Sukses

Detik-Detik Mendarat di Bulan, Lander Vikram Hilang Kontak

India kehilangan kontak dengan lander Vikram ketika kendaraan ini dirilis di permukaan Bulan.

Liputan6.com, New Delhi - India kehilangan kontak dengan pendarat Bulan (lunar lander) Vikram, Jumat, 6 September 2019, ketika robot ini bersiap untuk menapakkan kakinya di dekat kutub selatan Bulan pada Sabtu dini hari.

Menit yang panjang dan menegangkan dilaporkan terjadi di dalam ruang pusat kendali misi untuk Indian Space Research Organisation (ISRO), yang merancang pesawat ruang angkasa Chandrayaan-2.

Perdana Menteri India, Narendra Modi, tiba di Satish Dhawan Space Center di Sriharikota, sekitar setengah jam sebelum pendaratan Vikram dijadwalkan berlangsung.

Pengumuman hilang kontak itu datang pada jam 16:48 EDT (03.48 WIB) dari K. Sivan, direktur ISRO. "Pendaratan Vikram sudah disesuaikan dengan rencana. Kinerja normal diamati hingga ketinggian 2,1 kilometer," kata Sivan dalam sebuah pengumuman di ruang kontrol.

"Selanjutnya, komunikasi dari pendarat ke stasiun di Bumi terputus. Data sedang dianalisis," lanjutnya, seperti dikutip dari Space.com, Sabtu (7/9/2019).

Modi menyampaikan sepatah kata setelah Sivan. Ia tidak ingin para ilmuwan ISRO yang tertunduk lesu di ruang kendali misi, patah arang. "Hadapilah," tegasnya.

"Apa yang sudah kita lakukan, tidaklah kecil," tambah Modi. "Saya mendoakan yang terbaik untuk kalian."

Sivan belum dapat menentukan kapan ISRO dapat memberikan kabar terbaru tentang nasib Vikram. Menurut data yang ditunjukkan selama manuver, ketinggian terendah yang dilaporkan adalah 0,2 mil (0,33 kilometer) di atas permukaan Bulan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tetap Melanjutkan Penelitian Terhadap Bulan

Chandrayaan-2 terdiri dari tiga komponen, yakni pengorbit (orbiter), pendarat (lander) bernama Vikram dan penjelajah (rover) bernama Pragyan.

Semuanya diluncurkan secara serentak ke Bulan pada 22 Juli di atas roket Geosynchronous Satellite Launch Vehicle Mark III (GSLV Mk III).

Chandrayaan-2 membutuhkan waktu hampir 7 minggu untuk tiba di tujuannya. Sementara itu, pesawat antariksa ini sampai di orbit Bulan pada 20 Agustus, dan Vikram mulai memisahkan diri dari pengorbit pada 2 September untuk bersiap turun ke permukaan Bulan.

Vikram dan Pragyan dirancang untuk menghabiskan satu hari di Bulan --sekitar 14 hari di Bumi-- guna melakukan penyelidikan permukaan Bulan dengan berbagai instrumen ilmiah yang diborong. Kedua robot tersebut diperkirakan 'mati' di sekitar kutub selatan Bulan, karena mereka tidak dirancang untuk tahan terhadap suhu dingin di Bulan.

3 dari 3 halaman

Misi Selanjutnya

Terlepas dari gagalnya Pragyan dan Vikram, pengorbit (orbiter) Chandrayaan-2 akan terus mempelajari Bulan selama sekitar satu tahun. Dari ketinggian sekitar 62 mil (100 kilometer) di atas permukaan Bulan, pengorbit menggunakan delapan instrumen dan kamera ilmiah untuk mempelajari satelit alami Bumi dari jauh.

Di satu sisi, misi pertama ke Bulan yang pernah dilakukan India sebelumnya, Chandrayaan-1, pun gagal untuk mencapai Bulan.

Pesawat tersebut diluncurkan pada 2008 dan hanya terdiri dari sebuah pengorbit (berhasil melakukan penelitian penting di Bulan) dan sebuah penabrak (impactor). Chadrayaan-1 beroperasi selama sekitar 10 bulan.

Meski Chandrayaan-2 memiliki beberapa kesamaan dengan Chandrayaan-1, tetapi ia membawa teknologi baru yang lebih baik, yang sedang diuji ISRO untuk misi planet masa depan -- seperti rencana ke Mars.

India sudah mengumumkan rencana tentatif untuk meluncurkan misi Bulan ketiga yang disebut Chandrayaan-3 pada tahun 2024. Seperti Chandrayaan-2, misi itu akan menyertakan sebuah penjelajah Bulan (lunar rover).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.