Sukses

Seberapa Besar Potensi Penularan Virus Corona COVID-19 Lewat Kemasan Makanan?

Banyak orang berasumsi bahwa Virus Corona COVID-19 dapat menular pada kemasan makanan. Seberapa besar potensinya?

Liputan6.com, Jakarta - Jejak Virus Corona COVID-19 dilaporkan ditemukan pada kemasan makanan di China baru-baru ini, yaitu pada pengiriman udang beku dan sayap ayam beku dari Amerika Selatan.

Hal ini kembali menimbulkan pertanyaan apakah Virus Corona COVID-19 dapat ditularkan melalui kemasan makanan.

Melansir laman BBC, Jumat (21/8/2020), secara teori, Virus Corona COVID-19 bisa tertular dari bahan kemasan.

Studi berbasis laboratorium telah menunjukkan bahwa virus dapat bertahan selama berjam-jam, jika tidak berhari-hari, pada beberapa bahan kemasan misalnya karton dan berbagai bentuk plastik. Terlebih lagi, virus lebih stabil pada suhu yang lebih rendah.

Namun, beberapa ilmuwan mempertanyakan apakah hasil ini dapat direplikasi di luar laboratorium.

Dr Julian Tang, profesor ilmu pernapasan di University of Leicester, mengatakan bahwa di dunia luar kondisi lingkungan berubah dengan cepat, yang berarti virus tidak dapat bertahan lama.

Sedangkan Emanuel Goldman, profesor mikrobiologi di Universitas Rutgers, juga menunjukkan bahwa studi laboratorium menggunakan sampel hingga 10 juta partikel virus, sedangkan jumlah partikel virus dari tetesan aerosol yang jatuh ke permukaan, ternyata kemungkinan hanya sekitar 100.

Menulis di The Lancet pada bulan Juli, dia berkata: "Menurut pendapat saya, kemungkinan penularan melalui permukaan benda mati sangat kecil, dan hanya dalam kasus di mana orang yang terinfeksi batuk atau bersin di permukaan, dan orang lain menyentuh permukaan itu segera setelah batuk atau bersin (dalam satu sampai dua jam)."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cara Penularan Virus

Risiko penularan umumnya didasarkan pada asumsi bahwa pekerja di pabrik pengemasan makanan mungkin menyentuh permukaan yang terkontaminasi, kemudian menyentuh mata, hidung, dan mulut mereka.

Para ilmuwan sekarang tidak menganggap ini adalah jalur utama penularan untuk sebagian besar kasus COVID-19.

"Ada kemungkinan seseorang bisa tertular COVID-19 dengan menyentuh permukaan atau benda yang ada virusnya," kata badan kesehatan AS, Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) di situsnya.

Namun, ia menambahkan bahwa "ini tidak dianggap sebagai cara utama penyebaran virus".

Faktanya, cara utama penyebaran virus tetap saja melalui tetesan dari seseorang yang terinfeksi, dan kemudian mengenai orang lain. 

Dr Tang mengatakan bahwa membuktikan seseorang telah tertular virus melalui kemasan juga akan sulit.

 

3 dari 3 halaman

Cara Melindungi Diri

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan "Saat ini tidak ada kasus terkonfirmasi Covid-19 yang ditularkan melalui makanan atau kemasan makanan". Tetapi itu mencantumkan sejumlah tindakan pencegahan yang dapat Anda lakukan untuk menghindari kontaminasi silang.

WHO menyatakan tidak perlu mendisinfeksi kemasan makanan, tetapi "tangan harus dicuci dengan benar setelah menyentuh dan menerima paket makanan dan sebelum makan".

Jika Anda berbelanja bahan makanan, gunakan pembersih tangan sebelum memasuki toko jika memungkinkan, dan cuci tangan Anda secara menyeluruh setelahnya, dan juga setelah menangani dan menyimpan produk yang Anda beli.

Pengiriman bahan makanan juga harus aman jika pekerja pengiriman mengikuti praktik kebersihan pribadi dan makanan yang baik.

Anda juga harus mencuci tangan setelah menerima makanan dan pengiriman bahan makanan. Beberapa ahli juga merekomendasikan untuk hanya menggunakan kantong plastik sekali pakai. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini