Sukses

Pulau Wisata Borocay di Filipina Resmi Ditutup 6 Bulan

Penutupan Pulau Borocay di Filipina membuat rencana liburan para pelancong berantakan.

Liputan6.com, Boracay - Pulau wisata Boracay di Filipina kini ditutup untuk wisatawan. Ratusan tentara dikerahkan untuk menjaga kawasan tersebut. 

Seperti dikutip dari News.com.au, Kamis (26/4/2018), penutupan tersebut membuat rencana liburan turis lokal dan mancanegara berantakan. Sebab, mereka tak lagi bisa menikmati keindahan pantai di pulau tersebut.

Boracay yang terpilih sebagai pulau terbaik dunia dua tahun lalu, akan ditutup hingga enam bulan mendatang sejak Kamis ini.

Dalam masa penutupan tersebut, akan dilakukan pembersihan akibat krisis saluran pembuangan limbah yang buruk. Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyebut kondisi tersebut seperti septik tank yang menimbulkan bau busuk.

Mulai Kamis, 26 April ini, hanya penduduk, pekerja, dan pemilik resor serta hotel yang diizinkan mengakses pulau liburan favorit di Filipina itu. Alasannya, pihak berwenang akan melakukan pembersihan besar-besaran.

Sementara itu, sejumlah warga khawatir dengan keberadaan lebih dari 600 petugas gabungan antara polisi, militer, dan penjaga pantai, yang berpatroli di pulau itu pekan ini. Apalagi terlihat pihak berwenang melakukan latihan anti-kerusuhan.

"Presiden Duterte tidak pernah mengungkapkan kepada publik bahwa rencana rehabilitasi mencakup penempatan pasukan polisi bersenjata lengkap," kata pemimpin kelompok hak asasi nelayan Boracay, Pamalakaya, Fernando Hicap, menurut pemberitaan The New York Times.

"Kami tak dapat melihat titik militerisasi di pulau wisata, terkesan ada intimidasi dan membatasi hak-hak sipil warga yang terkena dampak dari penutupan lokasi tersebut selama enam bulan," jelas Hicap.

Hicap bersama kelompok sipil lainnya juga prihatin dengan laporan pembangunan fasilitas kasino yang dikelola negara di Boracay selama masa pembersihan enam bulan.

Duterte telah menyampaikan perintah penutupan Boracay awal April ini, dan berdampak mengacaukan rencana liburan ratusan ribu wisatawan. Pihak hotel, restoran, dan perencana pernikahan pun terpaksa buru-buru membatalkan pemesanan dari pelanggan.

Presiden Filipina itu menyalahkan bisnis lokal yang disebutnya sebagai biang masalah saluran pembuangan limbah yang tak diolah dan langsung dibuang ke perairan di Boracay.

"Kamu masuk ke air, dan tercium bau. Bau apa? Busuk. Semuanya berasal di Boracay," ujar Duterte, pada Februari lalu.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dampak Penutupan

Pemerintah Filipina mengatakan pihaknya siap menanggung dampak penurunan pariwisata akibat penutupan Boracay untuk pembersihan besar-besaran, yang mencakup perbaikan jalan, pengolahan air limbah, dan pembuangan limbah.

"Kami harus menelan pil pahit jika ingin mempertahankan dan melindungi Pulau Boracay," kata asisten sekretaris untuk pariwisata Filipina, Frederick Alegre.

"Ini adalah kemunduran sementara, tapi kami akan kembali dengan kejayaan Boracay," imbuh Alegre.

Alegre juga memperingatkan Boracay mungkin bukan satu-satunya tujuan liburan Filipina yang menghadapi penutupan sementara.

"Mari kita perjelas tentang ini. Penutupan dilakukan untuk mempertahankan dan menyelamatkan Boracay," tutur Alegre.

"Ini adalah yang pertama dari banyak tujuan wisata yang akan ditutup sementara... Itu adalah pesan yang ingin kami sampaikan."

Maskapai penerbangan lokal, termasuk Cebu Pacific, Philippine Airlines, dan AirAsia Philippines, juga terkena dampak penutupan Boracay. Mereka akhirnya  menawarkan pengembalian uang kepada para pelancong yang telah memesan penerbangan ke bandara-bandara di Caticlan dan Kalibo.

Sekitar 2 juta orang, termasuk orang Australia, mengunjungi Boracay setiap tahun. April biasanya menjadi awal kedatangan para pelancong.

Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Filipina kemudian menyarankan wisatawan Australia untuk menghubungi maskapai penerbangan, hotel, agen perjalanan, atau operator tur mereka untuk mendapatkan informasi terkini tentang penutupan Boracay.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.