Sukses

Temuan Botol Berisi Baut Diduga Bom Rakitan Bikin Geger SD di AS

Seseorang menemukan apa yang awalnya dianggap sebagai bom rakitan di taman bermain sebuah sekolah dasar (SD) di Montana, AS.

Liputan6.com, Montana- Siswa di sekolah dasar Montana dievakuasi pada Selasa 15 Oktober 2019 ketika seseorang menemukan apa yang awalnya dianggap sebagai bom rakitan di taman bermain.

Pihak berwenang kemudian mengatakan benda mencurigakan di Sekolah Dasar Rossiter itu bukan alat peledak improvisasi, atau IED, dan tidak meledak, seperti yang dilaporkan sebelumnya.

"Benda itu sebenarnya adalah sebuah botol yang diisi dengan mur dan baut dari lokasi konstruksi," kata Sheriff County dan Clark Leo Dutton kepada CNN yang dikutip Rabu (16/10/2019).

"Botol plastik yang ditemukan pagi ini di Rossiter Elementary tidak meledak. Botol itu ditinggalkan oleh orang sementara dengan masalah kesehatan mental yang mengira dia sedang mengambil sampah," kata departemen itu.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kelas Dibatalkan

Kelas-kelas di Rossiter dibatalkan sementara pihak berwenang memulai penyelidikan, tetapi sekolah sekarang akan dibuka hari Rabu.

Semua sekolah Helena dan Helena Timur dikosongkan.

Kantor sheriff mengatakan meskipun benda yang mencurigakan itu tidak berbahaya, respons yang cermat dari sekolah adalah cara yang tepat untuk menangani situasi tersebut.

FBI, Montana Highway Patrol, Departemen Kepolisian Helena dan Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak membantu kantor sheriff dalam penyelidikan, menurut afiliasi CNN KTVH.

 

3 dari 3 halaman

Bahan Konstruksi

Menurut ABC News, Sheriff Lewis dan Clark County Leo Dutton pada konferensi pers Selasa sore mengatakan bahwa informasi temuan itu adalah berkah. Beruntung bukan bahan peledak.

Dutton mengatakan bahwa pihak berwenang menyatakan tidak ada yang meledak. Perangkat itu, yang diyakini berasal dari sebuah lokasi konstruksi, adalah sebuah botol plastik yang dibungkus dengan plester hitam berisi mur dan baut, dan cairan yang tidak mudah terbakar, kata sheriff.

"Seorang pria tunawisma, yang tidak memiliki niat jahat, mengira ia mengambil sampah dan meletakkan botol itu di sekolah Senin malam atau Selasa pagi," kata Dutton.

Sejauh ini tidak ada tuntutan terhadap individu tersebut.

Sheriff membela tindakan pihak berwenang dan mengatakan mereka "menanganinya dengan tepat" dengan mengumumkan IED telah ditemukan Selasa pagi.

Tidak ada kerusakan properti yang dilaporkan.

Polisi sempat menutup sekolah untuk mencari bahan mencurigakan lain, dan ribuan siswa di Helena dan Helena Timur ditahan di sekolah mereka sementara pihak berwenang menyapu bom di luar, kata pihak berwenang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.