Sukses

Tak Hanya Momo Challenge, Ini 6 Tantangan Populer yang Berbahaya dan Makan Korban

Sebelum Momo Challenge populer di kalangan masyarakat, ada sejumlah tantangan yang marak dan bahkan memakan korban. Ini di antaranya.

Liputan6.com, Meksiko - Publik dunia tengah dihebohkan dengan kemunculan Momo Challenge, sebuah tantangan yang muncul di aplikasi berbagi pesan WhatsApp. Tantangan ini dianggap berbahaya lantaran dapat membuat pengikutnya memutuskan untuk bunuh diri.

Momo disebutkan sebagai sesosok perempuan dengan mata melotot dan mulut lebar membentuk huruf V. Tampak menyeramkan karena perempuan itu akan mengirim pesan dan memberi tantangan bagi targetnya.

Jika sudah berkomunikasi dengan Momo, maka pengikut challenge itu akan diberi serentetan tantangan, hingga akhirnya mereka ditantang untuk melakukan bunuh diri.

Sebelum Momo Challenge populer di kalangan masyarakat, ada sejumlah tantangan lain yang juga marak dan memakan korban. Sejumlah tantangan ini masih saja dilakukan oleh sejumlah netizen di dunia nyata, meskipun itu semua jelas-jelas mengancam nyawa.

Seperti dikutip dari berbagai sumber, Senin (6/8/2018), berikut enam challenge dan tantangan populer di media sosial yang berbahaya serta memakan korban:

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Ice Bucket Challenge

Ice Bucket Challenge diyakini terkait dengan kematian seorang pemuda 18 tahun asal Edinburgh, Skotlandia. Cameron Lancaster tewas diduga akibat melakoni tantangan yang santer dibicarakan di situs media sosial itu.

Kematiannya diyakini menjadi yang pertama terkait dengan kegiatan yang sejatinya adalah penggalangan dana untuk melakukan penelitian tentang penyakit ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis) dan meningkatkan kepedulian terhadap penyakit saraf degeneratif tersebut, bukan sekedar aksi gagah-gagahan dengan menyiram seember air es ke kepala.

Korban dilaporkan melompat ke air, dari ketinggian 24 meter, di sebuah bekas tambang di Inverkeithing, kota kecil di Skotlandia yang sangat dingin untuk memenuhi tantangan.

Seorang anggota dewan setempat yang tinggal dekat dengan lokasi kejadian mengatakan, ia melihat segerombolan remaja melompat dari tebing di area tambang Preston Hill Quarry.

"Mereka biasa melakukannya. Namun, mereka makin sering gara-gara tantangan Ice Bucket Challenge," kata Alice McGarry kepada The Mirror.

 

3 dari 7 halaman

2. Keke Challenge

Tren lagu In My Feelings Challenge belum lama ini merebak di kalangan remaja. Aksi viral yang juga sering disebut sebagai Keke Challenge ini merupakan salah satu tantangan yang mengharuskan kamu menari dengan iringan lagu yang dibawakan oleh Drake itu.

Namun, Anda harus melakukan tarian sembari keluar dari mobil dan membiarkan pintu terbuka.

Tidak sampai di situ saja, kendaraan harus terus mengikuti, sementara si pelaku challenge terus menari di sampingnya.

Belakangan muncul laporan ada sejumlah kasus cedera yang dilaporkan para pelaku tantangan tersebut. Terjatuh hingga tertabrak mobil adalah risiko yang harus dihadapi oleh mereka.

 

4 dari 7 halaman

3. Hirup Kondom

Banyak warganet di seluruh dunia, terutama kaum remaja, menampilkan "keberanian” mereka melakoni tantangan demi mendapatkan pujian di dunia maya.

Salah satunya dengan melakoni tantangan yang bernama condom snorting challenge atau menghirup kondom.

Sebenarnya tantangan ini sudah muncul sejak lama. Video challenge tersebut diunggah untuk pertama kalinya pada Juni 2007. Demikian seperti dikutip dari DW.

Dalam tantangan sedot kondom, peserta diharuskan untuk menghirup kondom ke dalam lubang hidung, menariknya lewat tenggorokan dan mengeluarkannya kembali lewat mulut. Selain menyakitkan, tantangan ini dianggap berbahaya karena tidak hanya berisiko tersedak, tetapi juga dapat menimbulkan risiko alergi dan infeksi.

5 dari 7 halaman

4. Tantangan Makan Detergen

Tantangan "Tide Pod Challenge" yang viral di Amerika Serikat (AS) ini menantang orang-orang untuk menelan detergen cair bernama "Tide Pod".

Hasilnya, tantangan ini menelan banyak korban yang kebanyakan berasal dari kalangan remaja.

Video Tide Pod Challenge yang sempat diunggah di media sosial pun kini sudah diblokir, mengingat tantangan tersebut berbahaya dan bisa mengancam kesehatan manusia.

"Kami tidak memperbolehkan aksi melukai diri sendiri seperti Tide Pod Challenge. Siapa pun yang mencoba ingin memviralkannya dalam bentuk apa pun di Facebook, kami akan segera menghapusnya," ujar Facebook, seperti dikutip PC News.

Tide Pod sendiri adalah detergen cair yang digunakan untuk mencuci baju. Merek milik P&G (Procter & Gamble) ini memang begitu populer di Negeri Paman Sam.

Time melapor kalau sudah ada lebih dari 39 korban remaja yang dilarikan ke rumah sakit akibat menelan Tide Pod.

6 dari 7 halaman

5. Menekan Dada Sendiri Selama Beberapa Detik

Tren Skip Challenge atau #PassoutChallenge ternyata pernah merenggut nyawa bocah 11 tahun. Salah seorang korbannya adalah seorang anak bernama Da'Vorious (Chi Chi) Gray (11) dari Carolina Selatan.

Gray ditemukan pingsan di dalam lemari di keluarganya. Dia dilarikan ke rumah sakit, tapi nyawanya tak tertolong. Pihak keluarga berharap kematian Gray bisa membantu orang lain untuk menyadari bahaya dari permainan Skip Challenge ini.

Tantangan ini dilakukan dengan cara menekan dada sendiri selama beberapa detik hingga ia merasa kekurangan oksigen. Setelah itu mereka bisa kehilangan kesadaran atau pingsan.

7 dari 7 halaman

6. Tantangan Garam dan Es

Salah satu tantangan lain yang sangat berbahaya dan pernah marak di media sosial adalah salt and ice challenge. Dengan melakukan tantangan ini, pengikutnya akan mengalami luka bakar.

Sebab, reaksi kimia yang dihasilkan dengan mencampur garam dengan es, lalu digosok ke kulit dalam waktu lama akan membuat luka bakar.

Kulit akan melepuh dan pihak yang melakukan ini segera mem-posting foto kulit terbakar mereka. Setelah itu, mereka meminta agar rekan-rekannya yang lain untuk melakukan hal serupa, demikian dikutip dari laman Mirror.co.uk.

Tantangan ini terus terjadi karena secara cepat menyeruak ke media sosial dan dibaca oleh banyak orang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.