Sukses

Bulan dan Langit Ungu, 9 Fenomena Langit Paling Menakjubkan Sepanjang Sejarah

Dari gerhana matahari 1878 dengan Thomas Edison ke Bulan ungu tahun 1950, berikut ini beberapa fenomena langit paling spektakuler, yang pernah terlihat oleh mata telanjang sejak 1792.

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena langit memiliki tempat sendiri bagi para penikmatnya. Tak jarang dari mereka bahkan menyempatkan diri ke suatu lokasi khusus agar bisa menyaksikan langsung dengan penampakan sempurna.

Sejumlah di antara fenomena langit yang terjadi bahkan menjadi sorotan dunia, tak hanya di satu penjuru saja.

Mulai dari gerhana matahari, gerhana bulan, bulan ungu, hujan meteor hingga aurora.

Dari gerhana matahari 1878 dengan Thomas Edison ke Bulan ungu pada 1950, berikut ini beberapa fenomena langit yang paling spektakuler, berkesan, dan bahkan menakutkan yang pernah terlihat oleh mata telanjang sejak 1792, seperti dikutip dari Almanac, Selasa (5/5/2020):

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 10 halaman

1. Gerhana Matahari 1878 dan Thomas Edison

Untuk setiap tempat di Bumi, gerhana matahari total terjadi rata-rata hanya sekali setiap 300 hingga 400 tahun. Gerhana 29 Juli 1878 adalah salah satu dari hanya 16 gerhana sejak 1792; ia bergerak menuruni Pegunungan Rocky melewati Boulder, Denver, dan Colorado Springs, lalu melintasi Texas dan Louisiana.

Pada kemunculan gerhana ini para astronom berbondong-bondong berupaya mengetahui sifat sebenarnya dari korona.

Astronom Samuel Langley (yang lalu menjadi direktur Smithsonian Institute) menggambar sketsa mata-telanjang yang menunjukkan aliran koronal yang memanjang 12 kali diameter Matahari (lebih dari 10 juta mil). Gambarnya kemudian terpajang sebagai sampul majalan Harper's Weekly.

Astronom terkenal lainnya, Henry Draper, memimpin pesta menyaksikan gerhana bersama termasuk penemu terkenal Thomas Edison. Draper berhasil dalam usahanya memotret korona matahari.

Tetapi keduanya mungkin telah dikalahkan oleh upaya Thomas Edison muda, yang diundang oleh seorang teman untuk melihat gerhana total di pesta Draper di Wyoming. Ia yang kala itu berusia 31 tahun mengamati gerhana dari kandang ayam!

Dia membawa devic seukuran saku yang disebut "taimeter", yang dia klaim bisa mendeteksi perubahan suhu hanya 0,000001 derajat. Penemu yang sudah cukup terkenal, Thomas Edison lalu mengumumkan akan mengukur panas dari korona matahari.

Para astronom tidak terkesan dan tampaknya eksperimennya tidak dianggap berhasil, meskipun ada beberapa perdebatan kemudian bahwa pengukurannya akurat.

 

3 dari 10 halaman

2. Gerhana Bulan 6 Juli 1982

Hanya delapan gerhana bulan total terjadi dalam 200 tahun terakhir (menurut artikel yang dikutip dari Almanac tahun 2017). Gerhana 1982, yang mungkin diingat oleh banyak pembaca Almanac, adalah gerhana bulan terpanjang di Belahan Barat sejak 1736.

Yang terjadi pada 1982, ada bonus tambahan untuk totalitas 1 jam dan 46 menit.

Acid haze atau kabut asam dari gunung berapi El Chichon di Meksiko telah menyebar cukup jauh untuk menggelapkan bagian dari bayangan Bumi. Menghasilkan Bulan hitam di bagian atas dan tengah, merah tua di bagian bawah. 

4 dari 10 halaman

3. Komet Terbesar Abad 19, 1882

Komet yang luar biasa ini dapat dilihat dengan mudah di siang hari bolong, seperti bilah pisau yang bersinar di samping matahari yang terik. Saat terlihat di tepi Matahari, ia bersinar 100 kali lebih terang dari Bulan.

Ketika komet itu akan pergi saat senja, sepuluh derajat pertama dari komet itu bersinar lebih terang daripada bintang paling terang.

Pemburu komet E. E. Barnard dari Tennessee bermimpi melihat langit dipenuhi dengan komet; dia ke luar dan menemukan bahwa Komet Besar telah melahirkan banyak komet yang lebih kecil.

Ini mungkin komet paling terang yang pernah terlihat. Anggota kelompok komet Kreutz Sungrazing. Awalnya, ia terlihat oleh sekelompok pelaut Italia di belahan bumi selatan pada 1 September. Komet itu bertambah cerah secara dramatis saat mendekati Matahari.

Pada 14 September, komet tanpa nama tersebut terlihat saat siang hari bolong. Saat mencapai titik perihelion pada 17 Desember, ia melintas dekat dengan Matahari pada jarak 264 ribu mil.

Pada hari itu, beberapa pengamat menggambarkannya pancaran keperakan komet lebih pucat dari semburat Matahari -- menunjukkan ia mencapai magnitude -15 dan -20. Keesokan harinya, pengamat di Cordoba , Argentina, digambarkan komet sebagai "bintang api" di dekat matahari.

Inti komet lalu pecah menjadi setidaknya 4 bagian terpisah. Beberapa minggu kemudian, komet terlihat jelas di langit pagi, sebagai obyek besar berekor yang bersinar terang. Hingga kini, sejumlah sejarawan komet menjulukinya sebagai 'Super Comet'.

 

5 dari 10 halaman

4. Kemunculan Kembali Komet Halley, 1910

Komet Halley kembali ke sekitar Bumi setiap 75 tahun. Pertunjukan 1910 adalah yang terbaik. Terjadi pada bulan Mei tahun itu, Komet Halley menjadi seterang bintang paling terang, dan Bumi melewati tepi terluar ekornya.

Berkat liputan media cetak yang luas (juga memberitakan potensi buruk benda angkasa itu), orang-orang sangat mengantisipasi kedatangannya di tahun 1910. Banyak orang takut keracunan gas akibat kemunculan komet tersebut.

Mereka tidak kecewa. Pada pendekatan terdekatnya, ekor komet yang bersinar memanjang dua pertiga melintasi seluruh langit.

Penulis Mark Twain lahir dan mati ketika komet ini berlalu. Penggalan kalimatnya soal benda angkasa itu kemudian menjadi terkenal.

“Saya lahir ketika Komet Halley melintas pada tahun 1835. Itu akan datang lagi tahun 1910, dan saya berharap pergi dengannya. Ini akan menjadi kekecewaan terbesar dalam hidup saya jika saya tidak mendapatkannya. "

Dia mendapatkan keinginannya. Meninggal pada 21 April 1910, hanya dua hari setelah Komet Halley mencapai titik terdekatnya dengan Matahari.

6 dari 10 halaman

5. Meteor Leonid 17 November 1966

'Badai' meteor terbesar terjadi, biasanya setiap 33 tahun, oleh hujan Leonid tahunan.

Pada 1799 meteor dilaporkan jatuh "seperti kepingan salju." Pada 18 November 1833, muncul saat malam seperti "bintang-bintang jatuh di Alabama" dan di seluruh Amerika; yang paling cemerlang dari 14.000 meteor per jam dan membangunkan orang-orang dari tempat tidur mereka.

Tetapi malam 17 November 1966, bahkan muncul lebih mempesona. Negara-negara barat mendapat pertunjukan terbaik. Orang-orang keluar malam itu, terutama dari Kitt Peak di Arizona, mengatakan itu seperti air terjun bintang jatuh yang jatuh dari langit — sebanyak 500.000 meteor per jam!

7 dari 10 halaman

6. Meteor Besar 1913

Ribuan orang dari Saskatchewan hingga Bermuda melihat prosesi beberapa ratus meteor mengalir di langit pada 9 Februari 1913, membutuhkan waktu sekitar tiga menit penuh untuk menyelesaikan lengkungannya.

Ketika terakhir terlihat dari sebuah kapal di Atlantik Selatan, mereka menjadi kian terang. Dugaan terbaik adalah bahwa mereka adalah fragmen dari "bulan kedua" kecil sementara Bumi saat memasuki atmosfer untuk satu orbit berapi terakhir.

8 dari 10 halaman

7. Aurora 1989

Ketika partikel bermuatan dari Matahari diakselerasi oleh medan magnet Bumi menuju kutub, mereka bertabrakan dengan atom dan molekul gas atmosfer bagian atas. Maka lahirlah tampilan cahaya bergerak terbesar, aurora borealis atau northern lights.

Aurora borealis yang paling baik didokumentasikan muncul saat 13 Maret 1989, di mana aurora borealis merah terlihat sejauh selatan Amerika Tengah. Kendati demikian badai magnet yang terkait mematikan daya listrik sekitar enam juta orang di Quebec.

 

9 dari 10 halaman

8. Langit Ungu, 1883

Letusan gunung berapi Indonesia tahun 1883, Krakatau, melemparkan sejumlah besar abu vulkanik ke udara dan menyebabkan berbagai fenomena meteorologi di seluruh dunia. Yang paling menonjol adalah senja merah tua dan ungu yang bersinar selama 1 ½ jam setelah matahari terbenam.

10 dari 10 halaman

9. Matahari Biru dan Bulan Ungu 1950

Pada musim panas 1950, melintasi Ontario dan timur laut Amerika Serikat, langit menjadi gelap dan Matahari berubah biru. Lampu jalan menyala dan beberapa warga khawatir bahwa negara itu sedang diserang nuklir.

Faktanya, itu adalah kebakaran hutan Chinchaga yang berkobar — masih merupakan kebakaran hutan terbesar yang pernah ada di Amerika Utara. Abu dari kebakaran hutan yang luas (yang meliputi 1,4 juta hektar) menyebabkan sinar matahari berwarna hijau, biru, dan kuningan dan "hari-hari gelap" yang aneh ini.

Tetapi bulan purnama pada 25 September, adalah yang paling berkesan dari semuanya. Bulan, yang sudah biru karena asap, benar-benar menjadi gerhana menakjubkan malam itu. Kemerahan gerhana melintasi Bulan biru menciptakan pemandangan bulan paling langka dari semuanya — Bulan ungu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.