Sukses

Polisi Filipina Rilis Foto 4 WNI Terduga Teroris di Marawi

Kepolisian Filipina merilis poster pencarian orang berisi foto 4 WNI yang diduga tergabung dalam teror Marawi.

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Filipina merilis poster pencarian orang yang memuat foto 4 Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga kuat tergabung dengan pemberontak Maute yang terlibat dalam pertempuran di Marawi, Provinsi Lanao del Sur, Mindanao Filipina.

Foto resmi kepolisian itu dirilis dengan tajuk 'WANTED, Local Terrorists, Indonesian Nationals'.

Poster itu diedarkan oleh Kepolisian Nasional Filipina, Police Regional Office 10, yang bertempat di Lapasan, Cagayan de Oro, Mindanao Utara, melalui akun media sosial Facebook (Camp Vicente Garcia Alagar) dan Twitter (@PNPPRO10), pada 29 Mei 2017.

Pada poster itu terdapat foto 4 pria WNI atas nama Anggara Suprayogi, Yayat Hidayat Tarli, Yoki Pratama Windyarto, dan Al Ikhwan Yushel.

Kepolisian Nasional Filipina, Police Regional Office 10, merilis poster pencarian orang yang memuat foto 4 WNI (Facebook/Camp Vicente Garcia Alagar)

Di bawah foto keempat pria WNI tersebut terpampang tulisan dalam Bahasa Inggris dengan terjemahan "Komunitas diimbau untuk terus waspada dan segera melapor jika melihat teroris atau terduga teroris ke kantor polisi terdekat".

Sejauh ini, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Besar Martinus Sitompul membenarkan adanya informasi itu.

"Benar. Kami juga sudah terima informasi itu. Informasi dari kepolisian Filipina," ujar Martinus, di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu 31 Mei 2017.

Martinus menambahkan bahwa Polri akan segera menindaklanjuti dugaan keterkaitan Al Ikhsan Yushel (25), Yayat Hidayat Tarli (31), Anggara Suprayogi (32), dan Yoki Pratama Windyarto (21) dengan peristiwa di Marawi.

Sementara itu, 3 WNI lainnya dicurigai telah bergabung dalam kelompok teror di Filipina. Adapun ketiga terduga teroris tersebut berinisial MJF (26), MG (22), MIS (21).

"Namun terkait keberadaannya, apakah masih di Filipina atau sudah di Indonesia kami belum tahu," tambah Martinus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini