakin orang lain akan membutuhkannya untuk bekerja, jadi ini bukan situasi yang baik. Dengan terfokus pada vaksinasi, penting bagi orang untuk mendapatkan catatan vaksinasi mereka."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Mendapat Kartu Vaksinasi

Wayne Berkowitz, yang juga merupakan warga Sydney divaksinasi i di Homebush dan mengatakan catatan vaksinasinya masih belum diperbarui setelah menerima dosis kedua pada 15 Juli.

Ia telah menghubungi Services Australia dan berbicara dengan seseorang yang bekerja di registry itu sendiri, yang mengarahkannya ke pusat vaksin di Homebush. Mereka mengatakan kepadanya bahwa catatan itu akan diperbarui dalam beberapa minggu.

“Saya masih menunggu. Saya tidak diberi kartu vaksinasi oleh operator di Homebush sehingga satu-satunya bukti yang saya miliki adalah dua foto yang saya ambil sendiri dengan perawat,” katanya.

“Tidak ingin membuat lebih banyak drama karena saya pikir keseluruhan operasi vaksinasi di Homebush sangat mengesankan, tetapi semoga penundaan ini bukan karena kesalahan pemasukan data dan hanya timbunan pekerjaan yang belum diselesaikan Homebush.”

Chris Walsh, dari Denmark di Australia Barat, pergi untuk menerima dosis keduanya pada hari Minggu, hanya hanya untuk dimintai konfirmasi bahwa itu adalah yang kedua.

Ia kemudian pulang ke rumah dan menemukan register telah mencatat dosis pertamanya yang diterima pada 11 Juni sebagai vaksinasi hepatitis. Sejak saat itu, ia meminta agar catatannya diperbarui, tetapi tetap tidak akurat. Catatannya menunjukkan ia menerima vaksinasi hepatitis B dan Covid-19 pada 11 Juni, dimana ia hanya menerima vaksinasi Covid-19 saja.

 

Reporter: Ielyfia Prasetio

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.