Sukses

Jubir Kemlu: Tak Ada Korban WNI dalam Penembakan Massal Las Vegas

Identitas pelaku penembakan massal Las Vegas terkuak. Pria itu bernama Stephen Paddock dan berusia 64 tahun.

Liputan6.com, Las Vegas - Tragedi berupa penembakan massal terjadi saat festival musik Route 91 di Las Vegas, Amerika Serikat. Hingga kabar ini diturunkan, jumlah korban tewas mencapai 50 orang.

Setidaknya, 200 orang dilaporkan terluka dalam peristiwa mematikan tersebut. Kejadian ini terjadi pada Minggu malam 1 Oktober 2017 waktu setempat.

Melansir CNN pada Senin (2/10/2017), identitas pelaku telah diketahui. Yang bersangkutan bernama Stephen Paddock dan berusia 64 tahun. Keterangan polisi menyebutkan bahwa pria itu telah ditembak mati.

Diduga, pelaku menghujani penonton dengan peluru menggunakan senjata otomatis. Selain itu, polisi mengatakan, mereka telah menangkap wanita yang diduga teman sekamar pelaku, Marilou Danley.

Terkait tragedi ini, pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia Los Angeles sudah menghubungi sejumlah tokoh masyarakat dan rumah sakit di Las Vegas untuk mencari tahu bila ada WNI yang menjadi korban.

"Sampai saat ini, tidak ada laporan WNI yang menjadi korban kejadian penembakan di Las Vegas," demikian pesan singkat dari Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, yang diterima Liputan6.com.

Pria yang akrab disapa Tata tersebut menambahkan bahwa terdapat sekitar 541 WNI yang tinggal di Las Vegas.

Dengan jumlah korban tewas yang hingga kini mencapai 50 orang dan 200 lainnya terluka, maka peristiwa ini disebut sebagai penembakan massal mematikan dalam sejarah AS.

Angka korban penembakan massal Las Vegas ini 'mengalahkan' korban di penembakan kelab malam gay Pulse, pada Juni 2016. Kala itu 49 orang tewas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.