Sukses

Urai 'Jalan Buntu', Australia Tambah Pasukan di Afghanistan

Penambahan pasukan oleh Australia menyusul permintaan yang disampaikan Donald Trump.

Liputan6.com, Canberra - Pemerintah Australia dilaporkan akan meningkatkan jumlah pasukan tentara di Afghanistan menyusul permintaan secara resmi yang disampaikan oleh Amerika Serikat.

Sebanyak 30 anggota militer akan diterjunkan ke Afghanistan yang secara otomatis menambah jumlah pasukannya.

"Ada 30 anggota militer yang siap diterjunkan ke Afghanistan, sehingga jumlah pasukan Australia yang ada di sana sebanyak 300 orang," ujar Menteri Pertahanan Australia, Marise Payne.

Dikutip dari laman BBC, Senin (29/5/2017), dikabarkan pihak berwenang AS telah merekomendasikan pengiriman 3.000 lebih tentara untuk memerangi kelompok Taliban.

Tepat pada bulan Februari lalu, komandan pasukan AS yang bertugas di Afghanistan mengatakan bahwa pihaknya membutuhkan lebih banyak tentara guna memecahkan 'jalan buntu' untuk memerangi kelompok radikal tersebut.

Menhan Payne juga mengatakan, pengiriman pasukan tentara tersebut untuk membantu proses pelatihan pasukan keamanan Afghanistan.

"Mengingat Afghanistan tengah terlibat dalam perang global untuk melawan terorisme, kontribusi Australia akan diberikan guna menyempurnakan misi dukungan yang dilakukan pada waktu yang tepat," tambahnya.

Selain itu, Payne juga berharap agar negara-negara lain yang tergabung dalam koalisi militer bersama Amerika Serikat dapat menambah pasukan militernya.

Sebenarnya operasi tempur AS melawan kelompok Taliban secara resmi telah berakhir pada tahun 2014.

Namun pasukan khusus terus memberikan dukungan kepada pasukan keamanan Afghanistan. Setidaknya tercatat sekitar 13.000 tentara NATO yang kini berada di negara tersebut.

Sebelumnya, Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull pernah mengatakan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan permintaan NATO untuk menambah pengiriman pasukan ke Afghanistan.

Dia menyampaikan hal tersebut sehubungan dengan pertimbangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang akan menambah pengiriman pasukan dalam misi yang dipimpin NATO.

Dikutip dari Antara, Turnbull tidak menyebut secara terperinci permintaan dari pihak militer NATO yang diterima dalam kunjungan Turnbull di Afganistan.

"Kita tentu saja terbuka untuk bertugas di sana, tetapi harus melihat komitmen Pasukan Pertahanan Australia di tempat-tempat lain di dunia," kata Turnbull kepada wartawan di Sydney.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.