Sukses

Tunawisma Amerika Serikat Ikut Vaksinasi COVID-19

Para tunawisma di Amerika yang sebelumnya tidak mendapat kesempatan vaksin, kini telah mendapatkannya.

Liputan6.com, New York - Orang Amerika tunawisma yang tidak masuk dalam daftar prioritas untuk vaksinasi COVID-19, akhirnya mendapatkan suntikan karena pasokan vaksin meningkat.

Meskipun pemerintah Amerika Serikat tidak memiliki data lengkap tentang infeksi di antara para tunawisma, terlihat jelas bahwa kondisi padat dan tidak sehat di tempat penampungan dapat meningkatkan risiko infeksi COVID-19, komplikasi parah, bahkan kematian.

Mengutip dari AP News, Kamis (15/4/2021), vaksinasi di daerah yang rentan akan menjadi kunci untuk mencapai kekebalan dari virus COVID-19.

Tujuannya adalah untuk membangun imun bagi orang-orang dan juga untuk menghentikan penyebaran yang tidak terkendali.

“Penting bagi saya untuk melindungi diri saya sendiri dan kesehatan serta kesejahteraan orang lain,” kata Cidney Oliver, 39, yang mendapat dosis pertama vaksin Moderna 7 April di penampungan YWCA Seattle.

Berikutnya ada Wanona Thibodeaux-Lee, 43, telah tinggal di beberapa tempat penampungan Seattle, terakhir di WHEEL, sebuah penampungan wanita dengan 26 tempat tidur di ruang bawah tanah gereja.

Pada tanggal 5 April, dia menerima vaksin Johnson & Johnson dosis tunggal.

“Saya merasa seperti saya bisa bergerak tanpa ada yang membuat saya sakit,” katanya.

“Senang mengetahui bahwa saya tidak harus kembali untuk menerima yang kedua,” tambahnya

Vaksin sekali pakai lebih disukai oleh banyak klinik yang melayani tunawisma dan tunawisma itu sendiri, kata Bobby Watts, CEO National Health Care for the Homeless Council.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Meyakinkan para tunawisma untuk melakukan vaksinasi

Pemerintah AS pada hari Selasa merekomendasikan jeda dalam menggunakan vaksin Johnson & Johnson untuk menyelidiki laporan pembekuan darah yang langka tetapi berpotensi berbahaya.

Ini adalah kemunduran sementara dalam upaya untuk memvaksinasi para tunawisma, memaksa penyelenggara minggu ini untuk beralih ke vaksin lain atau menunda acara.

Watts mengatakan dia khawatir jeda itu akan menyebabkan lebih banyak keraguan tentang vaksin.

“Dengan asumsi itu pada akhirnya ditemukan aman dan efektif, akan lebih sulit untuk meyakinkan orang - terutama orang yang mengalami tunawisma - bahwa itu aman,” kata Watts.

Seattle, dengan populasi tunawisma terbesar ketiga di AS, telah melaporkan setidaknya 1.400 dari mereka dinyatakan positif COVID-19 dan 22 meninggal sejak pandemi dimulai.

Lebih dari 100 tempat penampungan dan situs layanan tunawisma lainnya mengalami wabah.

Departemen kesehatan Seattle akan beralih ke vaksin Moderna untuk para tunawisma.

Para tunawisma berisiko lebih besar terinfeksi, dan risiko rawat inap serta kematian lebih besar daripada orang pada umumnya, kata Watts.

Watts berkata bahwa klinik yang melayani mereka, "ditempatkan pada posisi yang tidak masuk akal dengan mengatakan, 'Saya tahu Anda semua berisiko tinggi, tetapi saya hanya dapat memvaksinasi sedikit atau Anda yang berusia di atas 70 tahun."

Sekarang hal itu berubah, engan pembukaan kelayakan secara luas, penyedia layanan tunawisma sedang bergerak untuk mendapatkan vaksin ke tempat penampungan dan perkemahan.

Di Nashville, 19 organisasi telah menetapkan tujuan untuk memberikan vaksin kepada semua tunawisma pada Hari Peringatan.

Di Salt Lake City, pemberi vaksin menawarkan insentif seperti kartu hadiah toko kelontong senilai $ 5 atau sekitar 73 ribu rupiah atau pizza yang disumbangkan.

3 dari 4 halaman

Sudah banyak yang menerima vaksin

Departemen Pemadam Kebakaran Los Angeles mengirimkan vaksin ke kota tenda Skid Row, MacArthur Park dan lingkungan lainnya.

“Menatap mata orang-orang, mengatakan yang sebenarnya tentang vaksin itu ... Saya suka apa yang saya lakukan setiap hari,” kata Melanie McConnaughy yang bekerja untuk Community Organized Relief Effort, sebuah organisasi nirlaba yang membantu petugas pemadam kebakaran Los Angeles di acara vaksin seluler.

Tugas Melanie adalah menjawab pertanyaan dan membangun kepercayaan publik mengenai vaksin COVID-19.

Dia menggambarkan seorang wanita tunawisma, bertato, yang pada awalnya mengatakan dia tidak ingin disuntik karena dia tidak suka jarum suntik.

Sambil menunjuk ke tatonya, tim Melanie berkata, "'Bagaimana kamu bisa mengatakan kamu takut jarum?'" 

Tunawisma itu lantas berhasil dipersuasi.

Memvaksinasi tunawisma baik untuk kesehatan semua orang, kata Wakil Walikota Los Angeles Jose “Che” Ramirez.

“Kita semua bersama-sama. Semakin banyak suntikan di lengan semakin baik,” kata Ramirez.

Artinya adalah “semakin banyak orang yang divaksinasi, semakin kuat kita dalam membangun kekebalan kawanan dan semakin cepat kita dapat membuka kembali kota kita dan terlibat satu sama lain seperti sebelumnya,” imbuhnya.

Memberi petugas penjangkauan pesan terpadu adalah penting di Nashville, di mana penyelenggara mengumpulkan lembar fakta satu halaman tentang vaksin dalam bahasa Inggris dan Spanyol.

Semua tunawisma dewasa di Washington, D.C., memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin pada bulan Januari, jauh sebelum sebagian besar negara bagian dan sebelum vaksin J&J tersedia.

Kota ini telah memvaksinasi penuh lebih dari 1.300 dengan memberikan gelang kuning bertuliskan tanggal janji dosis kedua sebagai pengingat.

Distrik tersebut juga melatih penduduk penampungan utama “sehingga mereka bisa menjadi duta vaksin dan membicarakannya dengan rekan-rekan mereka,” kata Dr. Catherine Crosland dari Unity Health Care, sistem klinik yang melayani para tunawisma.

Acara vaksinasi berjalan sangat penting bagi populasi dengan akses terbatas ke mobil, ponsel, atau Wi-Fi, kata penyelenggara.

Di Salt Lake City, departemen kesehatan dan klinik tunawisma telah memberikan lebih dari 1.000 dosis vaksin kepada para tunawisma.

Pizza, permen batangan, apa pun yang bisa didapatkan membantu membuat orang menunggu jika ada antrean, kata Janida Emerson, CEO Fourth Street Clinic.

 

Reporter: Veronica Gita

4 dari 4 halaman

Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.