Sukses

18-8-1988: Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual ke Terdakwa Remaja, Hakim AS Bunuh Diri

Liputan6.com, Seattle - Hari ini, 30 tahun yang lalu, seorang hakim Amerika Serikat bernama Gary M Little menembak dirinya sendiri setelah dituduh melakukan pelecehan seksual kepada seorang terdakwa remaja.

Aksi bunuh diri itu dilakukan Little hanya beberapa jam sebelum media Seattle Post-Intelligencer menerbitkan artikel investigatif yang menguak tuduhan tersebut.

Halaman depan artikel tersebut juga hendak melaporkan bahwa Little turut mengeksploitasi siswa remajanya saat menjadi guru pada 1960-an dan 1970-an. Skandal tersebut menimbulkan pertanyaan tentang sistem peradilan di AS, karena Little telah diinvestigasi, namun penyelidikannya dilakukan secara rahasia.

Kasus mengenai tudingan Little melakukan pelecehan kepada terdakwa remaja bermula pada 1981, ketika ia menjadi hakim pada tahun pertama, menurut informasi yang didapat oleh Seattle Post-Intelligencer. Laporan itu juga menyebut bahwa memiliki hubungan yang tak biasa dengan terdakwa remaja salah satu persidangan di pengadilan tempat ia berdinas.

Ketika wartawan menyelidiki masalah itu, mereka juga menemukan bahwa Little juga telah didakwa atas kasus pemerkosaan tingkat tiga pada 1964, ketika dirinya bekerja sebagai konselor relawan di pengadilan anak-anak.

Seperti dikutip dari History (18/8/2018), Little dituduh memperkosa seorang terdakwa berusia 16 tahun di apartemennya, namun tuduhan itu dihentikan. Walaupun berita tersebut tak pernah diterbitkan, namun hal itu memicu penuntut umum Norm Maleng melakukan penyelidikan lanjutan.

Menurut informasi yang dihimpun wartawan, Little diketahui pernah mengunjungi tiga terdakwa remaja laki-laki di tahanan tanpa kehadiran pengacara. Salah satu dari mereka menginap di rumah sang hakim, sementara lainnya menghabiskan waktu bersamanya di tempat lain.

Little tak pernah menyangkal tuduhan atas hubungan tersebut, namun ia mengklaim hanya mencoba membantu mereka.

Tak ada bukti hubungan seksual pernah muncul ke masyarakat, namun salah satu jaksa mencatat bahwa semua terdakwa merupakan laki-laki muda, tampan, dan berambut pirang. Tidak hanya itu, terdapat bukti kuat bahwa remaja yang menginap dengan Little telah menerima pengurangan hukuman.

Para penyidik mengajukan pengaduan sebanyak 107 halaman dengan Komisi Peradilan Perilaku yang memberhentikan kasus ini dan memerintahkan agar informasi tersebut tetap rahasia.

Akhirnya di tahun 1985, Hakim Little diam-diam diberhentikan menjadi ketua karena kasus tersebut. Pada tahun yang sama, penyebutan publik atas subyek ini dipublikasi di Seattle Times.

Namun, wartawan yang menulis artikel tersebut segera ditarik dari kasus tersebut, meskipun terdapat bukti baru setelah publikasi itu dilakukan.

Sekali lagi masalah ini masih tersembunyi hingga tahun 1988, ketika dua wartawan dari Seattle Post-Intelligencer melanjutkan penyelidikan.

Segera setelah wartawan memeperoleh keterangan tertulis dari lima mantan mahasiswa yang mengklaim bahwa Little menggunakan posisinya sebagai guru untuk mengeksploitasi secara seksual, Litlle mengumumkan bahwa ia tak akan mencalonkan diri untuk pemilihan ulang.

Pada malam 18 Agustus 1988, Hakim Little ditemukan tergeletak bersimbah darah di luar ruangannya, tiga lantai di bawah sel penjara di mana ayahnya, Sterling Little, gantung diri pada Agustus 1947 setelah ditangkap dalam penyelidikan perampokan.

Tanggal yang sama 27 tahun yang lalu, Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev menjadi tahanan rumah di tengah kudeta di negaranya oleh para pejabat tingkat tinggi dari pemerintahnya sendiri, pasukan militer dan polisi.

Sementara itu, tepat hari ini pada tahun 1227, pemimpin Mongolia, Genghis Khan yang memegang gelar sebagai penakluk dari 1206 hingga 1227, serta dipandang sebagai seorang yang haus darah dan pendendam, meninggal dunia.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Simak video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.