Sukses

Masker Lapis Emas dan Berlian Seharga Rp 22 Miliar Ini Diklaim Termahal Sedunia

Dibanderol dengan sangat mahal, masker lapis berlian ini dipesan oleh seorang pengusaha China yang tinggal di Amerika.

Liputan6.com, Yersusalem - Sebuah perusahaan perhiasan dari Israel mengklaim membuat masker termahal dengan lapisan emas dan berlian. Dibanderol dengan harga US$1,5 juta atau sekitar Rp 22 milliar. 

"Masker dengan emas putih 18 karat berhias 3.600 berlian putih dan hitam dan dilengkapi filter N99 kualitas wahid sesuai permintaan pembeli," kata desainer Isaac Levy seperti dikutip dari Al Arabiya, Senin (10/8/2020).

Levy, adalah pemilik perusahaan Yvel, dirinya mengatakan pembeli memiliki dua tuntutan lain: bahwa masker akan selesai pada akhir tahun, dan menjadi masker termahal di dunia. 

Levy menolak untuk memberi tahu siapa pembeli masker berlian itu. Kendati demikian ia mengatakan sang pemesan adalah seorang pengusaha China yang tinggal di Amerika Serikat.

 

Saksikan Juga Video Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berat Seratus Kali Lipat dari Masker Lainnya

Masker wajah yang berkilau mungkin memberikan sedikit kejutan sebagai alat pelindung yang kini wajib digunakan di ruang publik di banyak negara. Yang satu ini memiliki berat 270 gram, hampir seratus kali lipat lebih berat dari masker bedah biasa. Sepertinya tidak masuk kategori aksesoris praktis untuk dipakai. 

Dalam sebuah wawancara di pabriknya di dekat Yerusalem, Levy memamerkan beberapa potong masker yang telah berhias berlian. Satu lempengan emas memiliki lubang untuk saringan.

"Uang mungkin tidak dapat membeli segalanya, tetapi jika dapat membeli masker COVID-19 yang sangat mahal dan pria itu ingin memakainya dan berjalan-jalan dan mendapatkan perhatian, dia seharusnya senang dengan hal itu," kata Levy.

Masker mahal ini juga bisa menjadi gambaran yang salah pada saat jutaan orang di seluruh dunia kehilangan pekerjaan atau menderita secara ekonomi. Levy mengatakan bahwa meskipun dia tidak akan memakainya sendiri, dia berterima kasih atas kesempatan bisa membuatnya.

“Saya senang masker ini memberi kami pekerjaan yang cukup bagi karyawan kami, untuk dapat memberikan pekerjaan mereka di saat-saat yang sangat menantang seperti saat ini,” katanya.

Reporter: Yohana Belinda

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.