Sukses

Uni Eropa Usulkan Larangan Perjalanan Guna Cegah Penyebaran Varian Baru COVID-19

Uni Eropa mengusulkan untuk mengeluarkan lebih banyak larangan perjalanan demi mencegah penyebaran virus corona varian baru.

Liputan6.com, Jakarta - Badan eksekutif Uni Eropa mengusulkan pada Senin (25/1) bahwa 27 negara blok itu memberlakukan lebih banyak pembatasan perjalanan untuk melawan penyebaran yang mengkhawatirkan dari varian baru virus corona tetapi tetap memastikan untuk menjaga barang dan pekerja yang bergerak melintasi perbatasan UE.

Di tengah kekhawatiran terkait produksi dan pengiriman vaksin COVID-19, komisi Eropa mendesak negara-negara UE untuk memperkuat pengujian dan tindakan karantina bagi para pelancong karena mutasi virus yang lebih mudah menular mengancam rumah sakit Eropa dengan kasus-kasus baru. Demikian seperti mengutip laman Channel News Asia, Selasa (26/1/2021). 

Lebih dari 400.000 warga Uni Eropa telah meninggal karena virus sejak pandemi COVID-19 pertama kali melanda Eropa tahun lalu.

"Awal kampanye vaksinasi Uni Eropa dimulai dari akhir pandemi," kata komisaris Kehakiman Uni Eropa Didier Reynders.

“Pada saat yang sama, varian virus baru yang lebih dapat menular telah muncul. Saat ini terdapat jumlah infeksi baru yang sangat tinggi di banyak negara anggota. Dan ada kebutuhan mendesak untuk mengurangi risiko infeksi terkait perjalanan untuk mengurangi beban pada sistem perawatan kesehatan yang berlebihan. "

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perkuat Langkah Penguncian

Sejak ditemukannya varian virus baru, beberapa negara UE telah memperkuat langkah-langkah penguncian mereka. 

Belgia telah memberlakukan larangan pada semua perjalanan yang tidak penting bagi penduduknya hingga Maret, sementara Prancis dapat segera memulai penguncian ketiga jika jam malam ketat 12 jam setiap hari yang sudah diberlakukan tidak dapat memperlambat penyebaran infeksi baru.

"Kami menyarankan tindakan yang lebih ketat untuk area merah tua, karena kami harus mengenali kasus tingkat tinggi," kata Reynders.

Dengan bersikeras bahwa semua perjalanan yang tidak penting "sangat tidak disarankan", komisi mengulangi kebutuhan untuk menjaga agar pasar tunggal tetap berfungsi sehingga pekerja dan barang dapat terus melintasi perbatasan dengan lancar,

"Penutupan perbatasan tidak akan membantu, tindakan umum akan membantu," kata Reynders.

Komisi UE juga mengusulkan agar para pelancong dari luar UE harus menghadapi tes virus corona wajib sebelum mereka berangkat, tes setelah mereka tiba, karantina wajib hingga 14 hari dan menyerahkan data untuk pelacakan kontak.

Usulan tersebut menyarankan warga dan penduduk Uni Eropa untuk melakukan tes virus corona pada saat kedatangan dan dapat menghadapi pembatasan lebih lanjut jika mereka datang dari negara tempat virus varian baru telah terdeteksi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.