Sukses

Ilmuwan Inggris Ciptakan Alat Rapid Test, Hasil Keluar 1,5 Jam Tanpa Perlu Uji Lab

Rumah sakit di Inggris telah menggunakan alat rapid test untuk menguji infeksi Virus Corona COVID-19 buatan para ilmuwan di sana, yang tidak lagi membutuhkan uji laboratorium untuk mengetahui hasilnya.

Liputan6.com, London - Tes cepat dapat secara akurat mendiagnosis infeksi Virus Corona COVID-19 dalam 90 menit tanpa memerlukan laboratorium spesialis, kata para ilmuwan.

Studi oleh Imperial College London menunjukkan "lab-on-a-chip" memberikan hasil yang sebanding dengan tes saat ini.

Mengutip laman BBC, Jumat (18/9/2020), perangkat tersebut telah digunakan di delapan rumah sakit NHS untuk segera mengidentifikasi pasien yang membawa virus.

Namun, para ahli memperingatkan bahwa alat tersebut tidak akan menjadi solusi untuk program Test and Trace berkelompok.

Perangkat yang dikembangkan oleh perusahaan DnaNudge ini dapat digunakan oleh siapa saja yang mampu mengambil sampel dari hidung atau tenggorokan.

Alat swab ditempatkan di dalam kartrid biru sekali pakai, yang berisi bahan kimia yang diperlukan untuk pengujian.

Sampel, pada gilirannya dimasukkan ke dalam mesin seukuran kotak sepatu untuk melakukan analisis.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Memiliki Tingkat Keakuratan yang Sama

Studi yang dipublikasikan di Lancet Microbe, membandingkan hasil ketika sampel dari 386 orang diberikan tes DnaNudge dan laboratorium standar.

"Performanya sebanding, yang sangat meyakinkan ketika Anda mencoba menghadirkan teknologi baru," kata Prof Graham Cooke, dari Imperial College London.

"Banyak tes melibatkan pertukaran antara kecepatan dan akurasi, tapi tes ini berhasil mencapai keduanya."

Jika tes laboratorium menyatakan pasien bebas dari virus, begitu pula rapid test. Jika tes laboratorium menyatakan pasien terkena virus, rapid test memiliki hasil yang sama hingga 94%.

Pemerintah Inggris telah memesan 5.000 mesin Nudgebox dan 5,8 juta kartrid sekali pakai.

Namun, ada kelemahan utama karena setiap kotak hanya dapat menangani satu pengujian dalam satu waktu. Jadi dalam sehari, satu kotak bisa melakukan sekitar 16 tes.

Prof Cooke berkata: "Mereka berguna dalam pengaturan klinis ketika Anda mencoba membuat keputusan cepat."

Dia menggambarkan seorang pasien minggu lalu yang dengan cepat diidentifikasi mengidap COVID dan mulai memakai obat deksametason dan remdesivir.

Tes tersebut dapat menjadi lebih berguna untuk rumah sakit di masa depan karena secara teori dimungkinkan untuk menguji virus corona baru, flu dan virus pernapasan (penyebab utama anak-anak dirawat di rumah sakit) pada saat yang bersamaan.

3 dari 4 halaman

Tak Bisa Digunakan untuk Tes Massal

Namun, masalah kapasitas berarti tes tersebut tidak dapat menyelesaikan masalah bagi National Health Security (NHS) atau membantu Operasi Moonshot dan rencana untuk melakukan 10 juta tes per hari.

Menguji 60.000 orang di stadion sebelum pertandingan sepak bola akan membutuhkan 60.000 kotak, tetapi mungkin berguna di tempat yang lebih kecil.

Prof Lawrence Young, yang bukan bagian dari penelitian dan dari University of Warwick, mengatakan teknologinya "inovatif".

Dia menambahkan: "Tes CovidNudge dapat memiliki peran penting di mana pengambilan keputusan yang mendekati pasien dan secara real-time diperlukan, seperti menyaring pasien untuk masuk ke rumah sakit atau untuk operasi."

"[Namun,] ini bukanlah jawaban untuk pengujian massal universal."

4 dari 4 halaman

Infografis Rapid Test COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.