Sukses

Melania dan Barron Trump Tidak 'Menghuni' Gedung Putih, Kenapa?

Melania dan Barron yang masih berusia 10 tahun akan tetap tinggal di penthouse mereka yang berlapis emas di Trump Tower.

Liputan6.com, New York - First Lady 'masa depan' AS, Melania dan anak lelakinya Barron Trup dipastikan tak akan pindah ke Gedung Putih setelah Donald Trump dilantik pada Januari 2017 mendatang.

Istri dari presiden terpilih dan Barron yang masih berusia 10 tahun akan tetap tinggal di penthouse mereka yang berlapis emas di Trump Tower. Dikutip dari New York Post pada Senin (21/11/2016), alasannya adalah agar Barron tetap melanjutkan sekolah swastanya di kawasan elite Upper West Side.

"Melania sangat dekat dengan Barron, keduanya semakin lekat saat kampanye Donald Trup berlangsung," kata sumber dari tim transisi Trump.

"Kampanye sangat berpengaruh bagi Barron dan dia sulit menyesuaikan. Sehingga Melania mencoba membuat suasana senyaman mungkin bagi anak mereka semata wayang itu," lanjut sumber tersebut.

Sumber lain mengatakan, Melania secara rutin akan travel ke Gedung Putih selama diperlukan, tapi fokus utama adalah Barron.

"Melania sangat mendukung suaminya, dan siap bertugas sebagai first lady," kata sumber kedua.

Sumber itu mengatakan ada kemungkinan mereka berdua akan ke Gedung Putih setelah sekolah berakhir.

"Dia sangat menyanyangi Barron," kata sumber itu yang dekat dengan keluarga. Ia menambahkan Melania tak bergantung pada pengasuh saat membesarkan Barron dan secara teratur mengantar jemput ke sekolah yang konon uang bayarannya mencapai US40.000 per semester.

Terkait hal itu, sang suami, Donald Trump membenarkan.

"Iya, mereka akan tinggal di Trump Tower dan secepatnya setelah selesai sekolah ia akan akan pindah," kata Trump seperti dilansir Washington Post.

Sementara, menurut juru bicara tim Transisi Trump, Jason Miller, "pindah ke Gedung Putih adalah hal yang sangat sensitif bagi bocah 10 tahun."

Takut Bayangan First Lady Penduhulu?

Pada saat pertemuan perdana antara Trump dan Presiden Barack Obama bebera waktu lalu, Melania dijamu Michelle Obama di ruangan lainnya.

Keduanya berbicara tantangan bagaimana membesarkan anak di Gedung Putih. Hal itu karena Baron Trump, buah hati Melania dan Donald, akan menjadi remaja selama presiden terpilih menjalankan pemerintahan.

Juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, mengatakan anak-anak yang dibesarkan di White House mengalami pengalaman yang unik dan dia memuji bagaimana keluarga Obama berhasil membesarkan anak-anak mereka di situ.

Earnest mengatakan Nyonya Obama dan Nyonya Trump membicarakan bagaimana berperan sebagai orangtua yang baik di bawah keunikan itu.

Tantangan Melania Jadi Flotus di Bawah Bayangan Michelle Obama (Gedung Putih)

Saat diwawancara beberapa waktu lalu, ketika ditanya apa yang menjadi ciri khasnya di Gedung Putih, Melania mengatakan ia akan menjadi istri tradisional. Memadukan Betty Ford dan Jacky Kennedy.

Dengan tidak jadinya penghuni Gedung Putih, tampaknya direktur non profit West Virginia dan kepala county harus gigit jari.

Pasalnya, direktur Clay County Developtment Corp, Pamela Ramsey Taylor pernah mem-posting status kemenangan Donald Trump, dengan pesan rasis, "Sungguh menyegarkan memiliki seorang ibu negara yang berkelas, cantik, dan anggun di Gedung Putih. Aku lelah melihat monyet memakai hak tinggi."

Kepala County Clay, Beverly Whaling, merespons: "Kamu sudah mewarnai hari saya, Pam."

Keduanya, harus menunggu sampai Melania siap mental menghapus image para First Lady, terutama Michelle Obama yang begitu melekat.

Terlebih Nyonya Trump itu pernah dituduh menjiplak pidato Michelle di Konvensi Nasional Partai Republik.

Belum lagi identitas pendidikannya yang tak pernah jelas dibanding dengan Michelle Obama. Citranya sebagai lady escort kelas atas dan model telanjang begitu melekat sebelum bertemu Trump dan dinikahi baik-baik.

'Neraka' Lalu Lintas

Dengan keputusan untuk tetap di Midtown, itu berarti membuat usaha baik Secret Service maupun NYPD kewalahan.

"Gedung itu akan menjadi White House of New York," kata Jim Reese, mantan komandan Delta Force dan presiden TigerSwan dari perusahaan keamanan yang barkantor di North Carolina.

Personel NYPD berdiri di depan Trump Tower, New York, Kamis (10/11). Seiring dengan munculnya gelombang unjuk rasa anti Trump, markas Presiden terpilih AS itu kini dijaga ketat oleh sejumlah personel Departemen Kepolisian New York. (TIMOTHY A. CLARY/AFP)

"Secret Service akan membuat area itu terisolasi sehingga tak ada orang iseng mendekat dan meledakkan gedung tersebut," lanjutnya.

Keamanan ketat di Trump Tower pun akan terus dipertahankan. Dengan dua dari lima jalur di Fifth Avene akan ditutup barikade.

Selama kampanye, area Trump Tower telah berubah menjadi neraka kemacetan. Tak hanya itu, para pengunjug pusat perbelanjaan di kawasan itu harus memeriksakan tas dan barang belanjaannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.