Sukses

Tak Disangka, 4 Penemuan Berharga Ini Ternyata Terinspirasi dari Mimpi

Inspirasi bisa datang dari mana saja, termasuk mimpi alias bunga tidur, yang kerap kita abaikan. Ini buktinya!

Liputan6.com, Jakarta - Inspirasi bisa datang dari mana saja, termasuk mimpi alias bunga tidur, yang kerap kita abaikan.

Secara ilmiah, mimpi diartikan sebagai pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur -- terutama dalam kondisi rapid eye movement/REM atau tidur dengan gerak mata cepat.

Mimpi biasanya dianggap sebagai produk dari aktivasi otak, juga bisa jadi adalah produk rasa takut --yang hadir sebagai mimpi buruk.

Sementara, mimpi yang berulang sering terjadi ketika seseorang memikirkan masalah yang belum terpecahkan dan membebani pikiran. Atau, untuk memaksa kita menghadapi ketakutan yang ingin kita hindari.

Dalam kondisi yang disebut lucid dreaming, pemimpi menyadari bahwa dia sedang bermimpi saat mimpi tersebut masih berlangsung.

Terkadang, ia bahkan mengubah lingkungan dalam mimpinya serta mengendalikan beberapa aspek dalam mimpi tersebut.

Anehnya, seseorang ternyata bisa mendapatkan inspirasi dalam tidur. Seperti dikutip dari Wonderslist, berikut empat penemuan bermanfaat bagi umat manusia yang terinspirasi dari mimpi, seperti dikutip dari Wonderslist, Sabtu (21/4/2018) .

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Mesin Jahit Otomatis

Sejak awal peradaban manusia, aktivitas jahit-menjahit telah dilakukan. Nenek moyang kita menggunakan batu, tembaga, tulang, ataupun gading sebagai jarum untuk menyatukan lembaran kulit hewan. Benangnya dibuat dari otot hewan atau serat tanaman.

Seiring waktu, mesin jahit pun berkembang pesat. Pada Abad ke-19, seorang insinyur asal Amerika Serikat, Elias Howe mendapat ide untuk membuat mesin jahit otomatis pertama di dunia.

Bermacam upaya ia lakukan untuk mewujudkan gagasannya. Namun berkali-kali ia gagal.

Suatu ketika, dalam kondisi lelah, ia pun tertidur lelap hingga bermimpi. Dalam mimpinya, Howe dikejar-kejar suku kanibal bersenjatakan tombak.

Ia mengaku melihat ujung tombak yang dilemparkan ke arahnya. Masih dalam kondisi bermimpi, Howe melihat ada lubang berbentuk mata di ujung senjata tajam itu.

Tiba-tiba, Howe menyadari kesalahannya selama ini. Ternyata, ia keliru meletakkan lubang di tengah jarum mesin.

Ia pun menjadikan bentuk ujung tombak dalam mimpinya sebagai inspirasi untuk menciptakan jarum yang sudah lama dicarinya. Dengan lubang di ujungnya.

Mesin buatannya menggunakan dua benang dari arah berlawanan dan memiliki jarum berlubang untuk benang di bagian ujung. Jarum itu didesak menembus kain dan membuat semacam lengkungan benang di sisi bawah kain. Sebuah benang dari arah lain disisipkan ke dalam lengkungan tadi. Lalu kedua benang membuat jalinan yang mengunci kain.

Howe mematenkan mesin jahitnya pada 10 September 1846, dua tahun setelah mimpinya itu.

Hasil karyanya memungkinkan pakaian diproduksi dalam jumlah besar, sekaligus menurunkan harga sandang.

Produksi pakaian secara massal memungkinkan masyarakat dari kelas pekerja mampu untuk membeli baju baru, tak harus mendapatkannya dari pasar loak.

3 dari 5 halaman

2. Film Avatar

Sutradara Hollywood James Cameron mengaku mendapatkan inspirasi Film Avatar dari mimpi.

Kehidupan di planet Pandora yang magis, makhluk-makhluk unik yang menghuninya, hutan yang diterangi cahaya berpendar -- terinspirasi mimpinya yang berulang saat masih mahasiswa.

Tak hanya Avatar, Cameron mengaku, sejumlah film lain karyanya terinspirasi dari mimpi.

Misalnya, ide Terminator berasal dari mimpi buruknya. Pun dengan sejumlah adegan dalam film Titanic.

"Terminator berasal dari mimpi tentang sosok penyebar kematian, sebuah kerangka dari krom yang muncul dari api. Dan banyak adegan dalam Avatar berasal dari mimpi yang kualami ketika saya masih di perguruan tinggi, tentang hutan yang berpendar cahaya," kata dia seperti dikutip dari situs Indian Express.

4 dari 5 halaman

3. Cincin Benzena

Friedrich August Kekule adalah ahli kimia Jerman yang bertanggung jawab atas penemuan cincin Benzena (Benzene ring)-- struktur kimia yang terdiri dari 6 atom karbon yang membentuk cincin, dengan 1 atom hidrogen berikatan pada setiap 1 atom karbon.

Benzena adalah salah satu komponen dalam minyak bumi, dan merupakan salah satu bahan petrokimia yang paling dasar serta pelarut yang penting dalam dunia industri. Digunakan dalam produksi obat-obatan, petrokimia, plastik, bensin, karet buatan, dan pewarna.

Tak disangka, temuan tersebut didapatkan dengan metode yang sangat tidak ilmiah. Lewat mimpi.

Kala itu, pada 1865, Friedrich August Kekule sedang menulis buku teks kimia. Sadar apa yang dikerjakannya tak akan sesuai harapan, ia pun frustasi.

Malam harinya, saat tidur, ia bermimpi melihat atom yang bergerak mirip ular, dengan bagian ekor yang menyambung ke kepala, hingga membentuk rantai yang terus berputar. Ketika bangun, dia lalu menuliskan teorinya tentang cincin Benzena.

Benzena yang awalnya digunakan sebagai pelarut industri, kemudian menjadi solusi anti-knock pada bahan bakar.

Sebelum 1920-an, mesin kerap mengalami knocking (ketukan) yang berasal dari bahan bakar. Knocking adalah pembakaran yang terjadi terlalu dini.

Penambahan benzena dalam bahan bakar membuat mesin menjadi lebih aman dan menyebabkan meluasnya penggunaan mobil.

Hingga saat ini benzena masih menjadi komponen dalam bensin, meskipun lembaga perlindungan lingkungan telah membatasi konsentrasinya dalam bahan bakar. Sebab, zat itu bisa memicu kanker.

5 dari 5 halaman

4. Rite of Spring

Igor Fyodorovich Stravinsky adalah seorang komponis berkebangsaan Rusia. Suatu ketika, saat tidur, ia merasakan ekstase dalam mimpinya.

Ia mengaku mendapatkan akord untuk pengiring musik pertunjukan balet 'Rite of Spring'. "Aku mendengarnya, Aku menuliskan apa yang kudengar," kata dia.

Pertunjukan balet itu tayang perdana pada 29 Mei 1913 di Théatre des Champs-Elysées, Paris, Prancis.

Kegemparan terjadi. Pertunjukan itu dianggap tak wajar, dari kostum, koreografi, jalan cerita yang dianggap pagan, hingga musiknya yang menguji kesabaran sebagian penontonnya.

Para penonton terbelah. Ada yang suka, tak sedikit yang merasa jengah. Perkelahian pun pecah, dari perang mulut hingga adu gelut. Polisi pun dipanggil. Setidaknya 40 orang ditahan kala itu.

Lepas dari segala kekacauan, Rite of Spring secara luas dianggap mewakili kelahiran musik modern.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.