Sukses

Ini Alasan Mengapa Tak Boleh Buka Payung di Dalam Rumah?

Keyakinan pamali atau tabu masih dipercaya oleh banyak orang di Indonesia maupun negara lain. Baik di kota maupun desa. Seperti soal membuka payung di dalam rumah.

Liputan6.com, Jakarta - "Jangan buka payung di dalam rumah. Nanti kamu sial."

Kalimat itu mungkin masih terdengar dari nenek, kakek, ayah atau ibu saat Anda hendak membuka payung di dalam rumah. Pamali atau tabu kata mereka.

Keyakinan ini masih dipercaya oleh banyak orang di Indonesia maupun negara lain. Baik di kota maupun di desa.

Meskipun asal usul takhayul ini tidak terbukti secara pasti, ada beberapa teori terkemuka tentang bagaimana dan mengapa itu dimulai, demikian dikutip dari laman Mentalfloss, Selasa (7/4/2020).

Salah satu dari mereka menyarankan itu dimulai sekitar 1200 SM, ketika para imam dan bangsawan Mesir kuno menggunakan payung yang terbuat dari bulu merak dan papirus untuk melindungi mereka dari sinar Matahari.

Menurut Reader's Digest, takhayul itu berasal dari keyakinan bahwa membuka payung di dalam ruangan akan membuat marah Dewa Matahari dan menghasilkan konsekuensi negatif.

Teori lain melibatkan dewa Mesir kuno yang berbeda: Nut, Dewi Langit.

Seperti dilaporkan HowStuffWorks, payung mulanya dibuat untuk mencerminkan (dan menghormati) cara dia melindungi Bumi, sehingga bayangan mereka dianggap suci.

Jika ada orang lain menggunakan payung di dalam ruangan di mana tidak ada maksud untuk melindungi dirinya maka nasib buruk yang akan datang.

Tak bisa dipastikan benar atau salah. Namun, keyakinan ini tetap ada di seluruh dunia.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kucing Hitam Bawa Sial

Tak hanya membuka payung dalam rumah atau ruang indoor yang dianggap bawa sial. Kucing hitam juga dikaitkan dengan pembawa kutukan.

Kucing-kucing di dunia berasal dari banyak jenis, ras, dan memiliki warna bulu beragam. Umumnya mereka berwarna terang seperti oranye, putih, serta cokelat. Salah satu warna kucing yang kurang mendapat perhatian yaitu si pemilik bulu berwarna hitam.

Kucing hitam kerap ditemukan secara liar dan tak bertuan. Dilansir dari The Sun, pada pertengahan abad dahulu kucing hitam berkaitan erat dengan para penyihir. Itulah konon yang menjadi alasan tak banyak orang memeliharanya.

Zaman dahulu kala, para penyihir konon memelihara kucing hitam dan menjadikan mereka sebagai pembantu.

Hingga saat ini, di Amerika kucing hitam masih dipercaya membawa aura buruk bahkan kesialan. Salah satunya ketika binatang itu berjalan di jalan setapak tepat dan berhadapan dengann seseorang, hal itu dipercaya sebagai pertanda kematian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.