Sukses

5 Negara Ini Terapkan Lockdown Jilid 2 untuk Perangi Virus Corona COVID-19

Lockdown jilid 2 atau perpanjangan masa itu menjadi pilihan sejumlah negara ini demi melawan Virus Corona (COVID-19).

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Pemerintah pusat berbagai negara sedang mengemban tanggung jawab besar terkait penerapan lockdown. Kebijakan yang awalnya berlangsung beberapa minggu saja kini mulai diperpanjang.

Kebijakan perpanjangan lockdown diambil karena ini masih dibutuhkan untuk mengurangi penyebaran Virus Corona (COVID-19). Lockdown dipilihan untuk mengurangi kontak fisik dekat yang bisa menularkan virus baru ini.

Negara yang memperpanjang lockdown tersebar di sejumlah benua di penjuru dunia. Di antaranya Arab Saudi di Timur Tengah, Negeri Jiran Malaysia, hingga Prancis di Eropa.

Ada negara yang memberi deadline jelas kapan lockdown akan selesai, seperti di Malaysia, namun ada juga negara yang tak memberikan detail jadwal lockdown di negara mereka.

Berikut 5 negara yang membuat keputusan ekstensi lockdown demi meredam Virus Corona (COVID-19).

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Malaysia

Jadwal awal: Selesai 14 April

Lockdown Malaysia diperpanjang atas saran Kementerian Kesehatan negara tersebut. Perpanjangan berlaku hingga 28 April mendatang.

Istilah yang dipakai Malaysia adalah Perintah Kawalan Pergerakan atau Movement Order Control (MOC).

Bisnis-bisnis terpaksa tutup di Malaysia dan aktivitas masyarakat dibatasi. Sisi positifnya, pemerintah Malaysia membagikan BLT, memberikan diskon listrik, serta menggratiskan internet selama lockdown.

3 dari 6 halaman

2. Arab Saudi

Jadwal awal: Selesai 13 April

Arab Saudi tidak memakai istilah lockdown, melainkan curfew (jam malam). Namun, secara praktik kebijakan curfew mirip seperti lockdown, yakni membatasi gerakan masyarakat.

Kebijakan ini turut berlaku di kota suci di Arab Saudi, alhasil masyarakat tak bisa sembarang meninggalkan kota. Kegiatan religi seperti sholat berjamaah dan umrah juga harus tertunda.

Pemerintah Arab Saudi tak mengumumkan kapan curfew ini akan selesai.

4 dari 6 halaman

3. Amerika Serikat

Jadwal awal: Selesai 31 Maret

AS secara resmi tidak menggunakan istilah lockdown. Gedung Putih memberikan panduan agar masyarakat melakukan social distancing selama dua minggu.

Meski tak disebut lockdown, masyarakat tetap dianjurkan tidak keluar rumah dan berbagai bisnis tutup. Kebijakan ini kemudian diperpanjang Presiden AS Donald Trump hingga akhir April demi menghindari lonjakan kasus Virus Corona baru.

5 dari 6 halaman

4. Prancis

Jadwal awal: Selesai 15 April

Presiden Prancis Emmanuel Macron memutuskan lockdown di Prancis diperpanjang hingga Mei. Situasi di Prancis disebut belum kondusif untuk menyelesaikan lockdown.

Kebijakan baru berlaku hingga 11 Mei. Akibat lockdown ini, warga diminta work from home dan tak boleh pergi lebih dari 1 kilometer dari rumah.

Lockdown Prancis awalnya dimulai pada 17 Maret untuk 15 hari, namun sebelum selesai pemerintah menambahnya hingga pertengahan April. Ketika periode April selesai, pemerintah kembali melakukan ekstensi.

6 dari 6 halaman

5. India

Jadwal awal: Selesai 14 April

India merupakan negara terbesar di dunia yang melaksanakan lockdown. Totalnya 1,3 miliar rakyat dikarantina.

Kebijakan ini sempat memicu kontroversi di tahap awal. Ada ribuan buruh yang nekat long march untuk pulang kampung karena tak ingin terebak di New Delhi.

Sempat pula viral polisi di Ahmedabad yang membalikan gerobak tukang sayur yang nekat berjualan saat lockdown. Alhasil, polisi itu kena sanksi.

Lockdown India akan berlangsung hingga 3 Mei mendatang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.