Sukses

Jual Makanan China Halal, Warung Makan Muslim Ini Ramai Diburu

Berkat makanan halal yang dijualnya, restoran milik Ridhuan ini ramai dikunjungi.

Liputan6.com, Singapura City - Sebuah tempat makan di Singapura ini menarik perhatian pengunjung. Antrean konsumen kerap terlihat di warung masakan China atau dikenal dengan sebutan zi char. 

Zi char adalah terminologi bahasa Hokkien yang digunakan di Singapura untuk mendeskripsikan restoran China. Biasanya, menu yang disediakan bervariasi namun terjangkau seperti nasi goreng babi, pork belly asam manis, dan panganan lainnya yang mengandung babi. 

Namun, ada yang berbeda dengan rumah makan China kali ini. Seperti dikutip dari Asia One, Rabu (9/8/2017), ternyata seluruh makanan yang disajikan di restoran tersebut memiliki sertifikat halal. Sang pemilik, Muhammad Ridhuan Kho adalah seorang Muslim yang terlahir sebagai keturunan China bernama Alex Kho Kiat Eng.

Kiosnya menjadi buruan para muslim di sekitar wilayah itu. Restoran itu kemudian makin dikenal dan digemari usai unggahan itu viral di media sosial Facebook.

"Awalnya memang melelahkan, tapi sekarang saya menikmati saat-saat bertemu dengan banyak orang. Saya sangat bersyukur banyak orang mendukung walaupun mereka tak saling kenal," kata dia.

"Saya jauh lebih bahagia sekarang karena bisa berbagi makanan dengan orang-orang, terlepas dari ras."

Makanan di Ridhuan's Muslim Delights menurut The Halal Eater, masing-masing dibanderol 4-4,50 dolar Singapura atau sekitar Rp 38 ribu-43 ribu.

Demi Cinta

Ridhuan yang kelahiran Sarawak itu awalnya bekerja di Singapura sebagai juru masak makanan China, saat bertemu dengan istrinya di sebuah kedai kopi Muslim di Tampines.

"Kami bertemu tahun 2010, saya menjadi mualaf pada 2012 dan menikah tahun 2014," kata Ridhuan.

Keputusannya menjadi mualaf dilakukan demi cintanya kepada sang pujaan hati. Ridhuan juga rela berhenti bekerja sebagai koki makanan China.

Kendati demikian, saat anak pertamanya lahir, pasangan tersebut mengalami kesulitan keuangan. Ridhuan akhirnya kembali ke dapur makanan China di mana dia bekerja 16 jam setiap hari. Namun, di sana ia melakukan sedikit improvisasi untuk membuat makanan halal.

"Tak terlalu sulit untuk melanjutkan memasak makanan China," kata Ridhuan. "Saya hanya perlu mengganti beberapa bahan agar halal."

Ia akhirnya berhasil menemukan sebuah toko di kawasan Tuas yang bersertifikat halal dan bekerja di situ. Namun, ia tak sejalan dengan pemiliknya. 

"Aku melanggar aturan dengan menyediakan makanan halal dan tak ingin menjadi kaki tangannya lagi, karena itulah saya keluar dari pekerjaan dan membuka kios saya sendiri."

Ridhuan kemudian menemukan seorang teman yang menjadi pemasok bahan makanan, Melvin. Lalu ia membuka warungnya sendiri.

Percaya pada keterampilan kuliner Ridhuan, Melvin menginvestasikan 6.000 dolar Singapura untuk membantu si juru masak membuka kiosnya sendiri di Benoi Road.

Hari ini, Ridhuan's Muslim Delights baru berusia empat bulan, dan Ridhuan telah berhasil membayar keseluruhan modal dari Melvin.

Semua resep yang sekarang dia sajikan ditemukan olehnya sendiri, yakni Butter Cream Chicken Rice dan Salted Egg Chicken Rice menjadi best seller.

"Terima kasih untuk Melvin, Saya juga sangat bersyukur ia mendukung saya selama ini."

Saksikan juga video berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.