Sukses

Kim Jong-un Tolak Undangan Korea Selatan Hadiri Pertemuan dengan ASEAN

Pemimpin Korea Utara menolak undangan Presiden Moon untuk pertemuan ASEAN-ROK (Korea Utara) Commemorative Summit )-ASEAN awal pekan mendatang.

Liputan6.com, Seoul - Kim Jong-un tidak akan menghadiri KTT ASEAN mendatang. Pemimpin Korea Utara itu telah menolak undangan Presiden Moon untuk pertemuan ASEAN-ROK (Korea Utara) Commemorative Summit )-ASEAN yang akan dimulai Senin 26 November 2019.

"Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah secara resmi menolak undangan dari Presiden Korea Selatan Moon Jae-in untuk menghadiri acara ASEAN di Busan pekan depan, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) mengatakan hari Kamis," dikutip dari NKNews.org, Jumat (22/11/2019).

Dalam komentar berjudul "There is a time and a place for everything", artikel KCNA menyebutkan bahwa Kim Jong-un menghargai surat yang dikirim oleh Moon pada 5 November, tetapi bahwa "ketergantungan" negeri itu pada AS adalah hambatan yang tidak dapat diatasi saat ini.

Komentar dimulai dan diakhiri dengan nada diplomatis dan bersahabat terhadap Presiden Moon, tetapi juga dengan keras mengkritik Kim Jong-un karena mempertahankan aliansi Korut dan AS yang dianggap merugikan hubungan antar-Korea.

"Kami benar-benar memahami kesedihan dan kegelisahan Presiden Moon Jae-in untuk tidak melewatkan kesempatan ini, untuk menciptakan kondisi yang tepat untuk menyelesaikan hubungan Utara-Selatan saat ini," bunyi komentar tersebut lebih lanjut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korea Selatan Dianggap Minta Bantuan Asing

Namun komentar tersebut mengatakan bahwa meskipun tulus mengundang, ada kenyataan yang tidak dapat disangkal hari ini bahwa Presiden Moon tidak dapat melepaskan posisi mengandalkan kekuatan asing untuk menyelesaikan masalah antara kedua Korea.

"Bagaimana kita bisa berdiskusi atau mencoba menyelesaikan sesuatu yang berhadap-hadapan dengan seseorang yang sangat bergantung pada kekuatan asing, tanpa identitas atau kemerdekaannya sendiri?" demikian komentar mengkritik yang bertepatan dengan kepala Kementerian Unifikasi (MOU) Kim Yeon-chul saat ini ke Washington.

Komentar itu menuduh Korea Selatan "meminta bantuan dari orang-orang dari negara lain yang sama sekali tidak tertarik dengan nasib atau masalah masa depan orang-orang kami (Korut)" - tampaknya merujuk pada kunjungan kepala MOU ke AS dan aliansi AS-Korut secara umum.

ASEAN-ROK Commemorative Summit atau KTT Peringatan ASEAN-Korea Utara akan diselenggarakan pada 25-26 November di kota terbesar kedua Korea Selatan, Busan, di mana para kepala negara dan pejabat tinggi bergabung "untuk merayakan peringatan 30 tahun kemitraan dialog antara ASEAN dan Republik Korea," menurut situs web acara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.