Sukses

Arab Saudi Restui Vaksin Moderna untuk Lawan COVID-19

Sebelumnya, vaksin Moderna juga sudah lolos sebagai syarat masuk Arab Saudi.

Liputan6.com, Riyadh - BPOM Kerajaan Arab Saudi telah memberikan restu kepada pemakaian vaksin Moderna untuk melawan COVID-19. Prosedur impor akan segera dimulai.

Vaksin Moderna pernah digunakan oleh Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris. Sebelumnya, vaksin Moderna juga sudah diizinkan sebagai syarat pendatang yang ingin masuk ke Saudi.

Menurut laporan Arab News, Sabtu (10/7/2021), BPOM Arab Saudi akan melakukan analisis begitu produk Moderna tiba untuk memastikan kualitasnya. Moderna menjadi vaksin keempat yang bisa digunakan di Arab Saudi setelah AstraZeneca, Pfizer, dan Johnson & Johnson.

Hingga Jumat (9/7) kemarin, Arab Saudi sudah menyuntik 19,2 juta dosis vaksin COVID-19.

Arab Saudi belum meloloskan vaksin Sinovac yang populer di Indonesia. Namun, Indonesia juga memakai AstraZeneca, selain itu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memastikan Moderna akan digunakan di Indonesia.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Vaksin Moderna untuk Nakes RI

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa vaksin dosis ketiga bagi tenaga kesehatan menggunakan Vaksin Moderna.

"Mengenai program ini, vaksin ketiga kepada tenaga kesehatan akan diberikan menggunakan Vaksin Moderna," ujar Menkes dalam konferensi pers dipantau via daring di Jakarta, Jumat 10 Juli 2021 seperti dikutip dari Antara, Sabtu (10/7).

Ia menyampaikan bahwa penggunaan Vaksin Moderna itu sudah melalui diskusi dengan Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai penasihat independen.

Ia menambahkan rencana vaksinasi ketiga itu juga sudah disetujui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang juga sebagai Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN).

Menkes mengatakan, pemberian vaksin ketiga itu sebagai upaya menjaga tenaga kesehatan agar bisa konsentrasi bekerja.

"Karena nakes setiap hari bertemu dengan virus yang tinggi kadarnya, mereka harus dilindungi. Penting untuk kita pahami vaksinasi ketiga hanya diberikan kepada nakes," ucapnya.

Ia mengharapkan pemberian vaksin ketiga itu dapat memberikan kekebalan yang maksimal terhadap variasi-variasi mutasi virus yang ada.

"Vaksin Moderna ini rencananya akan datang di hari Minggu (11/7) ini, diharapkan mulai minggu depan sudah bisa dimulai," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Budi juga menyampaikan bahwa pada Juli 2021, Indonesia akan kedatangan 33 juta dosis vaksin COVID-19. Salah satu vaksin yang akan datang adalah Vaksin Moderna dari Amerika Serikat sebanyak 4 juta dosis.

Ia menambahkan, setiap bulannya Indonesia akan kedatangan vaksin COVID-19. Pada Agustus tahun ini sekitar 45 juta dosis, September sekitar 55 juta dosis, dan pada Oktober mencapai 85 juta dosis.

"Data ini bisa berubah karena memang ada ketidakpastian dari sisi suplainya. Tapi setidaknya secara akumulasi sampai akhir tahun ini kita bisa menerima 441 juta dosis. Jadi harusnya sudah memenuhi kebutuhan vaksinasi seluruh target," katanya.

3 dari 3 halaman

Infografis COVID-19:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.