Sukses

Gadis Korban Penyekapan Selamat berkat Renang Melintasi Danau

Jasmine Block dilaporkan hilang dari rumahnya di Alexandria, Minnesota semenjak 8 Agustus 2017 malam lalu.

Liputan6.com, Minnesota - Seorang gadis Minnesota akhirnya berhasil pulang ke rumah, setelah bebas dari penculik dan penyanderanya yang menyiksa selama 29 hari.

Jasmine Block dilaporkan hilang dari rumahnya di Alexandria, Minnesota semenjak 8 Agustus 2017 malam lalu.

Menurut polisi, seorang pria bernama Thomas Barker meminta Jasmine untuk keluar rumah dengan dalih mobilnya rusak. Kemudian gadis 15 tahun itu dipaksa dan dibawa ke rumahnya.

Dikutip dari USA Today pada Minggu (10/9/2017) menurut berkas polisi, Jasmine diikat dan bersama dua pria lainnya. Remaja itu berulang kali diperkosa. Barker juga mengancamnya dengan senjata jika dia berontak.

Namun, pada Selasa sore, para pria itu meninggalkan Jasmine seorang diri setelah 29 hari menyiksanya. Jasmine, dengan sisa-sisa kekuatan, mencoba mengetuk rumah sebelahnya untuk minta tolong. Tapi sia-sia, tak ada yang menjawab.

Jasmine pun nekat berenang menyeberangi danau untuk menuju rumah lain. Ia beruntung akhirnya ada yang menolong.

Setelah melapor ke polisi, ketiga pria itu akhirnya ditangkap dengan tuduhan penculikan dan kekerasan.

Ibu Jasmine yang sebelumnya memasang profil anaknya di laman 'Orang Hilang' akhirnya mencopot laporan. Kasus tersebut juga sempat disiarkan dalam program televisi Dateline dengan judul Missing America setelah ia dilaporkan hilang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kasus Anak Hilang di AS

Kasus orang hilang terutama anak-anak banyak ditemukan di Amerika Serikat. Ada yang ditemukan, ada yang ditemukan sudah menjadi jasad, ada pula yang jejaknya masih misteri.

Yang paling fenomenal adalah hilangnya Etan Patz pada tahun 1979.

Kasus Etan menjadi isu nasional, ramai dikabarkan media. Salah satunya berkat upaya sang ayah, Stanley Patz, seorang fotografer yang menggunakan koleksi foto hasil jepretannya untuk mencari putranya.

Etan yang tak diketahui keberadaannya dinyatakan meninggal dunia pada 2001. Jasadnya --hidup atau mati-- tak pernah ditemukan.

Di mana pun Etan kini berada, ia membawa AS dan juga dunia ke sebuah era baru: makin tingginya kesadaran terhadap kejahatan terhadap anak-anak.

Gerakan dan kampanye pencarian anak hilang makin marak, termasuk dengan memajang foto mereka di kotak susu.

Etan Paz adalah anak hilang pertama yang fotonya terpampang di kemasan susu dan muncul di layar besar di Times Square. Kasusnya pun mendorong perubahan UU yang lebih pro terhadap anak; mengubah sikap dan kebiasaan terkait buah hatinya: orangtua yang lebih protektif; kerja sama lingkungan untuk menjaga para bocah.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.