Sukses

Queensland Akan Hasilkan Listrik dari Pembakaran Sampah

Liputan6.com, Queensland - Warga Queensland akan segera mendapatkan lisrik dari sampah. Program itu diperkirakan akan terwujud dalam lima tahun. Sebab, pemerintah negara bagian membuka jalan untuk pembangunan insinerator limbah menjadi energi senilai 400 juta dolar Australia di Swanbank, barat Brisbane.

Namun, pelaksana dewan kota Ipswich sementara telah menyatakan keberatan, mengatakan ada "keraguan yang kuat di Ipswich tentang penanganan termal limbah".

Dikutip dari laman ABC Indonesia, Minggu (23/9/2018), banyak persetujuan diperlukan sebelum proyek berjalan, tetapi pemerintah Queensland mengatakan akan menyisihkan 100 juta dolar Australia dari retribusi limbah yang masuk untuk mendorong pasar pengolahan limbah menjadi energi.

Dana tersebut dirancang untuk mendorong investasi di bidang teknologi dan infrastruktur baru untuk menangani tingkat limbah yang semakin menumpuk.

Perusahaan limbah berbasis Jerman, Remondis ingin membangun pembangkit listrik baru ini.

Perusahaan saat ini menjalankan situs pembuangan sampah di Ipswich, dan manajer umum Bret Collins mengatakan kepada ABC Radio Brisbane bahwa proyek limbah menjadi energi akan menghasilkan listrik yang cukup untuk 50.000 rumah.

"Kami mentransfer energi dari limbah yang kami kumpulkan dari dewan kota dan bisnis di wilayah Brisbane dan Dewan Kota Ipswich dan mengubahnya menjadi energi," katanya.

"Kami membuat sampah menjadi bahan yang dapat didaur ulang dan dikembalikan dan kemudian kami menggunakan bahan lain yang akan dibuang ke TPA.

"Kami kemudian mengirimkannya ke pada dasarnya peralatan serupa pada pembangkit listrik berbahan bakar batubara, dan mengubah bahan menjadi uap dan kemudian uap itu diubah menjadi listrik."

Menteri Pembangunan Negara Bagian Cameron Dick mengatakan, dana dari retribusi limbah Pemerintah Queensland akan meningkatkan proyek ini.

"Pengenalan retribusi limbah pemerintah kami memberikan insentif nyata untuk proyek-proyek seperti ini, membangun industri baru sebagai alternatif untuk pembuangan sampah," kata Dick.

"Pabrik yang diusulkan akan mengonversi antara 300.000 hingga 500.000 ton limbah per tahun untuk menghasilkan hingga 50 megawatt listrik beban dasar untuk rumah tangga dan bisnis di Queensland."

Remondis menjalankan lebih dari 50 pembangkit listrik limbah menjadi energi di Eropa Barat.

Pembangkit listrik limbah menjadi energi pertama di Australia masih dalam pembangunan di Rockingham, selatan Perth di Australia Barat.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Apa Ada Dampak Lingkungannya?

Pembangkit limbah menjadi energi memang menghasilkan asap, tetapi juru bicara Asosiasi Manajemen Limbah Australia, Gayle Sloan mengatakan ini bukan ancaman bagi kesehatan masyarakat.

"Emisi dikelola dan diolah," kata Sloan.

"Saya pikir kemampuan untuk dapat menangkap energi dari sumber daya jauh lebih baik daripada meninggalkan sumber daya di tanah dan mengekspos diri kita ke air lindi dan karbon monoksida.

"Seperti diketahui kami memiliki fasilitas di jantung kota Paris, misalnya, berlokasi di dekat tempat tinggal."

Namun, Sloan mengingatkan bahwa limbah menjadi energi adalah pilihan terakhir dan itu hanya pilihan yang lebih baik daripada mengirim sampah ke tempat pembuangan.

Dia mengatakan setiap upaya harus dilakukan untuk mendaur ulang sampah sebelum membakarnya.

Menanggapi pengumuman itu, administrator sementara Dewan Kota Ipswich, Greg Chemello berkeberatan, mengatakan bahwa fasilitas limbah menjadi energi di Ipswich akan perlu melampaui patokan dan standar internasional tertinggi.

"Pemikiran kami saat ini adalah bahwa teknologi limbah alternatif harus dieksplorasi," katanya.

"Saya mengerti bahwa ada keraguan yang kuat di Ipswich tentang pengolahan limbah secara termal, dan saya sudah menegaskan bahwa asap menumpuk jelaga ke udara setempat bukanlah pilihan bagi masyarakat."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.