Sukses

Ilmuwan Menciptakan Makhluk Gabungan Manusia dan Babi

Para ilmuwan menciptakan makhluk baru yang menggabungkan DNA manusia dengan babi. Seperti apa jadinya?

Liputan6.com, La Jolla - Beberapa saat lalu, dunia dikejutkan dengan kemungkinan penciptaan manusia di laboratorium dengan menggunakan sel-sel punca yang direkayasa menjadi sperma dan sel telur.

Sekarang, untuk pertama kalinya, sejumlah ilmuwan berhasil menciptakan mahluk hidup gabungan (hibrida) manusia dengan hewan dalam laboratorium. Makhluk gabungan demikian dikenal dengan istilah chimera.

Keberhasilan tim internasional di bawah pimpinan Salk Institute itu diumumkan pada Kamis lalu dalam jurnal Cell.

Dikutip dari All That is Interesting pada Senin (30/1/2017), tim tersebut berhasil menciptakan chimera dengan menyuntikan sel-sel manusia ke dalam janin babi dan membiarkannya matang bersama.

Walaupun organ babi lebih cepat berkembang dibandingkan dengan organ manusia, keduanya amat mirip satu sama lain.

Juan Carlos Izpisua Belmonte, profesor di Gene Expression Laboratory di bawah naungan Salk Institute mengatakan kepada National Geographic bahwa konsep chimera manusia-babi sebenarnya cukup sederhana.

Namun demikian, ia menjelaskan bahwa perlu lebih dari 40 ilmuwan bekerja sama selama 4 tahun agar 'resep' campuran itu tepat.

Salah satu titik balik dalam penelitian adalah penentuan waktu yang tepat bagi tim untuk mulai melibatkan sel-sel manusia ke dalam janin babi. Agar janin babi tidak mati, saat pencampuran itu harus tepat.

Kata Jun Wu, pemimpin penelitian, kepada National Geographic, "Kami telah mencoba 3 jenis sel berbeda pada manusia, yang pada hakekatnya mewakili 3 tingkat berbeda (dalam proses perkembangan)."

Ketika tim itu kemudian tegas menanamkan sel-sel manusia pada tingkat pertumbuhan yang tepat, janin-janin babinya tetap hidup. Tim itu kemudian menempatkan janin-janin itu dalam babi dewasa selama 3 hingga 4 minggu, lalu dikeluarkan lagi untuk keperluan analisis.

Pada akhirnya, tim tersebut berhasil menciptakan 186 janin bersifat chimera, kata Wu, dan "kami menduga masing-masing janin memiliki 1 di antara 100 ribu sel manusia."

Dengan demikian, para peneliti berharap agar terobosan ini akan membantu mengatasi sangat kurangnya donor organ pada manusia. Di Amerika Serikat, rata-rata 22 orang meninggal dunia selagi menunggu donor untuk transplantasi. Padahal, setiap sekitar 10 menit, ada pasien baru masuk dalam daftar tunggu.

Karena para pembuat kebijakan telah melarang investasi dana publik dalam penelitian sejenis ini, para penyandang dana pribadi diperlukan untuk membiayai tim peneliti dalam meneruskan proyek chimera.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.