Liputan6.com, Luanda - Meskipun hanya melibatkan 2 keluarga, tidak menyurutkan semangat diaspora Indonesia di Angola untuk turut membantu misi KBRI Windhoek dalam mempromosikan Seni, Budaya dan Pariwisata Indonesia pada kegiatan "International Day" yang diselenggarakan oleh Luanda International School (LIS) pada 28 September 2019.
Dalam acara tahunan tersebut yang tidak hanya dihadiri oleh keluarga dan siswa LIS Angola namun juga masyarakat umum, stan Indonesia mengetengahkan berbagai atraksi menarik antara lain: alat musik angklung dan tifa yang dapat dimainkan oleh pengunjung.
Baca Juga
Suhu 7 Derajat Celcius Tak Halangi 2.000 Masyarakat Indonesia Idul Fitri ke KBRI London, Ada Jajanan Pasar hingga Artis Armand Maulana
Cerita 3 Diaspora Muslim Indonesia di AS Jadi Sukarelawan Buka Puasa Gratis di Masjid
Cerita Diaspora Indonesia: Jika Penembakan di Konser Moskow Rusia Sehari Lebih Cepat, Banyak Korban WNI
Stan Indonesia juga menyuguhkan aneka kuliner khas Indonesia seperti dadar gulung pandan isi kelapa gula merah, es timun, dan bubur ketan hitam, yang ternyata sangat diminati oleh pengunjung dari manca Negara.
Advertisement
Ibu Bungky Ardian, WNI yang tinggal di Luanda selama beberapa tahun terakhir dan menjadi koordinator stan Indonesia pada LIS International Day mengatakan, "Kami sangat berterima kasih kepada KBRI Windhoek yang telah membantu menyediakan berbagai alat promosi seperti brosur, bendera, buku-buku tentang Indonesia dan souvenir Wonderful Indonesia yang telah membuat stan Indonesia tidak pernah sepi dari pengunjung."
KBRI Windhoek sangat menghargai peran diaspora Indonesia atas kontribusinya dalam mempromosikan seni, budaya dan pariwisata Indonesia di negara akreditasi (Namibia dan Angola), serta berharap upaya kerja sama serupa dapat terus ditingkatkan di masa mendatang.
Simak video pilihan berikut:
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.