Sukses

Gagal Berangkat hingga Buat Panik, Ini 5 Penemuan Ular di Pesawat

Meski terdengar aneh dan sedikit tak masuk akal, penemuan ular di dalam pesawat benar-benar terjadi.

Liputan6.com, New York - Ular bisa ditemukan di mana saja. Meski memiliki habitatnya sendiri, kemunculan ular di beberapa tempat tak terduga dapat menjadi ancaman dan memicu kepanikan.

Selain dinilai menjijikkan bagi sebagian orang, kemunculan ular dianggap berbahaya karena bisa yang dimiliki oleh hewan tersebut. Apabila sudah digigit, tentu akan menjadikan seseorang berada di dalam ancaman besar karena nyawa yang menjadi taruhan.

Salah satu lokasi yang kerap menjadi tempat penemuan ular di kehidupan manusia adalah pekarangan dan halaman belakang rumah. Mengendap-endap di atas rumput dan bersembunyi di balik dedaunan adalah kebiasaan dari hewan melata ini.

Namun, lokasi lain yang menjadi tempat kemunculan ular secara tiba-tiba adalah kabin pesawat. Meski terdengar aneh dan sedikit tak masuk akal, kejadian ini benar-benar terjadi.

Dalam beberapa pemberitaan media internasional, banyak penerbangan yang gagal atau balik arah setelah kemunculan hewan berbisa tersebut.

Seperti dilansir dari berbagai sumber, Sabtu (4/11/2017), berikut 5 penemuan ular di dalam kabin pesawat:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Ular di Pesawat Aeromexico

Anda tentu masih ingat dengan sebuah film tentang serbuan ular berbisa di dalam pesawat komersial yang berjudul "Snake on Plane". Pada tahun November 2016, kejadian serupa pernah terjadi di salah satu maskapai penerbangan milik pemerintah Meksiko.

Para penumpang pesawat Aeromexico dengan nomor penerbangan 231 sempat dibuat panik dan ketakutan dengan kemunculan seekor ular berwarna kehijauan dari langit-langit salah satu bagasi penumpang.

Dalam video berdurasi 16 detik yang diupload ke Twiiter memperlihatkan seekor ular berwarna hijau bergelantungan di atas bagasi penumpang.

Dalam pers rilis yang dikeluarkan oleh Kantor Berita Meksiko, Publimetro, yang dilansir dari News.com.au, peristiwa tersebut terjadi pada 6 November 2016.

Indalecio Medina, salah satu penumpang Aeromexico dengan tujuan Torreon, Coahuila ke Meksiko City berhasil merekamnya dan mengunggahnya ke media sosial Twitter.

Dalam video berdurasi 16 detik itu, terlihat seekor ular yang cukup besar bergelantungan di langit-langit bagasi bagian belakang. Tak lama ular tersebut jatuh ke kabin pesawat.

Kemunculan ular itu saja sudah bikin takut penumpang, apalagi pada saat hewan itu jatuh ke salah satu kursi penumpang. Sontak hal ini membuat panik karena mereka berada di ketinggian puluhan ribu meter di atas permukaan laut.

Melihat kondisi ini pihak otoritas bandara memerintahkan Pesawat Aeromexico segera melakukan pendaratan darurat dan segera mengamankan reptil yang diduga berbisa itu.

Sebelum pesawat mendarat darurat, Medina dan penumpang lainnya berhasil menangkap ular tersebut dengan menggunakan selimut dan majalah yang ada di pesawat.

Setelah pesawat berhasil mendarat, ular hijau tersebut langsung diamankan pihak bandara. Tidak ada penumpang cedera dalam insiden itu. Namun timbul pertanyaan bagaimana hewan reptil tersebut bisa masuk ke dalam kompartemen penumpang.

3 dari 6 halaman

2. Ular di Pesawat Ravn Alaska

Sebuah pengumuman disampaikan pilot pada para penumpang pesawat Ravn Alaska yang sedang mengudara dari Desa Aniak ke Kota Anchorage.

"Guys, ada ular yang hilang dalam pesawat. Kami tidak tahu di mana hewan itu berada," demikian pengumuman pilot yang terdengar dari interkom, seperti dikutip dari BBC.

Tentu saja itu bukan kabar yang ingin didengar para penumpang.

Keberadaan "penumpang gelap" tersebut kemudian ditemukan oleh seorang bocah yang penasaran dan memanjat kursinya.

Ular itu ternyata sedang terlelap, tubuhnya yang berwarna kuning pucat sebagian ditutupi oleh tas ransel yang ada di dekat bagian belakang pesawat.

 Pilot mengumumkan keberadaan ular di dalam kabin pesawat Ravn Alaska  (AP/Anna McConnaughy)

Menurut ibu si bocah, Anna McConnaughy, tak ada kepanikan yang terjadi setelah keberadaan ular itu diumumkan, begitu juga saat binatang itu ditemukan.

Ia menjelaskan, setelah keberadaan ular terkuak, salah satu pilot kemudian keluar dari kokpit dan berdiskusi dengan seorang pramugari tentang bagaimana menangkap hewan itu.

Awak kabin kemudian bertindak, menangkap ular sepanjang 5 kaki atau 1,5 meter di bagian perutnya. Sang awak lalu memasukkannya ke dalam plastik sampah. Untungnya, hewan melata itu bukan jenis yang berbisa.

Ular tersebut menghabiskan sisa waktu penerbangan di bagasi atas. Pesawat kemudian mendarat di Anchorage sesuai jadwal.

Bagaimana bisa ada ular berkeliaran di dalam pesawat?

Awak pesawat mengetahui keberadaan hewan itu setelah penumpang yang tak disebutkan namanya melaporkan telah kehilangan hewan peliharaannya dalam penerbangan ke Aniak.

Ia menduga, ular kesayangannya itu berada dalam penerbangan kembali ke Anchorage -- tempatnya mengawali terbang.

Juru bicara maskapai Ravn Alaska, William Walsh mengatakan, pihak maskapai berterima kasih atas pemberitahuan itu.

Namun, ia menambahkan penumpang tersebut telah melanggar kebijakan penerbangan dengan membawa ular itu ke dalam kabin pesawat tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Walsh tak mengonfirmasi jenis ular atau apakah pemiliknya akan menghadapi sanksi hukum.

4 dari 6 halaman

3. Ular di Pesawat Qantas Airlines

Penerbangan Qantas Airlines dari Sydney menuju Bandara Internasional Narita, Jepang, pada September 2013 terpaksa dibatalkan. Gara-garanya, awak kabin yang melakukan pengecekan pesawat sebelum lepas landas menemukan seekor ular.

Seperti dimuat dalam News.com.au, akibat pembatalan itu 370 penumpang Qantas Airlines akhirnya menghabiskan malam di hotel terdekat.

Foto: Dailymail.co.uk

Sementara pihak maskapai penerbangan berusaha menyelidiki dari mana asal tamu tak diundang itu. Menurut keterangan dari awak kabin yang bertugas, ular kecil itu ditemukan di pintu masuk pesawat dengan nomor penerbangan QF21 itu.

"Ular itu memiliki panjang sekitar 8 inci atau sekitar 20 cm. Kira-kira seukuran pulpen. Ular itu kemudian dikarantina untuk menentukan dari mana asalnya," ujar juru bicara Qantas. Mereka juga sedang menyelidiki lewat mana si ular itu masuk, tapi tak berfikir jika kedatangannya berasal dari sebuah koper penumpang. Sementara sebagai kompensasi dari Qantas Airlines, penerbangan pengganti pun telah dijadwalkan.

Penerbangan tujuan Sydney menuju Bandara Internasional Narita di Jepang itu dijadwalkan lepas landas, keesokan harinya.

5 dari 6 halaman

4. Ular di Pesawat Delta Airlines

Gara-gara dilaporkan ada seekor ular kecil berukuran sekitar 15 cm di landasan pacu, satu pesawat di Bandara Internasional San Francisco tertunda penerbangannya. Insiden itu terjadi pada Mei 2014.

"Keberangkatan satu pesawat maskapai Delta Airlines Flight 1859, dari Bandara Internasional San Francisco menuju Bandara Internasional John F. Kennedy di New York tertunda oleh ular kecil," demikian ungkap seorang sumber maskapai yang dimuat di Daily Mail.

Ilustrasi Foto Ular Piton (iStockphoto)

Para penumpang pada penerbangan itu pun memposting berita penundaan sementara dengan alasan tak biasa itu di jejaring sosial. Termasuk upaya untuk menangkap ular.

"Penerbangan tertunda sebentar di SFO (Bandara Internasional San Francisco), karena ada ular di landasan pacu pesawat," tulis salah satu penumpang bernama Charlie Knights di Twitter.

Pasca berita penundaan diberitahukan kepada penumpang, pihak keamanan bandara berusaha untuk menangkap ular tersebut. Mereka akan membawanya ke tempat perlindungan ular.

Penumpang Scott Belsky mengatakan Penerbangan SF-NYC (San Fransisco-New York City) tertunda sebelum take-off karena ular di landasan pacu, yang coba diusir dengan sirene. "Ini adalah yang pertama kali terjadi," kata dia.

Menurut informasi dari SFist, ular yang dikenal dengan sebutan garter San Francisco itu adalah spesies reptil yang terancam punah. Itu sebabnya pihak keamanan berusahan keras untuk menangkap, dan memberikannya ke tempat perlindungan ular.

Juru bicara SFO John Ginty mengatakan kepada New York Post, orang yang pertama kali mengungkapkan cerita itu, ular tersebut ditangkap dari landasan pacu dengan cepat. Sehingga penundaan penerbangan tak berlangsung lama.

"Saya pikir itu tidak seperti penundaan," ungkap John.

Meskipun ada insiden tangkap ular di landasan pacu Bandara San Fransisco, penerbangan Delta Airlines Flight 1859 dilaporkan tiba tepat waktu.

6 dari 6 halaman

5. Ular di Pesawat Emirates

Ilustrasi Ular (iStockphoto)

Sebuah pesawat milik maskapai Emirates dengan nomor penerbangan EK0863 dengan rute Oman ke Dubai terpaksa mengalami pembatalan penerbangan. Langkah ini dipicu setelah seorang staf menemukan seekor ular di pesawat.

Ular tersebut ditemukan oleh petugas bagasi di kargo. Juru bicara maskapai penerbangan Emirates mengatakan, keberadaan hewan reptil itu diketahui sebelum penumpang naik ke pesawat.

Pesawat pun sempat diperiksa sebelum akhirnya diizinkan terbang. Dan beberapa jam kemudian, burung besi itu pun mendarat dengan selamat di tempat tujuan. Demikian seperti dikutip dari BBC.

Pihak maskapai Emirates tidak menjelaskan spesies ular. Mereka juga tidak menyebut risiko yang mungkin ditimbulkan karena keberadaan ular itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.