Sukses

Pandemi Corona COVID-19 Mulai Mereda, Korsel Akan Kembali Buka Sekolah

Korea Selatan (Korsel) memutuskan akan kembali membuka sekolah karena pandemi Virus Corona (COVID-19) mulai mereda.

Liputan6.com, Seoul - Pemerintah Korea Selatan berencana kembali membuka sekolah setelah tahun ajaran baru ditutup selama beberapa minggu. Kebijakan ini diambil karena pandemi Corona (COVID-19) mulai reda di negara itu.

Pembukaan sekolah akan mulai pada 20 Mei mendatang. Jadwal tersebut adalah 2 minggu setelah liburan seperti Hari Buruh dan Hari Anak di Korsel.

"Mulai 20 Mei, yakni dua minggu setelah masa liburan Mei, kita akan mendorong (pembukaan sekolah) dengan proses bertahap dan berkelanjutan," ujar Menteri Pendidikan Yoo Eun-hae seperti dilansir kantor berita Yonhap, Selasa (5/5/2020).

Murid kelas 3 SMA akan masuk seminggu lebih awal, yakni 13 Mei.

Murid kelas 2 SMA, kelas 3 SMP, dan kelas 1 dan 2 SD akan mulai sekolah pada 20 Mei.

Murid kelas 1 SMA, kelas 2 SMP dan kelas 3 dan 4 akan masuk pada 27 Mei.

Terakhir murid kelas 1 SMP serta kelas 5 dan 6 SD akan masuk pada 1 Juni.

Sekolah di Korsel tutup karena dikhawatirkan menjadi tempat penyebaran Virus Corona. Korsel pun sempat melakukan kelas online.

Jadwal masuk sekolah dua minggu setelah liburan dipilih karena dikhawatirkan ada penyebaran virus saat tanggal merah ketika masyrakat berpergian.

Meski demikian, Menteri Pendidikan Yoo Eun-hae menegaskan bahwa pembukaan sekolah bukan berati pandemi di Korsel sudah berakhir.

Dalam sepekan terakhir, Korsel telah beberapa kali melaporkan nol penularan lokal, yang ada hanya Virus Corona jenis baru dari pendatang luar negeri.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kasus Corona COVID-19 di Indonesia Lampaui Korsel, Ini Penjelasannya

Jumlah kasus Virus Corona (COVID-19) di Indonesia sudah melampaui Korea Selatan, baik itu dari jumlah kasus positif maupun jumlah kematian. Bagaimana datanya?

Dalam menangani penyebaran Virus Corona jenis baru, Korsel tidak memakai metode lockdown ketat, namun mereka mengadakan tes secara massal sejak Februari.

Per 26 Februari, Korsel telah melakukan tes hingga 28 ribu kali. Pada hari yang sama, pemerintah Indonesia sedang mengurus dana "influencer" sebesar Rp 72 miliar. 

Berdasarkan data Senin kemarin, laporan otoritas kesehatan Korsel menyebut kasus Corona mencapai 10.801 kasus dengan tambahan kasus baru 8 orang. Di antara kasus baru itu, 4 adalah impor. 

Laporan Korsel berasal dari Center for Disease Control and Prevention (CDC Korsel).

Sementara, hari ini ada 11.587 pasien positif di Indonesia. Tambahan kasus Senin ini hampir 400 pasien dibanding hari sebelumnya.

Itu pun belum termasuk kategori ODP yang mencapai 238.178 orang dan PDP sejumlah 24.020 orang. 

Terkait angka kematian, pasien meninggal akibat COVID-19 di Korsel ada 252 pasien. Untuk di Indonesia, ada 864 yang meninggal dan itu belum termasuk yang meninggal saat masih PDP.

Korea Selatan mencatat pasien pertama pada akhir Januari lalu. Lonjakan pasien kemudian terjadi di Daegu karena anggota gereja yang mengunjungi Wuhan, China.

Cara tes massal terbukti ampuh dan membuat Korsel menjadi contoh bagi negara lain dalam mendeteksi Virus Corona baru. Hingga kini, lebih dari 610 ribu tes sudah terlaksana di Korea Selatan.

Kurva Virus Corona juga sudah melandai dengan kasus baru hanya 1 digit saja. Saat ini Korsel akhirnya mulai melonggarkan aturan social distancing karena kasus terpantau menurun. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.