Sukses

Polisi Bersenjata Evakuasi 1.000 Orang dari Trump Tower Kanada, Ada Apa?

Liputan6.com, Vancouver - Kepanikan melanda Trump International Hotel & Tower di Vancouver, Kanada pada Sabtu 14 Juli 2018 waktu setempat. Sebanyak 16 mobil polisi dan petugas bersenjata berat berdatangan ke hotel dan mengevakuasi lebih dari 1.000 tamu dan staf.

Dalam video yang diposting online, seperti dikutip dari Daily Mail, Minggu (15/7/2018). orang-orang dapat terlihat berkerumun di luar menara saat mobil polisi berdatangan.

Laman Mirror melaporkan, Samantha Mack, salah satu yang merekam adegan kepanikan itu mengatakan tamu dan sejumlah staf dibawa keluar melalui pintu depan dan belakang.

"Ada beberapa gadis dengan tangan di wajah mereka, sepertinya tengah menangis," komentarnya.

Samantha Mack menulis di Twitter bahwa ia terkejut melihat keramaian tersebut.

"Saya sedang berjalan pulang dari gym di Bute Street. Di gang itu (dekat Trump International Hotel & Tower ) aku mendengar teriakan dan melihat ratusan orang bebalut pakaian pesta tengah panik, beberapa dari mereka menangis, lainnya sedang menelepon," paparnya.

"Awalnya saya berasumsi itu adalah perkelahian, tetapi kemudian aku menyadari bahwa itu adalah evakuasi. Saya ingin tahu ada apa sebenarnya... jadi saya berjalan di sisi seberang pintu masuk ke Trump Tower dan menghitung ada 16 mobil polisi. Lebih banyak orang terlihat di depan pintu utama ke gedung."

Dia menambahkan: "Sekelompok kecil orang berlari dari tempat kejadian, sebagian besar kelompok perempuan terlihat ketakutan. Ketika tiba di ujung blok, saya berbincang dengan empat gadis yang saling berpelukan, terlihat kebingungan."

"Mereka mengatakan kepada saya, petugas bersenjata dengan senjata panjang bergegas masuk ke pesta dan menyuruh semua orang pergi. Mereka meminta semua orang keluar dari kolam, tetapi beberapa orang mengabaikan polisi dan terus melompat ke kolam, sampai akhirnya polisi memaksa."

Pengguna media sosial lain memposting: "Ada kejadian aneh di Trump Tower Vancouver dengan beberapa mobil polisi dan orang-orang berlarian di trotoar."

Sejauh ini tak diketahui pasti mengapa polisi berdatangan ke Trump International Hotel & Tower di Vancouver, Kanada itu.

Sementara itu, Donald Trump dijadwalkan mengunjungi Inggris dan bertemu dengan Perdana Menteri Theresa May serta Ratu Elizabeth. Lalu berlanjut pelesir ke Skotlandia.

 

Saksikan juga video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kehebohan di Trump Tower New York

Sebelumnya, kehebohan juga sempat terjadi di Trump Tower, New York, pada 7 April 2018. Kebakaran jadi biang keladinya. 

Seorang pria dilaporkan tewas dan empat petugas pemadam kebakaran terluka dalam insiden kebakaran yang terjadi di Trump Tower, New York, pada Sabtu petang itu.

Pria tewas itu adalah salah satu penghuni yang tinggal di gedung bertingkat 50 milik Donald Trump itu. Dikutip dari CNN pada Minggu 8 April 2018, korban dilaporkan telah dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis, ujar juru bicara pemadam kebakaran, Angelica Conroy kepada CNN.

Korban berusia 67 tahun. Dia ditemukan tak sadarkan diri dan tak merespons ketika petugas menolongnya.

Conroy juga mengatakan, ada empat petugas pemadam terluka saat mengevakuasi korban dan memadamkan api.

Menurut Komandan Pemadam Kebakaran New York, Daniel Nigro mengatakan, tak ada keluarga Donald Trump di gedung Trump Tower saat insiden terjadi.

Presiden Donald Trump sendiri berkicau terkait insiden yang menimpa properti miliknya. Namun, ia berkicau sebelum kabar korban tewas dilaporkan.

Dalam twitnya, presiden AS ke-45 itu menulis, "Kebakaran di Trump Tower telah padam. Gedung terbakar hebat. Para petugas pria dan wanita bekerja dengan baik, terima kasih!"

Sementara, anaknya, Eric Trump juga berkicau mengucapkan selamat kepada petugas pemadam, sebelum kabar korban tewas di Trump Tower dilaporkan.

"Terima kasih kepada personel pria dan wanita yang luar biasa dari NYFD yang memadamkan api di @TrumpTower. @FDNY dan @NYPD benar-benar orang yang paling luar biasa," twit Eric.

Kebakaran di Trump Tower kali ini terjadi setelah tiga bulan ketika kebakaran terjadi di menara pendingin di atap gedung, menurut afiliasi CNN, WCBS-TV.

Dua orang terluka dalam kebakaran yang menurut para pejabat mungkin disebabkan oleh pemanas listrik di dalam menara pendingin Trump Tower itu. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.