Sukses

Korsel Bakal Luncurkan Paspor COVID-19

Korea Selatan (Korsel) ikut coba "paspor digital" COVID-19 untuk mengetahui status kesehatan traveler.

Liputan6.com, Seoul - Korea Selatan (Korsel) ikut mencoba "paspor COVID-19" untuk mengetahui status vaksinasi seseorang. Paspor itu bisa diperiksa lewat aplikasi smartphone.

Menurut laporan Yonhap, Jumat (2/4/2021), program ini akan diluncurkan pada April ini. Diharapkan ini bisa mempercepat masa normal bagi masyarakat.

"Orang-orang akan bisa merasakan normalitasi dari sebuah sistem paspor vaksin atau sistem kartu hijau (green card)," kata Perdana Menteri Korsel Chung Sye-kyun.

Pemerintah Korsel sudah mengembangkan sistem untuk mengetahui status vaksinasi seseorang melalui smartphone. Sistem ini menggunakan sistem blockchain agar mencegah pencurian identitas.

Jepang juga sedang mencoba sistem paspor digital di bandara. Maskapai All Nippon Airways terlibat.

Sejak 26 Februari 2021, Korea Selatan telah memberikan vaksin COVID-19 kepada 850 ribu orang dengan vaksin Pfizer dan AstraZeneca. Targetnya, Korea ingin meraih herd immunity pada November 2021.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Senasib dengan Indonesia, Vaksin AstraZeneca di Korsel Telat Datang

Program vaksinasi COVID-19 di Korea Selatan (Korsel) berpotensi macet karena ada keterlambatan vaksin AstraZeneca. Ini terancam mengganggu target herd immunity pada November 2021.

Dilaporkan Yonhap, Kamis (1/4/2021), Korsel harusnya mendapat 690 ribu dosis vaksin AstraZeneca dari fasilitas COVAX. Ternyata, pengirimannya mundur hingga pekan ketiga April 2021. 

Nasib Korsel mirip dengan Indonesia yang mengalami keterlambatan pasokan AstraZeneca dari India.

Di Korsel, penundaan terjadi sebab pemerintah di Uni Eropa memutuskan untuk mempercepat vaksinasi kepada masyarakat usia 65 tahun ke atas setelah BPOM Uni Eropa menyebut AstraZeneca aman.

Tak hanya itu, jumlah yang dikirim juga berkurang menjadi 432 ribu dosis saja akibat ada penundaan produksi dari pemanufaktur.

Otoritas Korsel berkata mereka juga menunggu 7 juta dosis vaksin AstraZeneca yang dikirim melalui kontrak dengan pihak perusahaan. Jutaan vaksin itu akan tiba pada Mei hingga Juni mendatang, meski diusahakan lebih cepat.

3 dari 4 halaman

Vaksin Pfizer di Korsel

Vaksin Pfizer batch kedua telah tiba di Korea Selatan. Vaksin itu diperuntukan bagi 250 ribu masyarakat umum berusia 75 tahun ke atas dan kelompok rentan lainnya.

Vaksin Pfizer itu bukan hasil COVAX, melainkan kontrak langsung antara perusahaan dan pemerintah Korsel. Kontraknya mencapai vaksin untuk 13 juta orang.

Sekitar 3,6 juta lansia berusia 75 tahun ke atas akan divaksin dengan Pfizer pada Kamis ini.

Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, juga sudah divaksinasi dengan AstraZeneca. Saat ini, mayoritas warga Korsel menggunakan AstraZeneca.

4 dari 4 halaman

Infografis Vaksin COVID-19:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.