Sukses

PM Israel Akan Caplok Lembah Yordan dan Laut Mati Utara

PM Israel Benjamin Netanyahu kembali menyerukan janji kampanyenya untuk menganeksasi atau ambil paksa wilayah bagian Tepi Barat yang diduduki.

Liputan6.com, Tel Aviv - PM Israel Benjamin Netanyahu kembali menyerukan janji untuk menganeksasi atau ambil paksa wilayah bagian Tepi Barat yang diduduki, jika ia kembali terpilih dalam pemilu yang berlangsung pada 17 September 2019 mendatang.

Netanyahu mengatakan akan menerapkan "kedaulatan Israel atas Lembah Yordan dan Laut Mati utara," sebuah kebijakan yang pasti akan didukung oleh partai-partai sayap kanan yang dukungannya akan dia butuhkan untuk koalisi.

Dalam sebuah pidato kampanye yang disiarkan di televisi, Netanyahu mengatakan, "Jika Anda, warga Israel, menerima saya ... hari ini saya mengumumkan niat saya untuk pembentukan pemerintahan selanjutnya, kedaulatan Israel atas Lembah Yordan dan Laut Mati utara," demikian seperti dikutip dari BBC, Rabu (11/9/2019).

Netanyahu, yang memimpin partai sayap kanan Likud, berkampanye menjelang pemilihan umum Selasa depan. Jajak pendapat menunjukkan bahwa Likud berkutat dengan partai oposisi Partai Biru dan Putih, dan mungkin berjuang untuk membentuk koalisi yang memerintah.

Netanyahu juga mengatakan dia akan mencaplok semua permukiman Yahudi di Tepi Barat, tetapi ini akan perlu menunggu sampai penerbitan proposal perdamaian 'deal of the century' yang sudah lama dirancang oleh Presiden AS Donald Trump untuk perjanjian damai antara Israel dan Palestina.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Respons Palestina

Merespons komentar Netanyahu, diplomat Palestina Saeb Erekat mengatakan langkah pencaplokan seperti itu akan "mengubur peluang perdamaian."

Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menyebut Netanyahu sebagai "perusak utama proses perdamaian".

Sedangkan pejabat senior Palestina Hanan Ashrawi mengatakan bahwa Netanyahu "tidak hanya menghancurkan solusi dua negara, dia juga menghancurkan semua peluang perdamaian. Ini adalah perubahan total keadaan."

Israel telah menduduki bagian dari Tepi Barat sejak Perang Arab - Israel 1967. Namun, tekanan internasional membuat Negeri Bintang David berhenti menganeksasi.

Palestina mengklaim seluruh Tepi Barat sebagai negara merdeka di masa depan. Netanyahu sebelumnya menegaskan Israel akan selalu mempertahankan kehadirannya di Lembah Yordan untuk tujuan keamanan.

Nasib Tepi Barat jatuh ke jantung konflik Israel-Palestina. Israel telah membangun sekitar 140 pemukiman di sana dan di Yerusalem Timur yang dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional, meskipun Israel membantahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.