Sukses

9 Perilaku Egois yang Tak Perlu Malu untuk Melakukannya, Berani Coba?

Berikut ini daftar 9 perilaku egois yang tak perlu merasa malu untuk Anda terapkan, Cobalah.

Liputan6.com, Jakarta - Egois memiliki arti mementingkan diri sendiri. Boleh dibilang merupakan perilaku negatif.

Meski demikian, sifat tersebut tak melulu berarti bahwa seseorang telah melakukan kesalahan akibat keegoisannya terhadap orang lain. Kemungkinan besar pelakunya justru berhenti menjadi seorang wallflower dan belajar membela diri sendiri, meski pada akhirnya justru membuat jengkel banyak orang.

Wallflower adalah seseorang dengan tipe kepribadian introvert yang tak bermasalah dengan kegiatan sosial, tetapi biasanya akan menjauhkan diri dari kerumunan dan secara aktif menghindari berada di pusat perhatian.

Hal itu juga menunjukkan bahwa seseorang secara psikologis matang. Dengan kata lain, egois tak selalu negatif.

Berikut ini daftar 9 perilaku egois yang masuk dalam kategori tersebut dan tak perlu malu untuk Anda terapkan, dirangkum dari Bright Side, Minggu (21/10/2018):  

9. Egois Menuntut Kompensasi

Jika Anda mendapati hasil penataan rambut yang buruk, sup yang terlalu asin, atau barang dagangan rusak, jangan takut untuk mengeluh. Itu adalah alasan yang tepat.

Pakar merekomendasikan untuk mengungkapkan ketidakpuasan Anda terhadap layanan dan meminta untuk memperbaiki situasi yang tidak menyenangkan itu. Jika tidak mungkin, Anda berhak mendapat kompensasi.

Ada berbagai bentuk kompensasi, berikut di antaranya:

- Layanan yang diberikan gratis

- Barang yang rusak dikembalikan

- Mendapatkan diskon atau kartu hadiah

- Mendapat kompensasi dalam bentuk pembayaran di muka

- Seorang manajer atau pemilik usaha biasanya dapat memecahkan masalah ini.

8. Egois untuk Berhenti Melakukan Sesuatu

Ketika seseorang merasa bersalah karena kurangnya produktivitas atau ketidakmampuan untuk memenuhi tenggat waktu, itu mungkin merupakan pertanda rendahnya harga diri ditambah dengan rasa tanggung jawab yang kuat.

Lusinan artikel tentang cara meningkatkan kinerja kerja itu bertebaran luas di dunia maya. Bisa dicari. Tetapi tahukah Anda bahwa kadang-kadang Anda perlu berhenti melakukan segala pekerjaan. Cobalah egois untuk sedikit bersantai, dan memiliki waktu untuk diri sendiri.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Berpikir Profesional

7. Egois Menolak Bergosip

Bergunjing di tempat kerja atau dengan teman adalah kebiasaan yang kerap dilakukan. Penolakan untuk berpartisipasi di dalamnya bahkan dapat menyebabkan konflik.

Untuk kedamaian pikiran Anda, lebih baik menyatakan pendapat secara langsung meski terdengar kasar. Berani coba?

6. Egois Pisahkan Kehidupan Pribadi dan Profesional Anda

Meskipun sangat normal untuk meminta klien atau kolega Anda agar tak mengganggu Anda setelah pukul 18.00 atau 19.00, hal itu mungkin menyebabkan kesalahpahaman.

Kendati demikian, psikolog percaya bahwa kemampuan untuk memisahkan kehidupan pribadi dan profesional Anda sebenarnya bukan perilaku egois tetapi metode yang efektif untuk mencegah kelelahan bersikap profesional.

5. Egois Menempati Tempat yang Sesuai

Ketika Anda berada di pesawat atau kereta api, selalu ada orang-orang yang ingin berganti tempat duduk karena berbagai alasan. Tetapi Anda tidak perlu melakukannya jika tidak mau!

Anda juga tidak perlu membuat alasan untuk perilaku yang dianggap egois akibat menolak tawaran itu.

Alasannya, jika memang penting berada di tempat duduk itu, pesanlah terlebih dahulu.

4. Egois untuk Meminta Kenaikan Gaji

Sindrom Imposter dapat membuat diri ragu apakah Anda cukup baik pada posisi saat ini dan menolak promosi. Namun, Anda harus selalu meminta kenaikan gaji kepada atasan jika merasa mampu melakukan pekerjaan yang lebih sulit dan memiliki hubungan yang kuat dengan rekan kerja Anda.

Tentu saja, lakukan hal tersebut jika Anda tertarik pada posisi yang lebih tinggi.

3 dari 3 halaman

Pikirkan Kebaikan untuk Diri

3. Egois Berhenti jadi Tempat Keluh Kesah Orang

Jika teman Anda menelepon setiap hari untuk mengeluh tentang kehidupan mereka dan berlangsung selama bertahun-tahun, mungkin inilah saatnya untuk memikirkan tentang hubungan Anda. Ketahuilah, persahabatan harus membawa kegembiraan dan inspirasi di kedua belah pihak.

Sangat penting membantu dan mendukung teman-teman Anda, tetapi Anda harus melakukannya dengan benar.

Cobalah membantu seseorang untuk berhenti merasa seperti korban. Berikan saran yang bagus atau sampaikan kepedulian Anda.

Jangan lupakan keluarga dan kenyamanan psikologis Anda. Lalu coba perhatikan perasaan Anda setelah percakapan - apakah Anda merasa puas secara psikologis atau seperti sedang dimanfaatkan?

2. Egois Mencoba Hal Baik untuk Diri Sendiri

Menjalani hidup Anda untuk orang lain mungkin terlihat mulia, tetapi dapat membawa konsekuensi yang menghancurkan.

Cobalah untuk dewasa secara psikologis, yang artinya seseorang dapat memisahkan hasrat dan aspirasi nyata dari sesuatu yang dipaksakan dan dapat mewujudkan impian mereka.

Selain itu, psikolog mengklaim bahwa hanya orang-orang dengan harga diri yang memadai dan kemampuan untuk melakukan sesuatu bagi diri mereka sendiri. Di mana dapat membangun keluarga bahagia dan menjadi orangtua yang baik.

1. Egois dengan Tak Takut Opini Publik

Kemampuan untuk mengekspresikan emosi dan opini secara bebas adalah salah satu fitur utama dari kepribadian yang kuat. Mungkin terlihat egois, tapi baik bagi diri.

Sosok pribadi yang kuat tidak malu untuk mengatakan "tidak" pada pertemuan atau hubungan dengan seseorang yang tidak mereka minati, mengungkapkan pikiran mereka, atau saat terlihat konyol.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.