Sukses

Wapres AS: Venezuela Berisiko Jadi Negara Gagal

Wakil Presiden AS Mike Pence mengungkapkan kekhawatirannya, krisis Venezuela bisa saja menjalar ke kawasan.

Liputan6.com, Bogota - Venezuela berisiko menjadi negara gagal. Pernyataan tersebut diucapkan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence (58) saat dirinya berkunjung ke Kolombia.

Dalam kesempatan yang sama, orang nomor dua di AS tersebut mengungkap kekhawatiran bahwa krisis Venezuela dapat memicu ketidakstabilan kawasan. Kehadiran Pence di Kolombia merupakan bagian dari serangkaian lawatannya ke empat negara Amerika Latin.

Pada hari Jumat, Presiden Donald Trump menimbulkan guncangan dan ketakutan setelah ia mengatakan, sedang mempertimbangkan intervensi militer di Venezuela. Hal itu dilakukannya untuk mengakhiri demonstrasi anti-pemerintah yang telah berlangsung selama empat bulan.

Seperti dikutip dari Telegraph pada Selasa (15/8/2017), Pentagon dengan cepat menjelaskan bahwa tidak ada rencana untuk menginvasi Venezuela. Sementara itu, sebagian analis memercayai bahwa sangat tidak mungkin Washington akan memerintahkan pasukannya "masuk" ke negara Amerika Selatan, mendahului pasukan penjaga perdamaian.

Namun, Pence menggambarkan atasannya sebagai "seorang pemimpin yang mengungkapkan apa yang di pikirannya dan bersungguh-sungguh atas ucapannya".

"Sebuah negara gagal, Venezuela, mengancam keamanan dan kesejahteraan seluruh belahan bumi dan rakyat AS," ujar Pence seraya menambahkan bahwa kekosongan kepemimpinan di Venezuela akan memungkinkan berkembangnya perdagangan narkoba dan memicu lonjakan migrasi ilegal.

"Sungguh luar biasa bahwa salah satu negara terkaya di Amerika Selatan sekarang akan ambruk ke dalam kediktatoran dan kemiskinan serta deprivatisasi," imbuhnya.

Pence turut menyoroti pemilu legislatif yang diselenggarakan Venezuela pada 30 Juli 2017. Ia menyebut itu adalah sebuah alat "untuk memfasilitasi kediktatoran yang ada". Selain itu, mantan Gubernur Indiana itu mengecam pemecatan Luisa Ortega sebagai Jaksa Agung Venezuela.

Pernyataan Trump yang mempertimbangkan opsi militer atas Venezuela disambut dengan kemarahan di seluruh Amerika Latin. Presiden Kolombia Juan Manuel Santos menjelaskan bahwa dirinya telah memberi tahu Wapres Pence, negaranya menentang keras intervensi militer AS di Venezuela.

"Saya sampaikan pada Wapres Pence, opsi intervensi militer tidak seharusnya dipertimbangkan," kata Santos.

"Benua Amerika Latin, setiap negara di Amerika Latin, tidak menyukai intervensi militer dan itulah mengapa kita sampaikan bahwa kita memiliki pertimbangan lain -- beberapa di antaranya sudah berjalan dan sejumlah lainnya akan diimplementasikan di masa mendatang," tutur presiden Kolombia tersebut.

 

Saksikan video menarik berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.