Sukses

Jokowi Jadi Presiden Pertama di Dunia yang Disuntik Vaksin Sinovac

Jokowi jadi presiden pertama di dunia yang disuntik vaksi Sinovac. Pemimpin dunia lain memakai Pfizer.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi akan disuntik vaksin COVID-19 buatan Sinovac pada hari ini Rabu (13/1/2021). Ia akan disuntik di Istana Kepresidenan pada pukul 10.00 WIB. 

Media pemerintah China telah menyambut langkah Jokowi untuk menggunakan vaksin Sinovac. Jokowi akan menjadi pemimpin dunia pertama yang mencoba vaksin ini. 

Pemimpin di negara lain tercatat tidak menggunakan Sinovac. Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence memilih vaksin Pfizer yang tingkat kemanjurannya di atas 90 persen. 

Presiden Terpilih AS Joe Biden juga menggunakan Pfizer, sementara wakilnya Kamala Harris disuntik dengan Moderna. 

Raja Salman dari Arab Saudi serta Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) juga menggunakan Pfizer. Begitu pula Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu.

Sementara, Perdana Menteri Uni Emirat Arab Sheikh Mohammed bin Rashid memakai vaksin Sinopharm, namun statusnya sebagai relawan.

Indonesia adalah negara pertama setelah China yang meloloskan vaksin Sinovac. Vaksin ini bernama CoronaVac.

Vaksin Virus Corona buatan Sinovac itu mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM pada Senin 11 Januari 2021.

"Indonesia adalah negara pertama setelah China yang menyetuji vaksin buatan Sinovac Biotech," tulis South China Morning Post, Selasa 12 Januari.

Kepala BPOM Penny Lukito menjamin vaksin ini tidak mengandung bahan berbahaya.

"Hasil efikasi vaksin sebesar 65,3 persen dari hasil uji klinis di Bandung menunjukkan harapan vaksin ini dapat menurunkan kejadian penyakit COVID-19 hingga 65,3 persen," ujar Kepala BPOM RI Penny Lukito, Senin 11 Januari.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Persiapan Istana

Proses penyuntikkan vaksin COVID-19 kepada Jokowi, nantinya akan disiarkan secara langsung. Hal ini sebelumnya diungkap oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin usai menggelar rapat Kepresidenan di Istana Jakarta, Senin 11 Januari 2021. 

"Insya Allah, Bapak/Ibu, kita akan mulai vaksinasi COVID-19 pada hari Rabu, 13 Januari 2021 dan akan dimulai (divaksin pertama) oleh Bapak Presiden," tutur Budi.

Seperti diketahui, pada 8 Januari, vaksin COVID-19 Sinovac telah mendapat fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) usai digelar rapat pleno di Kantor Pusat MUI.

Keputusan kehalalan tersebut sontak memberi angin segar kepada masyarakat bahwa vaksin COVID-19 terjamin keamanannya dan halal.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun telah mengeluarkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) untuk vaksin COVID-19 Sinovac.

Izin Penggunaan Darurat ini ditandai dengan adanya nilai efikasi (kemanjuran) setara dengan 65,3 persen yang diambil dari laporan interim 3 bulan pascasuntikan kedua dari Uji Klinis Fase 3, yang dilaksanakan di Bandung sejak Agustus 2020 yang lalu, yang diberikan kepada 1.620 relawan.

BPOM juga menyatakan vaksin ini aman dengan kejadian efek samping yang ditimbulkan bersifat ringan hingga sedang.

3 dari 4 halaman

Koordinasi

Terkait mekanisme vaksinasi COVID-19 tahap awal ini, Istana berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Rencana besok pagi penyuntikan vaksin perdana untuk Presiden. Kami (Sekretariat Presiden) sedang mempersiapkan dan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk pengaturan tata cara vaksinasi," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Selasa, 12 Januari 2021.

Terkait lokasi penyuntikan vaksin COVID-19 akan diinformasikan lebih lanjut. Namun, Bey memastikan penyuntikan vaksin Corona perdana tersebut akan disiarkan secara langsung sehingga masyarakat dapat menyaksikannya.

4 dari 4 halaman

Infografis Vaksin COVID-19:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.